Matahari mungkin marah pada bumi. Dapat diketahui, terik cahayanya sudah menjilat kulit dan ubun-ubun.
Matahari menurunkan panas cahayanya karena banyak orang yang berbuat kesalahan-kesalahan.
Kasihan orang-orang yang bekerja demi keluarganya, kasihan orang-orang yang lemah yang tak punya pekerjaan.Itulah takdir...
Pertemuan juga disebut takdir. Perpisahan-pun takdir. Persahabatan dan percintaan juga takdir.
TAKDIR...»----------------------------------------------->
27-3-2017Maria berjalan menyusuri gang jalanan yang penuh dengan toko- toko. Tangan kanannya memegang tas belanjaan yang berisi baju.
Ya... hobinya. Berbelanja... ia seorang shopaholic.
Kemarin juga membeli baju. Lusa kemarin membeli celana.
Hari sebelumnya lagi, dan hari sebelum-sebelumnya juga berbelanja.
Maria berjalan setengah berlari. Barang yang ia bawa, ia putar-putari tas belanjaannya bagai bianglala.
Tak jauh di depannya seorang pria sedang membuang sampah. Ia memakai seragam pegawai toko, toko roti yang tak jauh dari tempat sampah itu.
Makin mendekati pria itu, makin cepat putaran tasnya.
Hingga... tali tas itu putus, tanpa Maria sadari. Isi tasnya atau baju barunya jatuh hingga mengenai genangan air kotor atau yang sering dibilang air comberan. Ia terus berjalan dan melewati pria toko roti."Baju kamu jatuh ke comberan" kata pria itu. Ia mengangkat tempat sampahnya dan masuk ke toko roti.
"Apa maksudnya? Atau jangan-jangan..." Maria memandangi tas belanjaannya dan melihat kebelakang.
"Bajuku...!" Teriak Maria. Ia berlarian mendekati genangan air kotor itu. Sebuah baju kemeja putih polkadot lengan panjang hampir masuk semuanya kedalam air kotor itu.
"Baju baruku...!" Teriak Maria. Ia tak mempedulikan sekitarnya***
"Kasihan gadis itu" kata pria yang membuang sampah tadi dari dalam tokonya. Ia meletakkan tempat sampah itu pada tempatnya.
Pria itu bernama Andy. Ia anak pemilik toko roti yang ia masuki. Tak banyak yang mengenalnya. Selain sesama pegawai dan orang terdekat, termasuk pacarnya.
Andy mencuci tangannya di kran air dan kemudian masuk kedalam toko.
Seorang wanita datang menghampiri Andy."Selamat siang! Mau pesan apa?"
Sapa Andy.Wanita itu memakai kacamata dan masker.
Ya... sekarang lagi banyak debu. Tiga hari yang lalu ada kebakaran hutan yang tak jauh dari kota itu.
Wanita itu membuka masker dan kacamatanya. Andy tersenyum malu. Ternyata pacarnya."Aku siapa? Kamu nggak kenal?" Tanya wanita itu.
"Iya... kalau kayak tadi. Pakai masker sama kacamata, ya aku nggak kenal" balas Andy, "kamu mau apa?"
"Mmm. Seperti kemarin aja. Strawberry lemon cake" katanya.
Andy pergi ke lemari kaca dan mencari roti pilihan pacarnya. Tak ada, "aduh! Maaf ya, rah. Nggak ada. Sudah habis"
Gadis itu terlihat memelas. Kebiasaannya. Kalau keinginannya tak terpenuhi, ia akan monggok atau bisa dibilang merajuk.
(Hufh... Namanya juga anak orang kaya. Manja dan keinginannya harus terpenuhi)
Namanya Sarah. Ia anak seorang manager di salah satu hotel terkenal dan ternama.
Andy membujuknya. Ia menawarkan kue yang lain. Tapi, tak berhasil.Sarah bangkit dari tempat duduknya, "aku pergi dulu. bye!" Dan kemudian keluar dari toko roti Andy.
Diluar, Sarah menunggu Andy mengejarnya. Tapi, pria itu hanya berdiri saja di tempatnya.
Sarah menyerah. Ia akhirnya memakai kacamata dan maskernya. Kemudian, pergi entah kemana...<ucapan writer>
Hallo teman"!!!
Ayo baca ceritaku.
Aku tak tahu bagaimana cara mengenalkannya pada kalian semua. Aku ingin cerita ini dapat dibaca oleh kalian semua. Terutama untuk sahabatku di Boarding School As-salam Na_ber.
Mohon do'a dan bantuannya. Kalau bisa follow juga.
Happy reading.Salam semanis gulali
Adva
Penulis
KAMU SEDANG MEMBACA
Shopaholic And Cake
Teen FictionHay...ay...ay!?! Yang salah masuk atau nyasar, aku ucapin 'Selamat datang!' Guys... Ini cerita pertamaku. Menceritakan kisah seorang gadis gila belanja, atau shopaholic. Nggak gila-gila amatlah... Yang bertemu dengan penjaga toko kue yang tampan dan...