Pagi ini aku merasa sangat bahagia, entah karena mimpi semalam, atau karena aku berhasil menciptakan magnet terbesar di dunia.
Di meja makan, sudah ada ayah dan nenek yang sedang menikmati roti dengan selai kacang buatan ibu. Mungkin itu termasuk menu favoritku juga. Saat aku berhasil menggapai kursi di meja makan, aku bergegas duduk dan meneguk secangkir susu milik abang ku- Abang Rey.
"Boru Adi¹!!, apa yang kau lakukan Shahara?! Kau ini mengejutkan nenek saja!" gerutu nenek. Sambil tertawa kecil, aku menjawab, "Aku tidak melakukan apa- apa nenekku sayang. Aku hanya minum segelas susu milik Abang Rey.". "Sampun lah bu, jangan marahi Shahara terus, bukannya berubah, tapi dia akan semakin menjadi." Pekik ayah sambil menatap diriku.
Tak lama Abang Rey datang keh meja makan. Dari kejauhan dia sudah berniat ingin mengejutkanku. Tapi apa boleh buat, aku lebih dulu tau karena di belakang ayah terdapat cermin yang menampakkan Abang Rey yang tampan itu. Alhasil, Abang Rey yang terkejut. Pagi itu tawa riang keluargaku pecah seketika.-
Waktu menunjukan pukul 07.00 WIB. Sesaat, ibu keluar dari kamar ayah, dan menyuruh diriku dan ayah untuk segera menuju ke mobil. Setelah mencium kening ibuku tercinta, aku berlari menuju mobil untuk berangkat ke sekolah.
Gimana untuk permulaan?🐼🙌
Jangan lupa vote dan comment yaa..
Lets next story...
Bakal aku masukin Lucinta Luna wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Waiting
Non-FictionPenantian seolah tak berarti bagimu. Yang telah rela meluangkan seluruh waktunya untukmu, kau sia-siakan begitu saja. Tak paham arti setiap detik nya.