Please, Stop It Now!

Jangan Biarkan Dia Sendiri

Yoongi tidak pernah mengerti dengan apa yang selalu adiknya katakan.

"Jangan tinggalkan aku, Hyung, jangan biarkan aku sendiri atau mereka akan menelanku!"

Yoongi tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi pada Taehyung? Mengapa ia selalu berkata seolah-olah hanya dengan Yoongi berada di sampingnya, ia aman? Padahal Yoongi sama sekali tidak bisa melihat ketakutannya, Yoongi sama sekali tidak tahu cara melindungi adik kecilnya, tapi Taehyung selalu berkata bahwa Yoongi adalah pelindungnya.

Setelah senja berpulang, tidak ada lagi Taehyung yang ceria. Harinya selalu dipenuhi bayang hitam sepekat malam. Senyum secerah mentari pagi yang selalu menemaninya, sudah sangat jarang Yoongi temukan.

Yoongi merasa marah. Marah pada dirinya yang tidak tahu apa pun, marah pada dirinya yang terlampau bodoh untuk mengetahui apa yang terjadi pada adiknya. Yoongi selalu merasa tidak berguna di setiap harinya, hingga hari itu untuk pertama kalinya Taehyung kembali tersenyum.

"Hyung, terima kasih sudah melindungiku."

Yoongi sama sekali tidak mengerti, sampai-sampai rasanya, ia mulai gila.

Yoongi sampai di hari di mana langkahnya bergerak tanpa diperintah, memeluk Taehyung yang tiba-tiba berteriak ketakutan, dan Taehyung dengan tiba-tiba pula tersenyum dengan ucapan terima kasih yang begitu manis.

Trauma macam apa yang sebenarnya dialami Taehyung?

Hal macam apa yang dilihat adiknya?

Sosok macam apa yang berani mendekati adiknya?

Yoongi sama sekali tidak mengerti.

Ia tidak mengerti, dan rasanya tidak akan pernah mengerti.

Satu hal yang ia pahami, ia tidak boleh membiarkan Taehyung sendiri.

Taehyung kecilnya beranjak remaja dengan pribadi yang pendiam, tidak punya teman.

Termakan oleh tekadnya sendiri, Yoongi bersekolah di sekolah dan di kelas yang sama dengan Taehyung. Ia tidak peduli umurnya yang lebih tua dua tahun dari Taehyung. Yang ia tahu, ia tidak boleh membiarkan Taehyung sendiri.

Yoongi tidak pernah tersinggung dengan ejekan orang lain yang berkata usianya terlalu tua untuk duduk di kelas yang sama dengan Taehyung. Yoongi tidak pernah tersinggung, karena yang satu-satunya ia pedulikan adalah adiknya.

Taehyung adik kecilnya, Taehyung prioritasnya.

Pernah satu kali Taehyung bertanya, "Hyung, apa kau baik-baik saja terus melindungiku seperti ini?"

Dan Yoongi sama sekali tidak menjawab dengan sepatah kata apa pun kecuali sebuah senyuman dan pelukan.

Karena Yoongi sudah berjanji pada Taehyung dan dirinya sendiri; ia takkan pernah merasa terbebani.

"Hyung, jangan tinggalkan aku."

---- f i n