UPDATE!
Disclaimer : Naruto Belong to Masashi Kishimoto
*Vote If u Love this Fanfic*
*Happy Reading*
.
.
."Drrrrrttt drrrttt" sebuah getaran kecil membangunkan Sai dari tidurnya.
Rupanya getaran itu berasal dari ponselnya, ia baru ingat bahwa telah mengatur alarm di ponselnya tadi malam. Ia pun segera mematikan alarm di ponselnya tersebut. Namun, bukankah ini terlalu pagi. Waktu di ponselnya pun masih menunjukkan pukul 3 pagi, bahkan matahari belum siap keluar dari persembunyiannya.
Sai meregangkan tubuhnya sejenak, kemudian ia segera mandi dan bersiap-siap.
Di sinilah Sai tinggal, sebuah apartemen kecil hasil jerih payahnya bekerja sebagai pelukis selama ini. Hanya ada sebuah kasur, peralatan masak di pojok ruangan, meja belajar, beberapa rak buku, lemari pakaian, sebuah kamar mandi, dan beberapa alat lukis.
Semenjak kakaknya meninggal, ia mencukupi kebutuhan hidupnya dengan usahanya sendiri. Mulai dari belanja, makan, hingga tagihan listrik. Ayah dan Ibunya meninggal karena kecelakaan pesawat saat perjalanan dinas beberapa bulan sebelum kakaknya itu meninggalkannya.
Sai sangat terpuruk saat itu, seakan semua orang yang ia sayangi menghilang dari hidupnya begitu saja. Terutama kakaknya, seseorang yang selalu men-support dirinya untuk menjadi seorang pelukis ternama. Kejadian ini merupakan salah satu alasan mengapa Sai bagaikan mayat hidup, ia seperti orang yang tak memiliki ekspresi di wajahnya.
Untungnya saat itu sahabat-sahabatnya ada untuk memberikan support kepada dirinya, sehingga ia memiliki semangat lagi untuk menjalani hidup. Ia sangat bersyukur akan hal itu. Dan inilah dia sekarang, cukup sukses untuk membiayai kebutuhan hidupnya sendiri. Bahkan menjadi pelukis yang terkenal di Konoha.Setelah 30menit, akhirnya ia sudah siap dengan seragam KHS terpasang di tubuhnya. Namun, sebelum pergi ia tak lupa untuk sarapan dengan roti yang ia panggang sebelum mandi tadi. Setelah sarapan, ia lalu mengambil 3 buket bunga yang ada di mejanya. Waktu menunjukkan pukul 4 pagi, Sai sudah siap untuk berangkat.
***
"Ugghhh" Ino terbangun dari tidurnya, lalu Ia lihat jam dinding menunjukkan pukul 4 pagi.
Bukannya mandi, ia malah membuka ponselnya. Namun, wajahnya terlihat sedikit kesal ketika melihat layar ponselnya itu.
"Kok pesanku belum dibaca sih?!" Rutuknya.
Setelah pertemuan mereka di studio lukis beberapa hari yang lalu, Sai dan Ino mulai saling berkirim pesan lewat aplikasi chatting. Walaupun pesan yang dikirim Sai kadang terasa datar dan sering lelet membalas pesan dari Ino.
Ino kemudian menutup aplikasi chatting-nya dan beralih ke 'Yutube'. Ia cek music video-nya yang baru di rilis kemarin. Ternyata videonya itu sudah menembus 800rb view, Ino yang awalnya badmood seketika langsung melompat kegirangan.
"Yaaayyy!" Ino melompat-lompat di kasurnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 04.30 pagi. Ino berniat untuk berjalan-jalan keluar rumahnya untuk mencari udara segar. Ya hanya ini lah waktu yang tepat untuk Ino untuk jalan-jalan dengan bebas, dimana orang masih sibuk di rumah mereka masing-masing. Jadi, ia tak perlu khawatir akan ada orang yang 'memaksa' minta foto ataupun sekedar tanda tangan. Bukan maksud Ino tidak mau melayani fans-nya itu, tapi terkadang hal seperti ini cukup merepotkan dan mengganggu aktivitasnya sebagai 'manusia biasa' bukannya seorang artis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha High School
FanfictionDisclaimer : *Naruto belong to Masashi Kishimoto *All pictures belong to their owners Genre : Romance, Hurt/Comfort, Friendship. Lika-liku kehidupan Naruto dan teman - temannya ketika masih duduk di bangku SMA. Akankah cinta bersemi diantara mereka...