3

705 96 7
                                    



***

Arin dan Minhyun berjalan ke arah dalam Cafe 101.

Ya, cafe 101 memang salah satu cafe teman SMA Minhyun dan senior Arin. 

Jaehwan, merupakan teman squad Justice league sama Minhyun sejak SMA. Ada beberapa orang lagi teman satu squad mereka. Jaehwan mengambil jurusan Manajemen bisnis sedangkan Minhyun dan Ong Seongwu masuk Kedokteran. Jonghyun mengambil jurusan Teknik Geologi di Universitas yang berbeda. Daniel pergi ke London dan mengambil kuliah di bidang seni, ya emang dia terkenal pinter ngeDance dari SMA. Yang terakhir Hyunbin yang saat ini sibuk jadi model.

Saat ini, Minhyun memang lebih dekat dengan Ong dan Jaehwan karena satu kampus. Apalagi Ong yang sefakultas dengannya, menjadi satu-satunya teman sejawat, senasib dan sepenanggungan dengannya saat ini.

Jaehwan memainkan gitarnya sambil bernyanyi dengan merdunya di panggung kecil di sudut Cafe 101. Arin tampak menikmati nyanyian Jaehwan sedangkan Minhyun hanya fokus pada minuman stroberi di depannya.

Stay until my tears dry

Stay until I don't know my self

Stay just wait a little

Stay I am my memories' owner

Stay until I send you away

Stay even in my memories

even if it is a little bit of warmth

give it to me,

so that I can treasure it

I am already frozen and endlessly cold

if you leave,

to me there is no beauty

I'm already trashed and endlessly dirty

Hey already for a lot of time

you're lingering inside me

now, just think of it as home

even if it is a little bit of warmth

give it to me,

so that I can treasure it

I am already frozen and endlessly cold

if you leave, 

to me there is no beauty

I'm already trashed and endlessly dirty

Stay inside my dear

Don't you come out my dear

even if it is a little bit of warmth

give it to me,

so that I can treasure it

I am already frozen and endlessly cold

if you leave,

to methere is no beauty

I'm already trashed and endlessly dirty

Stay my dear

Stay my dear

Stay by Nell

"Kak..." panggil Arin

"hm?" jawab Minhyun dengan pandangan ke arah Jaehwan yang sedang bernyanyi.

"ih... ga mau ngasih selamat gitu ke aku? Kasih nasehat kek, apa kek, kan kakak bakal jadi senior aku di kampus" ucap Arin sambil mendengus kesal.

"Udah malam Rin, balik yuk" Tanpa menjawab permintaan Arin, Minhyun langsung berdiri mengambil kunci mobilnya dan berjalan ke arah luar. Arin pun mengikuti Minhyun sambil memonyongkan bibirnya bete.

"Minhyun! Arin!" panggil Jaehwan.

Langkah Minhyun dan Arin terhenti lalu menatap Jaehwan yang berlari kecil mengejar mereka.

"Kok udah mau balik aja?" tanya Jaehwan

"Udah malem Jae. Makannya juga udahan" jawab Minhyun singkat.

"Yah, elo Hyun. Lama-lama dikit napa. Nih Arin kan lulus FK, jadi junior lo. Rayain dulu dong" Jaehwan mengangkat alisnya melirik Arin. Arin hanya tersenyum sambil sedikit menggeleng.

"Jodoh banget ya lo berdua. Ga nyangka gue Arin milih buat jadi dokter. Gue pikir lo bakal jadi penerus Leonardo da kunci Rin, eh lo malah masuk kedokteran hahaha" usil jaehwan

"hadeeh, Leonardo Da Vinci kak..." protes Arin.

"Ehh iyaa, iyaa itu maksud gue" balas Jaehwan malu sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Udah malem Jae, gue mau anter Arin pulang. Dah ya, bye" Minhyun pun melanjutkan jalannya diikuti oleh Arin di belakangnya.

Minhyun melirik ke jok belakang, sesekali. Arin yang sadar akan hal itu langsung mengambil hal yang jadi perhatian Minhyun, kantong kresek yang dibawanya dari rumah tadi.

"ini minuman yang dibawa papa dari London kak. Ga tau sih, kayaknya enak. Aku bawa aja siapa tau haus" jelas Arin seolah tau rasa penasaran Minhyun. Minhyun hanya mengangguk mendengar penjelasan Arin. Arin sudah biasa dengan tingkah cuek dan dingin Minhyun yang seperti ini. Bukannya makin bete, tapi sikap Minhyun ini malah membuat Arin gemas sendiri.

"Kak, berenti dulu yuk. Di taman. Mau minum dulu, masih jam 8 kok hehe... yaaa yaaa?" pinta Arin sambiil menggoyang-goyangkan lengan Minhyun.

Tanpa berkata apa-apa Minhyun menepikan mobilnya di taman yang tidak jauh dari komplek perumahan Arin. Mereka berjalan keluar dan duduk di bangku taman. Arin mengeluarkan minuman kaleng dari kantong yang dibawanya dari rumah tadi dan mulai meminumnya. Sedangkan Minhyun hanya memainkannya saja –minhyun tidak terlalu suka minuman kaleng-.

"Rin" Minhyun memanggil nama Arin

"hmm kenapa kak?" tanya Arin melirik ke arah Minhyun

Pandangan Minhyun masih lurus ke depan, namun wajahnya tampak serius.

"Kamu yakin mau masuk kedokteran?" tanya Minhyun

"Iya lah kak, aku kan pengen jadi dokter, trus juga pengen bar... hehehe pengen bareng kakak" jawab Arin menunduk malu.

"Rin, aku mau ngomong sesuatu sama kamu" wajah Minhyun makin serius dan mulai menatap Arin.

Iya menarik napas dalam dan memegang kedua pundak Arin memastikan agar Arin menghadap ke arahnya.

Arin terlihat kaget menatap ke arah wajah Minhyun yang terlihat serius. Detak jantung Arin langsung bedegub tak menentu. Wajah Minhyun yang dekat membuatnya bisa melihat mata indah minhyun serta puncak hidung yang tinggi di raut wajah tampan lelaki di depannya itu.

"Rin... aku mau jujur sama kamu, sebenarnya-"

"Kak, aku ga mau denger" Arin menutup telinganya dengan kedua tangannya lalu memejamkan matanya menolak menatap wajah serius Minhyun.

"Tolong Kak, aku ga mau dengar apapun di hari bahagia aku. Tolong kak..." Arin masih menutup kedua telinganya.

Minhyun yang didepannya pun kaget, dengan tingkah Arin dan memutuskan untuk tidak melanjutkan 'hal yang ingin dikatakannya dari tadi'.

Keduanya kembali duduk lurus dan saling tidak tatap tatapan lagi. Suasana yang canggung antara keduanya. Arin meneguk minuman kaleng yang dipegangnya sampe habis tak bersisa. Dan tiba-tiba...

"Kak, kok rasa minumannya aneh" ucap Arin sambil memandangi kaleng minuman tersebut.



Jangan lupa vote dan comment :)

Kesalahan Kedua | Hwang MinhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang