"Arghhhh!" Teriak salah seorang pria yang berada didalam gudang itu.
"Diam! Aku sudah bilang padamu dari awal apabila kau tidak menuruti segala perintahku, kau akan mendapatkan balasannya" ucap seseorang sambil terus menggesekan pisau ke arah pipi pria tersebut.
"Tidak Ali! Sadarlah. Apa yang kau lakukan selama ini salah" balas pria itu sambil meronta mencoba menghindari gesekan pisau yang akan bisa merobek pipi nya jika dibiarkan.
"Diam bodoh! Tau apa kau tentang kebenaran? Apa yang aku lakukan selama ini adalah benar! Tidak ada yang salah. Apa yang ku jalani, apa yang ku tentukan, dan apa yang ku kehendaki itu semua benar! Dan akan selalu benar" jawab pria berdarah Arab itu dengan murka.
"Itulah kesalahanmu Ali, tidak pernah mau mendengarkan apa kata orang. Kau selalu berbuat seenaknya. Tanpa tau orang yang kau siksa itu merasakan sakit yang amat pedih" ucap pria itu sambil terus menahan sakit dipipinya.
"Ku bilang diam! Sekali lagi kau bicara, dan terus menentangku. Akan ku pastikan pisau ini tidak lagi berada dipipimu, melainkan langsung dilehermu!" Balas laki laki yang bernama Ali itu, sambil mencengkram pipi pria tersebut.
"Aku tidak peduli dengan segala ancaman mu. Selagi Aku bisa menegakkan kebenaran! Pasti akan selalu ku perjuangkan. Selama Aku mampu. Terlebih lagi hanya dengan kau? Bocah ingusan yang belum mengerti apa apa? Hah, itu sangat tidak berarti apa apa untukku" ejek pria itu sambil meringis karena sakit di pipi nya makin terasa.
"Owh, rupanya kau menantangku ya! Padahal aku sudah memberi mu peringatan dari awal. Untuk tidak membantahku, atau kau akan merasakan akibatnya. Dan sekarang kau malah mengejekku? Ternyata nyali mu sangat banyak Tuan untuk segera menghadapi ajal mu kali ini" ucap Ali sambil tersenyum miring yang biasa ia keluarkan apabila telah mendapatkan apa yang ia inginkan.
Dengan tidak sabar, Ali segera menggesekkan pisau itu ke leher pria tersebut.
"Bagaimana sakit tidak?" Tanya Ali sambil tertawa dan terus menggesekkan pisau nya ke leher pria itu.
"Ti--daakk!" Jawab pria itu sambil terbata bata.
"Owh, rupanya kau ini sangat kuat. Sampai sampai tidak merasakan sayatan yang ku lukis dilehermu. Bagaimana kalau seperti ini sobat?" Tanya Ali sambil terus menekan pisau tersebut ke leher pria itu yang sudah mengeluarkan banyak darah.
"Aa--lii, henn--tiikann. Sadarlah, janga--nn karena masalalu mu kau jaa--di seperti ini. Ayo kembali seperti Ali yang ku kenal dulu. Yang selalu tersenyum bahagia karena cinta yang kamu miliki, Ali yang selalu ceria karena kasih sayang yang selalu ia sebarkan. Dan selalu lembut karena ketulusan yang kaa--mu rasakan selalu uhuk uhuk" mohon pria itu sambil terbatuk batuk karena darah yang ia keluarkan semakin banyak dan terus mengalir.
"Arggghhhh! Persetan dengan semua itu! Dengan segala cinta, kasih sayang, atau ketulusan yang kau bicarakan itu! Nyatanya sampai kapanpun aku tidak akan pernah lagi percaya dengan semua itu!! Semuanya bullshit, karena dengan cinta aku mendapatkan kekecewaan, karena dengan cinta aku merasakan kesakitan, dan karena dengan cinta aku tau pedihnya penghianatan dan ditinggalkan! Jadi apa yang harus aku banggakan dari cinta tersebut?!" teriak Ali dengan marah nya, dan menjambak rambut pria tersebut.
"Tidak Ali, kau salah besar apabila mendefinisikan arti dari cinta seperti itu. Nyata nya, orang akan bahagia dengan cinta. Dengan cinta, orang akan merasakan hidup nya lebih banyak warna. Dengan cinta kau akan merasakan hidup mu lebih berarti. Dan karena cinta juga kau bisa terlahir didunia ini" sanggah pria tersebut sambil terus merintih kesakitan.
"Jangan pernah membahas tentang cinta atau segala tetekbengek nya dihadapanku! Karena aku sendiri yang lebih tau apa kejam nya cinta! Dan aku pasti kan segala ucapan yang kau katakan kepadaku itu tidak akan pernah terjadi! Tidak akan pernahh!!!" Marah Ali sambil terus menjambak dan menyayat leher pria tersebut dengan pisau yang sedari tadi dipegang nya, sampai tidak terasa bahwa sayatan tersebut sudah sampai dipenghujung leher pria tersebut.
"Jang--ann terlalu yaa--kiin seper--tii itu Aa--lii. Aku bersumpah, Akan ku pastikan suatu saat nan--tii kau akan mendapatkan so--sok wanita yang pastinya akan membuat rasa ci--nta mu hadir, tumbuh, dan bisa merasa kembali. Dia akan mengenalkan mu apa arti cinta yang Aku sebutkan sebelumnya. Dia akan mengha--pus segala luka mu. Dia akan membawamu kedalam dunia cinta yang penuh warna, dan pastinya dia sendiri yang ak--an membuat sosok Aliandra bertekuk lu--tut" sumpah pria tersebut dengan merintih kesakitan dan memejamkan matanya. Berharap rasa sakit itu bisa berkurang.
"Semua itu tidak akan terjadi bodoh! Dan aku pastikan tidak akan pernah terjadi!! Tidak akan ada satu wanita pun yang akan membuat aku bertekuk lutut. Nyatanya, Semua wanita sama. Ia hanya bisa berjanji, berjanji, dan terus berjanji untuk tidak meninggalkan! Ia sendiri yang mengenalkan kepadaku arti cinta yang indah! Namun ia juga yang menjatuhkan ku kepada arti cinta yang begitu kejam dan sadiss!!" Ucap Ali sambil terus menyayat leher pria tersebut untuk terakhir kali nya. Dikarenakan sayatan yang sebelum nya sudah berada dipenghujung leher, dan sekarang? Leher tersebut sudah tidak bisa berdiri ditempat semula nya dan hanya bisa terus terusan mengeluarkan darah.
"Aaaa--hhh" desah pria tersebut sambil menghembuskan nafas untuk terakhir kali nya.
"Hahaha sudah ku bilang bodoh, apabila kau tidak menuruti segala kemauanku dari awal. Kau sendiri yang akan menerima akibatnya. Dan inilah akibat yang harus kau terima karena sudah melawanku terus terusan" tawa Ali dengan nada jahatnya. Tidak ada sedikitpun penyesalan yang nampak di wajah tampannya. Karena menurutnya, apa yang ia lakukan selama ini adalah benar. Tidak pernah salah. Apa yang ia perbuat selama ini menurutnya adalah keharusan. Tidak boleh dibantah ataupun disanggah oleh siapapun. Apabila ada yang menentangnya? Ia harus siap menghadapi kematian.
Yap! Aliandra Galaxy Reiz namanya. Sosok pria berdarah Arab dan berwajah tampan ini tidak pernah mengenal gender. Mau perempuan ataupun laki laki. Mau muda ataupun tua. Mau kaya ataupun miskin. Mau cantik ataupun jelek. Mau kurus ataupun gendut. Bahkan sampai ada hubungan darah dengannya. Sama saja. Tidak ada pengecualian. Apabila ada yang berani mengusik, menantang, ataupun menghalangi segala yang ia lakukan. Harus siap menerima kematian.
Dia yang pernah terluka, dia yang pernah disakiti, dia yang pernah ditinggalkan, dan dia yang pernah dikecewakan, yang telah membuatnya menjadi sosok yang sangat tempramental. Menjadi sosok pria yang dingin dan datar, yang tak ingin tersentuh lagi apa itu cinta. Menjadi sosok manusia yang tak berkeprimanusiaan. Tidak ada kelembutan, ketulusan, dan rasa sayang yang melekat ditubuhnya lagi. Tidak akan pernah ada lagi senyum yang tulus dan indah yang akan ia sebarkan. Tidak akan pernah ada tawa yang lepas yang akan ia keluarkan. Dan sekarang, kini hanyalah senyum smirk yang terus terusan akan ia keluarkan dan nampak di wajah tampannya. Sampai orang zaman sekarang bilang dengan istilahnya "senggol bacok".
1091 Words❤
Hayhayhayy semoga suka yaa dengan cerita baru Aku kali ini. Hehehe kita hargai yuk samasama karya Anak Bangsaa. Jangan lupa Vote dan Coment nya yaa sayangsayanggg❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Blood
Teen FictionDia yang berdarah, Dia yang menakutkan, Dia yang posessive, namun dia juga yang mengerahkan segala kemampuan nya untuk selalu menjaga, melindungi, dan menyayangiku. -Prillyata Amelia Rizki Siapa sangka sang pria berdarah Arab berwajah tampan ini te...