RoarMin
Sang fajar telah menyingsing tepat di atas kepala. Beberapa orang terlihat menikmati istirahat kantor mereka di restoran milik Seungwan. Kedua sudut bibir Seungwan tertarik ke atas. Meski belum terlalu ramai, tapi hal itu menjadi awal yang bagus menurutnya. Seungwan memberi pelayanan yang terbaik untuk pembelinya. Bahkan beberapa pelanggan telah memberi feedback yang cukup memuaskan.
'Kling!'
Suara lonceng di pintu menyita perhatian Seungwan. Seorang pria berseragam kurir memasuki restorannya dengan sebuah buket bunga yang ada di tangannya.
"Maaf, Nona. Apa Anda yang bernama Son Seungwan?" tanya kurir itu.
Seungwan mengangguk, "ada apa, Paman?" tanya Seungwan.
"Ada paket bunga untukmu, Nona. Silakan tanda tangan penerimaan paket di sini," tutur pria itu seraya menunjukkan sebuah kertas.
Seungwan menanda tangani kertas itu lalu mengembalikan pulpen milik kurir tadi, "terima kasih, Paman."
"Sama-sama, saya permisi dulu."
Seungwan menatap lamat bunga mawar putih yang ada di tangannya. Syaraf-syaraf di otaknya seolah bertabrakan mencari jawaban pengirim bunga itu. Hingga matanya tertuju pada sebuah kertas yang terselip di antara bunga-bunga cantik itu. Tangan lentiknya meraih kertas berwarna biru muda itu. Rasa penasaran menyelimuti benak Seungwan.
Semangat bekerja, cantik. Semoga usahamu sukses!
-KSJ-
Seungwan terkekeh pelan. Kini, ia tahu siapa pelakunya. Kim Seokjin, dokter tampan itu yang mengirim bunga untuknya. Ia bergegas mengambil ponselnya lalu mengirimkan foto bunganya pada Seokjin.
Wendy Son
Bungamu sudah sampai, aku suka.
Jin Oppa
Syukurlah kalau kau suka, aku senang mendengarnya. Maaf, aku tidak bisa ke situ har ini. Jadwalku sangat padat, ada beberapa jadwal operasi.
Wendy Son
Tidak apa, aku mengerti. Jangan sampai kelelahan, Oppa.
Jin Oppa
Kau juga, istirahatlah saat kau merasa lelah.
Wendy Son
Pasti, aku akan istirahat.
"Jin oppa?"
Seungwan hampir saja melempar ponsel dan bunganya ketika seseorang menyebut nama Seokjin di dekatnya. Ia menghembuskan napasnya lalu berbalik untuk memaki orang yang ada di belakangnya.
"Sejak kapan kau ada di situ, huh? Kau mengagetkanku," ketus Seungwan.
Gadis bermata sipit itu tertawa melihat reaksi temannya itu, "kau terlalu sibuk dengan Jin oppa-mu itu."
"Pacar baru?" lanjutnya.
Seungwan mengangkat bahunya lalu meletakkan kedua benda itu di atas meja. Ia menyuruh pegawainya untuk membuat dua minuman lalu berjalan menuju meja yang ada di sudut ruangan.
"Duduklah," ucapnya.
"Kau benar-benar keterlaluan, Kang Seulgi." Seungwan mendengus.
Gadis bernama Seulgi itu terkekeh pelan, "maaf, lagipula kau juga sibuk sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
목소리 [MYG, SSW]
Fanfic"Aku tidak pernah berpikir tentang ini sebelumnya, matamu mirip dengan mata kakakku." Seorang pria yang tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis ketika melaksanakan wasiat terakhir kakaknya. "Kau punya hubungan apa dengannya?" Hingga mereka terlib...