You're looking in the wrong place
for my love
Don't think because you're with me
this is real
You're looking in the wrong
place for my love
Don't stop what you're doing
cause I like that too(Zayn Malik ft. Kehlani_Wrong)
•••••"You're a stupid man." teriak Daphne.
Napasnya menggebu-gebu selepas kalimat pertamanya meluncur dengan penuh amarah. Ingin sekali ia menghajar pria di hadapannya kini, karena telah berani mencuri ciumannya.
"Beby."
Daphne mengernyitkan dahinya. Ketika pria itu menggumamkan sesuatu yang tak mampu ditangkapnya.
"Beby."
Sekali lagi ia mengernyitkan dahinya lebih dalam. Melihat pria di hadapannya kini tak ayal bertemu dengan seorang idiot.
Tanpa pertahanan yang terkendali, pria itu kembali menerjang dirinya. Mendekapnya erat hingga nyaris meremukkan sekujur tubuhnya.
"I miss you, honey. I realy... realy miss you, dear," bisik pria itu tepat di telinganya.
Daphne memukul tubuh pria itu. Melawan setiap belitan pelukan yang nampak menyesakan. Namun sekuat apapun ia melawan nyatanya pertahanan dirinya belum mampu melumpuhkan kekuatan pria itu.
"Hon, kau kemana saja? Aku mencarimu seperti orang gila. Hampir seluruh benua aku jelajahi hanya untuk mencarimu. Tapi, mengapa kau meninggalkanku? Apa salahku?" ujar pria itu dengan wajah memelas.
Daphne memutar bola matanya0 malas saat mendengar pengakuan pria tersebut. Baginya itu terlalu melankolis. Menyamakan seseorang dengan seseorang lainnya. Itu sungguh memuakkan.
Daphne dapat mencium aroma alkohol yang kuat setiap kali pria itu berbicara. Memangnya sudah berapa banyak botol yang ia habiskan hingga mampu membuatnya berhalusinasi seperti itu?
Pria itu merenggangkan pelukannya, lalu untuk kesekian kalinya ia mencumbu kembali bibir ranum di hadapannya. Menginvasi penuh di setiap lumatan yang tercipta, seolah memang itu yang seharusnya ia lakukan.
Daphne mendorong kasar pria hadapannya ini. Astaga, dia sungguh bernafsu. Ia bahkan menggigit bibir tanpa ampun. Ya, Tuhan kesalahan apa yang ia perbuat hingga membuatnya bertemu dengan pria brengsek ini?
"Damn it. Enyah kau pria brengsek. Aku tegaskan padamu, ya! Aku sama sekali tidak mengenalmu. Dan, tolong jangan menggangguku. Karena aku bukan orang yang kau maksudkan. Paham?" desis Daphne mengusap bibirnya dengan kasar.
Sebelum pria itu membalas ucapannya, Daphne segera melarikan diri darinya. Ia berlari menjauhi pria itu. Tak jarang makian terlontar untuknya, karena aksinya mengganggu kenyamanan pengunjung club.
Brugghhh...
Daphne mengusap keningnya saat tak sadar telah menubruk salah satu pengunjung club.
"Aww..."
Sang pria yang ditubruk oleh gadis itu menunduk mengamati wajah yang tak sengaja tertabrak olehnya. Namun alangkah ia terkejut saat menemukan gadis yang ada di hadapannya kini adalah sahabatnya. Dia, Daphne.
Ya Tuhan, ada apa dengan gadis itu?
"Daph, apa kau baik-baik saja?" tanya pria itu sembari mengecek dahinya yang terbentur.
"Oh, Louis syukurlah itu kau. Ayo, kita keluar dari tempat ini. Aku tidak mau di sini lagi!" ujar Daphne sedikit berteriak.
"Why? Kita belum lama di sini. Apa kau tidak menikmatinya?"
Daphne menggelengkan kepalanya. "Sama sekali tidak. Keselamatanku terancam, sekarang juga ayo kita keluar dari sini! "
"Apakah paparazzi mengikutimu sampai sini? Dimana mereka?" tanya Louis dengan wajah menegang.
Gadis itu menggeleng gusar, lalu menatap sahabatnya itu dengan mata menyalang. "Ini lebih mengerikan dari paparazzi. Jadi, kau mau pergi dari sini atau tidak?"
"Tapi—"
Belum selesai Louis menyuarakan pendapatnya, gadis itu sudah lebih dulu menyeretnya keluar dari club tersebut.
"Seharusnya aku tak perlu meminta persetujuanmu. Jika aku bisa menyeretmu dengan paksa," cibirnya.
Daphne melepaskan jemarinya dari tangan Louis, ketika mereka sampai di area parkir. Tanpa persetujuan si pemilik tubuh, gadis itu tiba-tiba menggeledah sekujur tubuhnya.
"Wowowow... Daph, apa yang kau lakukan?" tanya Louis dengan kesal, karena gadis di hadapannya kini tengah menyentuh tubuhnya tanpa permisi.
"Aku sedang mencari kunci mobilmu. Dimana kau menyembunyikannya?" jawabnya santai.
Astaga, gadis ini memang gila. Louis segera menyerahkan kunci mobilnya dari balik saku celananya. Dan, secepat kilat Daphne merampas kunci mobil itu dari tangan Louis.
"Daph, kau tak boleh melakukannya," Louis menggelengkan kepalanya.
Wajahnya tampak memucat saat kunci itu berada di tangan gadis itu. Ya Tuhan, akan jadi apa dirinya malam ini? Pernahkah ia mengatakan bagaimana caranya gadis itu menyetir?
"Shut up! Cepat masuk dan gunakan seat beltmu." Daphne memerintah.
Gadis itu kemudian mengambil posisi duduk dibalik kemudi. Dan, memastikan pria di sampingnya mengenakan selt beltnya dengan benar. Detik berikutnya mobil meluncur cepat meninggalkan kawasan nightclub.
Daphne menginjak pedal gasnya dalam-dalam. Membuat kecepatan mobil semakin tinggi hingga nyaris mencapai 120 km/jam. Louis yang duduk di sampingnya bergidik ngeri. Jika sudah berada pada situasi begini. Sisi mengerikan dari gadis itu akan muncul akhirnya.
Pasti ada suatu yang disembunyikannya, jika ia melampiaskan emosinya seperti sekarang.
Hah, ada apa dengan gadis itu?
°°°°°
180602
.
.
200506Jangan lupa vote + coment, ya!
Terima Kasih 🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love of Mine
FantasiaJudul Awal: In The Name Of Love Aldevo Archelaus sangat mencintai kekasihnya, Beby Owen. Namun, naasnya kekasihnya menghilang dalam suatu insiden dan tak pernah kembali lagi. Hingga datang satu titik dimana ia merasa putus asa dan patah arang. • • •...