Chapt 04

2 2 0
                                    

Sudah 2 hari ini Jooheon bersama yang lain berjalan terus menelusuri setiap Kota Yang sekarang hancur seperti sampah.

Mereka bertiga pergi ke kedai yang mereka lihat untuk memastikan kalau disana ada tanda tanda jho maupun Chei.
Dan juga mereka mengambil beberapa makanan disana yang tergeletak sembarangan di dalam kedai yang mereka Singgahi.

Jooheon pun keluar kedalam kedai tersebut dan memperhatikan keadaan diluar.
Matanya membulat saat melihat Seseorang Yang berjalan mendekatinya dengan penampilan yang sama seperti Dia saat ini, tetapi berbeda Cara jalannya dan Pakaian yang ia pakai sudah sangat rusak.

Jooheon pun mendekati orang itu, dan Langkahnya pun Menjadi cepat saat ia melihat Orang itu Pingsan dengan tiba tiba. Untung saja jooheon sangat cepat menangkapnya dan langsung mengendong orang itu, membawanya ke kedai yang ia masuki tadi.

Jooheon pove.

Aku pun membawa orang itu kedalam dan membuat wonho maupun Crista Kaget dengan mata mereka yang membulat melihat orang yang kubawa ini.

Crista pun mendekatiku dan memegang Tubuh orang tersebut dan bisa didengar walaupun sangat pelan, suara rintihannya karena crista memegang lukanya yang cukup parah juga.

Aku pun meletakkan Orang itu dilantai dan dengan Khawatir Crista Membuka pakaian Orang itu dan segera menyuruh wonho mengambil perban dan pakaian Lalu Setelahnya Ia Membersihkan Darah dan luka Yang terdapat pada orang itu, lalu memakaikannya pakaian yang dikasih Wonho tadi.

Aku pun bingung dengan sikap Crista, dan Dengan penasaran aku pun bertanya mengenai orang itu.

"Siapa orang itu?apa kalian saling kenal?"tanyaku.

"Mmm, Oh iya Oppa, Ini Temanku Yang Ku ceritakan tadi padamu, waktu itu dia bersama Jho Sebelum Kejadian itu. Mereka berdua pergi kekedai untuk membeli Makanan untuk kami dan setelahnya kejadian buruk ini gerjadi hikss..."jawab Crisya dengan Sengukan kecil, dan akupun mendengarkannya menyebut bahwa orang itulah yang bersama dengan adik ku sebelum wabah ini terjadi.

Author pov.

Jooheon pun terlihat gelisah begitu juga dengan wonho dan crista.

Hari sudah gelap, dan mereka berempat pun masih dikedai yang tadi mereka masuki. Mereka Bertiga ingin bermalam disana, dan juga menunggu Chei Sadar dan Meneruskan perjalan mereka mencari Jho.

Jooheon pun mengeluarkan Senternya dan meletakkannya diatas meja agar bisa Menerangi Gelapnya Hari Di kedai itu yang memang sangat gelap padam.

Chei pun Sedikit Mengerang karena merasakan sakit dan keram dibagian tubuhnya, tetapi tanpa membuka matanya sama sekali, karena Memang sulit untuk membuka matanya yang masih terasa sangat lelah.

Crista dan Wonho Pun sudah tertidur, Dan Jooheon masih saja memandangi Foto Jho Dan Terisak disana Tanpa Mengeluarkan Suara agar Crista dan Wonho tidak merasa terganggu saat Tidur.

Ia pun menyimpan kembali foto tersebut lalu ikut Tidur dengan mereka disana.
.
.
.

Jooheon pun tengah Membereskan Semua barang dan mengambil beberapa barang Disana.

Crista Sedang membantu Chei Menganti perbannya, dan wonho sudah berjaga diluar.

Setelah semuanya selesai mereka berempat pumutuskan untuk terus berjalan.

Tetapi Sebelumnya jooheon sempat menanyakan keberadaan adeknya kepada chei sebelum kejadian ini, tetapi chei pun tidak ingat sama sekali tentang hal itu. Dia saja sewaktu sadar, tidak melihat Keberadaan Jho dan Memutuskan Untuk mencari Bantuan sendiri, dan Tepat Hari ini dia bisa berkumpul bersama Mereka bertiga.

Mereka Sudah Berjalan Meninggalkan Kedi Yang tadi mereka singgahi untuk Beristirahat. Diperjalanan, Jooheon Melihat beberapa Mayat Hidup Yang Bereda dijalanan dan Jooheon pun membunuh mereka bersama Wonho untuk berjaga jaga.

Setelah itu Mereka terus berjalan Entah mau kemana.

Sore Punul mulai petang, jooheon bersama yang lain kini beristirahat di depan rumah yang masih terlihat bagus, tetapi banyak sampah yang berserakan dimana mana.

Crista sempat memeberi Usul kalo sebaiknya Mereka masuk kedalam Rumah itu, dan Jooheon bersama Wonho pun menyetujuinya, ingin Berjaga jaga agar mereka selamat dari mayat hidup itu.

Jooheon dan wonho pun masuk terlebih dahulu, setelah mereka berhasil memeriksa keadaan didalam rumah itu, dan ada juga beberapa Matay hidup yang berada disana dan berhasil dibunuh oleh jooheon dan Wonho, akhirnya mempersilahlan Crist Dan Chei Masuk ketika sudah merasa Aman.

Dan setelahnya mereka berempat berdiam diri disana Dan Menyantap makanan Yang mereka ambil tadi. Dan sedikit berbincang bincang, setelahnya Mereka tidur dengan pikiran Yang Takut.
.
.
.
.
"Quen, Apa Disini Ada mayat hidup yang Berada didalam Gedung Ini?"tanya Jho sambil Menatap Langit Yang Senja.

"Ada, tapi Mereka berada didalam dan masih terkuncin dengan aman"jawabnya santai.

"Tapi Gimana kalau mereka Terlepas lalu Menuju ke Ruangan Kita, Aku sangat takut"sahutnya lagi dengan wajah yang Takut.

"Mmm, Kamu tenang aja, Mereka tidak Akan Terlepas Kok, mereka kan sangat Bodoh, Sudah lah mendingan kita masuk kedalam saja, disini mulai gelap"Pekiknya lalu berjalan dulluan meninggalkan Jho disana.

"Ya"jawab jho singkat lalu menatap Langit dan setelah masuk kedalam.

'Hyung semoga saja kamu masih hidup dan Sedang mencariku, semoga saja kamu tidak meninggal seperti apa yang dikatakan Taehyung Hyung Tadi'.batinnya lalu Berlalu.

.
.
Jho Pun pergi ke kamarnya dengan terisak membuat Jungkook dan Taehyung yang melihatnya Merasa bingung.

"Ada apa dengannya?"tanya Jungkook Saat Melihat Quen menuju ke arahnya dan taehyung.

"Ngg tau juga"jawab Quen Tanpa Menoleh ke arah Jungkook dan Duduk disana.
.
.

Keesokan Harinya...

Jho pun Terlihat Sangat Lelah Saat Ini, Karena Sedari pagi Ia bersama Yang lain melakukan latihan Agar bisa Membunuh mayat hidup itu kalau mereka terpisah.

Jho pun tidak membentak dia hanya menuruti perkataan Taehyung. Bagaimanapun juga dia tidak mau terus menyusahkan Mereka lagi dan akhirnya mau Latihan walaupun Hanya memakai Pisau kecil saja.

"Sudah Cukup Untuk hari Hyung, Aku Sudah lelah"sahut Jho dengan Badan yang sudah basah karena keringat.

"Hehe, Ia, Tapi kamu harus terus latihan, agar kamu bisa kuat dan bisa menjaga dirimu sendiri, mengerti."Kata Taehyung Dan Pergi meninggalkan Jho disana dan Diikuti Quen dan Wonho masuk kedalam.

Jho Pun masih setia duduk disana, dan tanpa sengaja ia berfikir kalau ia harus mencoba membunuh salah satu Mayat hidup yang disana.

Ia pun menoleh ke arah balakangnya dan mendapati Satu mayat hidup yang tengah berdiri dibalik Pagar itu. Ia pun mendekatinya dengan pelan pelan dan sesampainya disana di Terlihat Gugup, tetapi ia memberanikan diri dan menghilangkan rasa takutnya itu.

Dia pun memegang kepala Mayat hidup itu. 'Kata taehyung hyung, kalau mau membunuh mereka harus menancapkan pisau kekepala mereka'.batinku.

Dan setelahnya aku pun Berusaha menancapkan Pisau yang kupegang ini dikepalanya dengan susah payah, akhirnya aku bisa, dan aku pun berteriak sangat senang dengan hal ini.

Teruslah seperti ini, dan hilangkan rasa takutmu supaya lamu bisa melawan mereka sewaktu kamu sendirian'.sahut seorang dari kejauhan.
.
.
.
.
--------
To be Continue
--------

Hehe Annyeong...mian Banyak Typo And Gomawo raeders.
👇⭐

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGEROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang