"Sia pergi?" tanya Lian tidak percaya.
"Ya." jawab Niel singkat.
"Kemana dia?" tanya Darlin.
"Ia berangkat ke Rusia kemarin sore." jawab Daniel.
"Maaf saya keatas dahulu." pamit Niel lalu beranjak pergi kelantai dua.
Mengapa dua saudara itu mendadak sensitif ketika membicarakan tentang Sia? batin Aldira bertanya tanya.
"Ah maafkan mereka berdua. Mereka berdua masih sedih atas keberangkatan adiknya kemarin." ucap Lisa menatap Niel berjalan menaiki tangga.
"Tidak apa apa. Aku mengerti perasaan mereka berdua yang sangat menyayangi Sia." ucap Andin maklum.
"Ah? Tadi kau bilang perjodohankan?" tanya Lisa mengingat kata yang diucapkan oleh Andin.
"Ya. Bukankah itu hal yang bagus?" tanya Andin antusias.
"Ya. Tapi kami tidak bisa memutuskannya kau mengertikan?" tanya Lisa.
"Ya tenang saja, aku mengerti." jawab Andin maklum.
"Ah Lian jangan memasang ekspresi seperti kehilangan orang yang sangat kau cintai. Sia hanya pergi keluar negeri bukan keluar alam." ucap Lisa melihat ekspresi anak sahabatnya. Lian tersadar lalu tersenyum kikuk.
Tiba tiba Nathan turun dengan pakaian kasualnya diikuti oleh Niel dibelakangnya. "Mom aku dan Niel pergi keluar sebentar." pamit Nathan lalu mencium pipi ibunya dan diikuti oleh Niel.
"Mau kemana son?" tanya Daniel.
Belum sempat menjawab, seorang pria datang menghampiri Nathan. "Maaf." ucap pria itu kepada Daniel lalu beralih menatap Nathan "Tuan semuanya sudah siap." tambah pria itu.
Nathan mengangguk. "Maaf dad aku buru buru. Nanti akan aku ceritakan jika semuanya sudah beres." setelah mengatakan hal itu Nathan pergi diikuti Niel dan pria itu.
Ada apa sebenernya? Mengapa mereka berdua sangat buru buru? batin Daniel melihat kedua putranya.
"Ohya ngomong ngomong Sia pergi ke Rusia dengan siapa?" tanya Darlin mengambil perhatian Daniel dan Lisa.
"Jason, Edward dan Roy." jawab Daniel. Darlin mengangguk mendengar jawaban dari Daniel.
"Maaf aunty Lisa mengapa Sia memiliki orang kepercayaan laki laki semua?" tanya Aldira penasaran.
Lisa tersenyum mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aldira. "Sia tidak suka memiliki orang kepercayaan perempuan karena mereka mudah diancam dan suka membeberkan sesuatu yang tidak seharusnya." jawab Lisa yang membuat Aldira mengangguk mengerti.
"Ah pantas saja. Partner dikampusnya juga laki laki." ucap Aldira yang membuat Lisa menaikkan sebelah alisnya.
"Ah namanya Rein dia wakil ketua keamanan kampus dan aunty pasti mengetahui bahwa Sia ketua keamanan kampus." ucap Aldira, Lisa mengangguk.
"Mau tau alasan mengapa Sia menerima jabatan itu padahal ia sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya." ucap Lisa yang membuat Aldira dan Lian tanpa sadar mengangguk antusias.
"Sia itu orangnya sangat suka dengan kedamaian dan ketenangan, jika ketenangannya diusik ia akan berubah menjadi seperti singa betina yang sedang sensi, sifat itu menurun dari seseorang yang kukenal." ucap Lisa melirik sebelahnya.
"Maka dari itu ia menerima jabatan tersebut agar lingkungan sekitarnya tetap tenang dalam kendalinya dan kuasanya." tambah Lisa membuat dua saudara itu mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (ST) ✔
Action[1] SUDAH TERBIT Ia itu dingin. Tapi dingin itu hanyalah sebuah cover. Sebuah cover yang sengaja ia buat untuk menutupi segala kerapuhan yang ia miliki, ia hanya berusaha tidak terlihat lemah dan menyedihkan ITU SAJA. #2-lian (81018) #2-sia (18101...