Tampan...
Itulah hal pertama yang bisa menggambarkan seorang Dewa Narendra. Mata tajam, alis lebat dan rambut acakannya menambah kesan berkarisma untuknya, dengan senyum yang menggoda yang membuat semua mata anak Hawa tak bisa berkedip bila melihatnya.Seperti pagi ini, saat Dewa sedang berjalan melewati koridor menuju kelasnya setelah memarkirkan kuda besi gagah merahnya. Semua mata siswa maupun sisiwi di SMA Pancasila yang menatapnya dengan iri dan memuja diwaktu bersamaan juga bisikan-bisikan yang menyanjungnya tak bisa menghentikan langkahnya.
Sudah biasa bagi Dewa menerima perlakuan layaknya pangeran sekolah. Siapa yang tak kenal Dewa Narendra anak ketua yayasan, kapten tim basket, juga otaknya yang cerdas menambah kesan perfect untuknya. Dan juga sifat bad boy yang ada didirinya menambah kesan cool dan juga misterius secara bersamaan.
"DEWA!! "
Panggilan itu membuat Dewa berbalik, senyum menghiasi bibirnya saat dia melihat sahabat dari kecilnya Alex.
"Kemana aja lo, dua hari ga masuk mentang-mentang anak ketua yayasan jangan seenaknya donk lo, bentar lagi udah final pertandingan antar sekolah lo lupa??" ujar Alex sambil memukul bahu sahabatnya itu."Gue lagi males masuk kemaren lex, soal basket entar pulang sekolah kumpulin anak-anak kita latihan jangan sampe ada yang gak dateng"
"Anjritt.. Gila ya lo.. Males doank langsung ga masuk dua hari, gimna kalo sakit bisa libur sebulan kali lo ya??"
Dewa terkekeh menghadapi temannya satu itu sambil duduk dibangkunya dan disusul dengan Alex yang duduk disebelahnya.
"Oya... Gue punya kabar penting soal basket cewek" Dewa menaikan sebelah alisnya, tidak terlalu peduli tapi mendengar kata-kata soal basket dia jadi sedikit penasaran,karna Dewa begitu mencintai olah raga itu.
"Kenapa emank kalah lagi?? YaeeLaaahh... Udah biasakan basket cewek ga pernah menang. emank beda ama tim kita yang ga pernah terkalahkan" remeh Dewa.
"Justru itu dengerin dulu.. Basket cewek masuk final.. hebat ga tuu.. baru tahun ini basket cewek bisa sampe final, itu juga gara-gara anak baru yang masuk bisa langsung melesat gitu prestasi mereka.. Gilaaa!! ""Hebat donk.. Siapa koq gue ga tau??"
"lo ketinggalan kabar saat lo ga masuk, tu anak baru seminggu masuk tim langsung jadi kapten, namanya Nanda anak 11 IPS 2,langsung heboh sekolah gara-gara tu anak bisa bawa basket cewek masuk final, kalo lo nonton kemaren bisa terpesona kali lo sama dia, cantik gilaaakk.. "
"Yaaeellaaahhh secantik apa sii tu cewek?? Kata Dewa
"Yeee.. Dibilangin ngeyel ayok ke lapangan hari ini jadwal mereka latihan pagi, lagian kelaskan lagi ga ada pelajaran, pak Riswan ga masuk" Alex menarik Dewa agar mengikutinya, berbeda dengan Alex yang antusias Dewa berjalan dengan santai sambil memainkan hp sedang asik membuka instagram.Dewa tak mengiraukan ocehan Alex soal anak baru itu, dia sibuk dengan dunia mayanya. Saat dewa mengangkat kepalanya kearah yang ditunjuk Alex, bagai adegan slowmotion dia melihat seorang gadis dengan rambut hitam panjang yang diikat ponitail sedikit basah diarea dahi dan leherya, menggunakan kaus putih yang dibungkus seragam basket tak berlengan dan sepatu olahraga warna putih sedang mendribel bola dan melemparkannya ke ring.
Pluuuunnggg...
Bola masuk tanpa menyentuh pinggiran ring. Cantik, itulah kata yang ada dikepala Dewa saat pertama kali melihatnya, tanpa sadar Dewa ikut tersenyum melihat tingkah manis gadis itu saat berhasil memasukan bola. Tubuh langsing gadis itu bagai membius Dewa untuk mengikuti pergerakannya. Mata hitam pekat Dewa tak bisa berpaling dari gadis itu."WOOYYY!!!... Malah nglamun itu dipanggil pak Januar suruh nyamperin" cengir Alex saat mengagetkan Dewa sambil menunjuk pak Januar.
"Nanda.. Kesini sebentar" seru pak Januar memanggil gadis cantik itu agar keluar lapangan.
"Kenalin ini Dewa kapten basket putra di sekolah ini dan Dewa ini Nanda kapten basket putri yang baru" kata pak Januar sambil menunjuk DewaNanda bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DewaNanda
Teen FictionDia yang tiba-tiba hadir diantara kepingan Hatiku Menyusun kembali kepingan-kepingan hati yang kubiarkan tak terjamah oleh mereka yang membawa sejuta cinta.. Dengan cara yang berbeda dia hadir.. Sedikit demi sedikit pertahananku runtuh olehnya Ses...