James pov
Aku tidak mengira bahwa orang yang dikirim dari sma pelita adalah cewe yang notabenya tadi pagi menabrak mobilku hingga ia harus memundurkan jam rapatnya.
Namun entah mengapa ia merasa bersyukur kepada tuhan karena dipertemukan kembali kepadanya.
Aku inggin tertawa saat ia mengetahui bahwa aku adalah seorang ceo. Dan aku akan bertekad untuk membuatnya menjadi milikku.
Aku harus menyelidiki latar belakangnya dan asal usulnya. Batinku.
Aku dan elia cewe tersebut lama bertatap dan saling mengunci pandangan. Aku memberikan pandangan kasih sayang dengan lembut. Terbukti saat ini ia tengah blusing karena tingkahku.
Author pov
"Jadi el kamu sekarang adalah sekertaris pribadi saya"ucap james dengan menunjukkan smirknya.
Elia bergidik ngeri melihat smirk yang keluar dari bibirnya. "Kenapa harus gue, dan lagian apa kerjaannya? "Tanya elia.
"Kau akan mengetahuinya sendiri nyonya steward"ucap james masih dengan menunjukkan smirknya.
"Jangan panggil gue nyonya steward karena gue bukan siapa siapa lo dan gue juga bukan istri lo!!!!"bentak elia.
"Terserah apa katamu baby"jawab James.
"Jangan panggil gue dengan panggilan yang menyebalkan!!!"teriak elia dengan kesal.
"Jadi aku harus panggil kamu dengan sebutan apa baby?"ucap James
"Sudah gue bilang jangan panggil gue dengan panggilan seperti itu!!!"teriak elia.
James terkejut mendengar teriakan elia yang sangat melengking. Setelah seperkian detik james merubah ekspresi wajahnya dengan tampang dingin.
"Pekerjaan sekertaris pribadi adalah menuruti apa yang aku katakan tanpa dibantah sama sekali"ucap james acuh sambil melanjutkan pekerjaannya.
"WHAT THE FUCK lo kira gue babu apa?!"jawab elia dengan menggebu.
"Elia!!"panggil james dengan penuh penekanan.
Elia yang tadinya marah saat ini elia menundukkan kepalanya karena takut jika james mengamuk karena pikirnya sangat tidak lucu jika ia baru pertama kali sudah memancing amarah ceo perusahaan ini.
"Buatkan saya kopi"ucap james yang seketika membuat elia menegakkan kepalanya. Saat elia akan bersuara james lebih dahulu memotongnya.
"Jangan membantah"ucap james yang seketika membuat elia malas.
"Baik, tunggu sebentar"ucap elia.
Setelah elia menguncapkannya ia keluar dari ruangan tersebut dan mencari dimana dapur kantor ini. Setelah 5 menit mencari akhirnya elia menemukannya.
Elia mulai membuat kopi dengan telaten walaupun ia memiliki pembantu di rumah namun ia selalu membuat makanan dan minumannya sendiri jadi tidak heran jika ia pintar memasak dan cekatan dengan alat masak.
Tok tok tok
Elia mengetuk pintu ruangan tersebut. "Masuk" setelah mendengar kata tersebut elia masuk ke dalam ruangan itu dan menaruh kopi tersebut di meja james. Setelah melakukannya elia segera keluar namun saat ia memegang gagang pintu james bersuara. "Kau mau kemana?"tanya james sambil menyeruput kopi tersebut.
"Saya akan keluar menemui teman teman saya"ucap elia dengan sopan walau bagaimanapun ia harus bersikap sopan kepada atasannya.
"Kau tidak perlu kesana karena tempatmu berada di sini dan jangan membantah, duduk saja di sofa itu"ucap james dengan enteng sambil menunjuk sofa panjang berwarna hitam yang berada diruangannya.
Elia menghela nafas secara kasar dan kemudian ia duduk di sofa tersebut dengan mengangkat satu kakinya. Elia mulai merasa bosan karena ia hanya duduk. Elia mulai bermain dengan ponselnya hingga ia tidak sadar bahwa ia sesekali diperhatikan oleh james. James yang melihatnya hanya tersenyum kecil dan melanjutkan pekerjaannya.
Tak terasa saat ini telah memasuki jam istirahat untuk makan siang. Elia yang mulai lapar ia segera menghentikan aktivitasnya dan melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul dua belas kemudian melirik ke arah james.
James yang merasa bahwa ada yang memperhatikannya segera menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah elia dan benar saja gadis tersebut tengah memperhatikannya. "Sudah puas mengagumiku nona"ucap james sambil berjalan mendekati elia.
Elia seketika tersadar dan pipinya mulai memanas karena malu jika ia tengah tertangkap basah jika sedang menatap james. Ia segera menundukkan wajahnya namun tidak bisa karena dagunya sudah dipegang oleh james terlebih dahulu sehingga ia mau tidak mau bertatapan dengan mata milik james.
"I-ini sudah jam istirahat s-saya ijin untuk istirahat pak"ucap elia dengan terbata bata karena ia malu.
James mengangkat satu alisnya karena mendengar elia memanggilnya dengan embel embel pak.
"Ya ini sudah saatnya istirahat sekarang kamu ikut saya dan istirahat bersama saya"ucap james dengan santai. Berbeda dengan elia yang saat ini tengah terkejut
"T-tapi..."belum selesai elia mengucapkannya james menatapnya tajam sehingga membuat elia mau tidak mau harus istirahat bersama bosnya ini.
"Gadis pintar"ucap james yang membuat elia malas sehingga berdecak kesal.
"Dasar bos pemaksa, dingin, cuek...."belum selesai elia menyelesaikan umpatannya sudah dipotong oleh james.
"Berhenti lah mengomel el dengan mulutmu itu atau kau mau aku cium jika terus seperti itu"tutur james yang seketika mambuat elia membelakan bola matanya dan seketika menutup bibirnya dengan kedua tangannya.
"Gak mau dan jangan mimpi!!!"bentak elia dengan menatap james dengan tatapan yang tajam dan dingin. Berharap bahwa dengan cara ini james menjadi takut atau lebih tepatnya tidak berperilaku semena mena terhadap orang lain.
Namun yang ditatap bukan merasa takut ia malah merasa geli. Elia segera menghubungi temannya bahwa ia tidak bisa makan siang bersama. Elia harus memikirkan alasan yang logis karena pasti saat pulang temannya akan bertanya seperti seorang wartawan.
Setelah selesai memberitau elia dan james berjalan ke arah parkiran kantor. Saat di dalam lift tidak ada yang mau membuka pembicaraan terlebih dahulu.
Baik itu elia ataupun james. Mereka lebih memilih untuk diam. "Mimpi apa gue semalam bisa kek gini"batin elia sambil sesekali melirik ke arah james dengan pandangan sinis.
"Kenapa?"tanya James yang sedari tadi mengetahui jika elia memandangnya secara sembunyi sembunyi dengan pandangan sinisnya.
Elia seketika menoleh ke arah james dengan pandangan seolah bertanya "kenapa" . setelah itu tidak ada yang memulai pembicaraan lagi.
Pintu lift terbuka. Elia dan james segera keluar dari lift. Setelah sampai di parkiran james menarik tangannya elia untuk mengikutinya.
Elia terkejut karena tiba tiba saja james menarik pergelangan tangannya. Elia seketika tersadar saat tangannya ditarik oleh james. Segera elia menghempaskan tangannya dari cekalan james.
"Apa yang bapak lakukan?!" tanya elia dengan marah.
"Saya hanya menarik pergelangan tanganmu untuk mengajakmu ke mobil saya" ucap james dengan tenang.
"Bapak kan punya mulut kenapa tidak bicara?!"
"Saya lagi malas dan jika kamu masih mempermasalahkan tadi saya akan buat penilaian yang buruk tentang sekolahmu"
Ucapan james seketika membuat elia bungkam dan menurut apa yang dikatakan oleh james.
"Gadis pintar"ucap james sambil menarik pergelangan tangan elia.
********
TBC
Hai gimana ceritaku seru gak? Aku rasa alurnya gak jelas ya? Maap yha kalau alurnya ngawur, banyak typo 😢😢. Jangan lupa juga ya tinggalkan jejak kalian yha!!!! Jangan lupa beri suara dan komentar kalian ya!!!! 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold billionaire
RomanceBayangkan saya jika kalian memiliki ceo yang sangat dingin dan bahkan terkenal dengan sebutannya sebagai seorang ladykiller, dan memiliki sifat yang sadis. Yang lebih parahnya lagi adalah aku dipaksa menikah dengannya karena perjodohan konyol kedua...