Flashback

41 8 0
                                    



Flashback

Malam ini turun hujan deras. Jae Hyun datang ke rumahku pukul tujuh malam. Sekujur tubuhnya basah karena terguyur air hujan diluar. Ia tersenyum manis sambil mengusap-usap kepalanya untuk sedikit mengusir air yang mulai menetes dari ujung rambutnya ke lantai. Menyapaku yang membukakan pintu untuknya dengan senyumannya itu. Dengan kantung plastik berukuran lumayan besar, Jae Hyun melangkah masuk ke dalam, tepatnya ke ruang tengah, mengikutiku dari belakang.

Aku masuk ke dalam kamar setelah mempersilahkannya duduk, untuk mengambil handuk. Namun setelah aku kembali ke ruang tengah, senyumku yang tadinya merekah hebat, kini tersapu oleh pandangan yang tak mengenakkan untuk kulihat. Jae Hyun sedang duduk berdua di sofa bersama Shin Bi Eonni. Ia nampak antusias membasuh sisa-sisa air hujan di wajah Jae Hyun penuh kelembutan dengan handuk yang lebih dulu ia ambil.

"Shin Ji-ya, kemarilah.." Ujar Jae Hyun yang sedikit membuatku terkejut.

Aku refleks menyembunyikan handuk yang kubawa di belakang punggung. Aku mencoba untuk tersenyum sambil menghampiri mereka. Lalu duduk di sofa yang berbeda.

Shin Bi adalah Eonni ku. Satu- satunya saudara kandung yang masih kumiliki hingga sekarang. Orang tuaku sudah meninggal sejak empat tahun yang lalu akibat kecelakaan. Kini aku hanya tinggal berdua dengan Shin Bi. Tapi entah mengapa kehidupanku menjadi lebih baik ketika hadirnya sosok Jae Hyun yang kian hari kian menghiasi hari-hariku. Ia membuatku selalu bisa menepis rasa sesal karena aku belum sempat membuat kedua orang tuaku bahagia. Juga menepis rasa sedihku ketika aku rindu akan sosok mereka. Aku menjadi yeoja yang jauh lebih dewasa dan lebih kuat.

Sebenarnya Jae Hyun adalah calon kakak iparku. Sejak ia dan Shin Bi memulai untuk merangkai kisah cinta mereka tiga tahun yang lalu. Lalu kemudian mereka bertunangan setahun kemudian dan memutuskan untuk menikah.

Demi apapun, aku yang lebih dulu bertemu dan kenal dengan Jae Hyun. Aku yang lebih dulu menyebar benih-benih cinta. Seharusnya aku juga yang menuai hasil atas benih-benih yang kutanam itu. Tapi Jae Hyun justru lebih tertarik dengan Shin Bi setelah aku nengenalkannya padanya. Ada rasa sesal sudah mengenalkan mereka satu sama lain. Walaupun begitu, aku masih bisa dekat dengannya semenjak mereka berpacaran. Dengan begitu, aku bisa mencuri-curi waktu untuk bisa bersama-sama dengan Jae Hyun, ketika Shin Bi tidak bersama kami. Tapi tetap saja, api cemburu membutakan mata hatiku. Membuat aku melakukan yang seharusnya tidak kulakukan.

[FF] I Want To You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang