6 tahun yang lalu..
Sebenarnya tubuh kecilnya hanya sedang membutuhkan segelas air putih, untuk menyegarkan dahaganya. Dengan mata yang terkantuk-kantuk, tubuh kecil itu dibiarkan menelusuri remangnya malam, melewati setiap ruangan menuju dapur.
Tapi langkahnya terhenti, melihat bayangan dua insan yang sedang bermesraan di sana. Tidak mungkin, itu tidak mungkin ayahnya, ayah tidak mungkin selingkuh. Tubuh kecilnya terasa tak bertulang, semua yang dilihatnya malam ini terjadi di rumahnya sendiri. Lunglai, tak habis pikir dengan semua itu. Rasanya, dia terlalu kecil untuk mengerti semuanya. Dahaganya terasa semakin kering saja.
PRANG!!
Tanpa sengaja, lengan kecilnya menabrak pot yang bertengger di samping pintu. Membuat kedua insan itu terperanjat kaget. Lalu cahaya lampu menyorot terang, tubuhnya.
"Kamu sedang apa?" suara berat itu terdengar begitu samar.
Sudah sangat lama, tidak mendengar suara itu. Dia rindu, sangat rindu, pada sosok sempurna didepannya. Sosok yang sudah menjelma menjadi orang yang tak dapat dikenali lagi oleh alam pikiran Arga. Kini dia kembali teringat, percakapannya bersama Romeo di sekolah. Ayahnya selingkuh..sosok sempurna itu mengkhianati ibunya, bahkan membodohi seluruh keluarga ini.
Meskipun dia masih terlalu kecil untuk mengerti, tentang ayahnya yang pulang dengan perempuan berbeda itu menimbulkan pertanyaan tak masuk akal.
"Kamu, KENAPA?!" suara berat itu mulai meninggi.
"Ayah selingkuh!" kata itu keluar dengan angkuh dari bibir kecilnya.
Sementara ayah dan selingkuhannya itu, terdiam lalu tertawa geli dengan tingkah bocah itu. "Kamu tahu apa? Pipis aja masih bengkok.." ayahnya tersenyum meledek.
Arga mengepal kedua tangannya dengan geram, mendengar gelak tawa yang kembali terdengar.
"Bagaimana bisa? Ayah bawa perempuan selain mamah ke rumah!" suara kecilnya menggelar ke seluruh ruangan.
Kali ini, ayahnya tampak kesal. "Cih! Dasar bocah! Kamu penasaran, hn?"
Arga diam tak menjawab, ayahnya menarik tubuhnya mendekat dengan kasar.
"Kamu harus tahu, cinta itu buta. Sehingga mereka tidak pernah mempermasalahkan semua yang aku lakukan.. pada mereka, termasuk ibumu yang bodoh itu."
Arga terdiam, mematung. Kenapa takdir begitu kejam padanya seperti ini.
Ayah...
Ayah... suara lemah dan letih itu terus berseteru, untuk menyadarkannya, ayahnya bukan orang seperti ini.
Ayahnya orang yang baik. Yang akan menuntunnya untuk menjadi seseorang yang hebat. Bukan orang yang seperti ini, ayahnya tidak begini. Tidak, tidak seperti orang ini.
Bayangan kedua sosok itu menghilang dengan sekejap, yang tersisa hanya suara tangisnya yang terus menjadi-jadi. Bersama ibunya, yang tampak terkurung di dalam kamar.
Ingatannya kembali berputar, dia melihat sosok laki-laki itu tersenyum, dan berbisik, "Karena dia mencintaiku. Dan kenapa aku seperti ini? Karena sebuah C-I-N-T-A."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince Ice And I
Novela JuvenilCerita tentang penyesalan, rahasia, ketertarikan, dan pandangan tentang cinta. ______________________________ Arga Irawan seorang senior cakep juga menawan. Merupakan the most wanted sekolah, yang sulit diincar. Dengan julukan "Prince Charming "...