*Flashback
Dua anak kecil yang berkisar umur 8 tahun sedang bermain di kebun belakang keluarga Wiratama, kebun yang luas dengan banyak tumbuhan mulai dari jenis-jenis bunga, sayuran, buah-buahan dan pohon besar lainnya dan di tengah kebun tersebut berdiri kokoh sebuah air mancur berwarna putih dengan ornamen-ornamen indahnya.
Kedua anak tersebut tengah asik bermain dengan banyak mainan yang tergeletak, sang anak perempuan sibuk dengan mainan masakannya sedangkan sang anak laki-laki sibuk dengan legonya.
" Kevin, jangan main itu terus temenin aku masak aja." Rengek gadis kecil itu kepada anak laki-laki di depannya yang sangat fokus dengan legonya.
" gak mau ah, main masak-masak itu untuk anak perempuan kalau laki-laki ya main ini lah." Jawab anak laki-laki yang bernama Kevin itu menolak ajakan dari gadis kecil tadi.
" tapi chef di rumah aku laki-laki, jadi gak apa-apa dong " kekeh gadis itu.
" itu kan lain Irene, gimana kalau kamu yang masak aja aku yang cari bahannya?" tawar Kevin kepada Irene.
" ya udah, sana ambilin aku timun deket situ." Suruh Irene.
" nah gitu aja, siap laksanakan tuan putri ku." Kevin berlari keci untuk mengambil timun yang ada di kebun itu.
" timunnya nggak ada Irene !! " teriak Kevin dari kejauhan, matanya sudah menulusuri sekitar untuk mencari keberadaan timun itu.
" ada! Di deket tomat! Yang warna hijau itu!!" teriak Irene balik.
" oh yang warna hijau" ucap Kevin.
Ia menemukan sayuran hijau itu, sayuran itu berada di besi yang berada di tembok batu bata untuk mengambilnya Kevin harus melewati sebuah selokan yang kira- kira jarak ujung ke ujungnya 1 meter dan itu cukup jauh untuk anak umur 8 tahun lewati, Kevin harus melompat jauh agar bisa melewatinya.
Kevin mengambil ancang-ancang untuk berlari agar bisa melompati selokan itu
1...2...3
Happ
Kakinya mendarat mulus di sebrang, kemudian ia memetik timun yang ada. Setelah ia berhasil mendapatkan timun itu, ia mengambil ancangancang lagi untuk berlari tapi kali ini jarak untuk ia berlari cukup sempit di karenakan tembok yang berada di belakangnya. Setelah ia berlari Kevin langsung melompat untuk mencapai sebrang, tapi sayangnya lompatannya tidak jauh dan mengakibatkan ia terjatuh ke dalam selokan dan kepalanya membentur ujung sisi selokan yang terbuat dari semen itu. Alhasil darah segar keluar dari kepalanya, ia menangis sejadi-jadinya.
Irene yang dari tadi menunggu Kevin terkejut mendengar suara tangisan, kemudian ia berlari untuk melihati siapa yang menangis. Alangkah terkejud nya dia saat melihat Kevin sudah tergeletak di dalam selokan dengan darah di kepalanya.
" k—Kevin, MAMA!!!!! PAPA!!!!! TOLONGG KEVIN!!! MAA!!PAA hiks...hikss" ia berteriak sekuat kuat nya sambil menahan dirinya yang bergetar hebat.
Pelayan yang berada disekitar itu berlari menemui Irene yang berteriak.
" ada apa nona ??! astaga tuan muda !!!"
Pelayan tadi langsung melompat untuk menggendong Kevin. Kedua orang tua mereka pun langsung menghampiri mereka.
" ada apa ini?! Astaga pak cepat ambil mobil kita bawak Kevin segera!!" mereka semua bergegas ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save My Love
FanficGue sayang sama lo, tapi lo terlalu jauh buat gue gapai dan terima kasih masih mau noleh kebelakang cuma buat liat kondisi gue yang mengenaskan ini - Kevin Lo tau gue gak mungkin bisa pilih lo, karena yang namanya sahabat gak akan pernah lebih dari...