dua puluh delapan

1.2K 167 18
                                    

"mau ngomong kasar aja gue jadinya, ini hari apaan sih? Kesel banget sumpah!!"

Sinb mengambil ponselnya yang tergeletak diatas meja, lantas membuka applikasi S Planner.

"lah tanggal 03 Juni, ulang tahun gue dong?"

"kok ngga ada yang ngasih surprise sih? Wahh parah nih."

Sinb melempar bantal berbentuk bulan yang didekapnya, ia beranjak dari duduknya, lantas memakai sendal bulu yang tergeletak manis disamping ranjang tidurnya.

"Daniel!!" teriak Sinb memanggilnya.

Namun yang diserukan namanya tidak juga muncul atau menjawab panggilannya.

"dihh kemana dah itu orang?"

"DANIEL!!!"

"DANIEL!!"

"DANIEL!!"

"SEKALI LAGI GUE PANGGIL NGGA NYAUT KITA PUTUS!!"

Dan benar saja setelah Sinb berucap seperti itu, Daniel berlari menghampirinya dengan ringisan lebar dan langsung memberikan cubitan gemas dikedua pipi Sinb.

"kenapa sih? Ngga bisa jauh banget dari gue? Gue lagi nyuci mobil didepan jugaan."

"ishh.. Tau ah."

❤❤❤

"Ji.."

"kenapa dah sama suara lo? Kok lesu-lesu gimana gitu?"

Sinb bangkit berdiri, lantas berjalan kearah balkon kamarnya dengan ponsel masih ia tempelkan ketelinga.

"gue mau cerita, tapi ngga mood gara-gara pada lupa sama hari ini."

"dihh? Emang ada apaan sama hari ini?"

Sinb berdecak, ia menundukkan kepalanya mengamati Daniel yang tengah sibuk menyiram badan Mobil yang penuh dengan busa.

"lo temen gue bukan sih?"

"apaan sih? Suka ngga jelas deh lo."

"Ji.. Serius lo ngga inget ini hari apa?"

"hari? Hari minggu ini, dih lo pikunan ya? Masa sama hari lupa, sampe nanya ke gue."

"udah ah ngga usah dibahas, makin ngga mood gue."

"dihh ngga jelas lo."

Sinb menaikkan sebelah alisnya begitu melihat beberapa gadis berdiri dibalik pagar Vila, mengamati secara terang-terangan Daniel.
Bahkan sesekali mencoba menggoda Daniel yang dibalaa dengan senyuman sopan dan kembali terfokus pada kegiatannya mencuci mobil.

"Ji.. Gue matiin ya."

"oh? Oke."

Setelahnya Sinb menggeser tombol merah dan langsung memasukkan ponselnya kedalam pocket ajaibnya, alias diperutnya, dibalik celana jeansnya.
Sinb kembali memerhatikan beberapa gadis tersebut, lantas berdecak tak suka kala gadis-gadis tersebut secara lancang membuka gerbang vila mencoba mendekati Daniel.

"DANIEL!!" teriaknya kencang.

Daniel mendongakkan kepalanya, lantas melambaikan tangannya dengan senyuman lebar yang memperlihatkan gigi kelincinya.

Playboy Sejagat [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang