Padatnya jalan raya membuat Alicia mendengus berkali-kali. Tidak biasanya ia telat, mengingat siapa dirinya di sekolah. "Shit!, mati gue" umpatnya berkali-kali
Alicia adalah osis yang mengatur ketertiban siswa, ia sangat Handal dalam mengatur ketertiban siswa mengingat galaknya gadis itu. Namun kali ini dia sendiri yang telat, Oke mungkin Alicia harus siap-siap jadi bahan omongan lagi.
Jam menunjukan pukul 07.10 tandanya gadis itu sudah telat sepuluh menit dan gerbang sudah di tutup. Dengan segera ia memarkirkan mobilnya di mini market depan sekolah dan berjalan menuju gerbang.
"Pak Udin hehe, Cakep banget beuh tambah hari makin kinclong" godanya pada satpam penjaga sekolah yang di sapa pak Udin tersebut.
"Neng Alicia tumben telat? Kenapa alias why?" Sahut pak udin, karena pak Udin tahu kalau seorang Alicia itu hampir tidak pernah telat ke sekolah. kecuali hari ini.
"Iya nih pak, Alicia kejebak macet, Bukain yah pak pleasee" mohonnya.
"Oke deh, lain kali jangan lagi yah neng". Pak Udin memang sudah kenal dekat dengan Alicia, jadi sudah tak heran lagi apabila pak Udin sangat baik dengannya.
"Bapak the best pokoknya, i lop yuhh pak! Aku ke kelas dulu yah pak!!". Dengan segera Alicia berlari dari gerbang dan masuk ke kelas.
Namun sepertinya dewi fortuna sedang tidak memihak padanya. Bu Eka sudah berdiri di depan kelas untuk menghukum murid yang terlambat.
"Ketiban sial apa lagi sih gue, pagi-pagi udah ketemu nenek lampir" gumamnya, namun dapat di dengar oleh bu Eka yang tengah memelototinya itu.
"Ngomong apa kamu?! Udah telat terus pake acara ngatain saya lagi, Sekarang juga kamu pungut sampah di lapangan!". Titahnya seraya menatap tajam Alicia, setajam silet. Alicia berkali-kali meneguk salivanya melihat air muka bu eka yang seseram itu.
"Nggak kok bu, iya nanti saya sapu lapangannya"
Tanpa berlama-lama lagi , Alicia segera melaksanakan tugasnya. Ia langsung mengambil peralatan nya di gudang belakang sekolah. Daripada banyak protes, lebih baik langsung lakuin aja.
Namun saat ingin mengambil peralatan sapunya, matanya menangkap sosok laki-laki yang sedang duduk di bawah pohon sambil mendengar lagu dari headphone yang di pakainya.
"Bukannya ini jam pelajaran di mulai ya?" gumamnya. Karena jabatannya sebagai osis ketertiban masih berlaku, walaupun ia sendiri telat sih, hehe.
Tapi tetap saja, ia harus menindak lanjuti murid-murid yang suka bolos waktu jam pelajaran.
Ia pun berjalan mendekati laki-laki yang berada di bawah pohon itu "Sorry, bukannya ini masih jam pelajaran ya?" tanyanya, namun laki-laki itu tak bergeming dari tempatnya, ia melirik Alicia sebentar dan kembali menatap layar handphonenya seakan tidak ada siapa-siapa di depannya.
"Hello! Gue lagi ngomong, hargain dong" Laki-laki itu menatap Alicia dalam, seakan matanya menyiratkan sesuatu. "Urusin kerjaan lo, gausah kepo sama orang lain" ketusnya.
Alicia yang mendengar hal itu lantas terkejut, tak biasanya ada laki-laki yang berkata kasar seperti itu.
"Heh, gue ini osis ketertiban! Udah tugas gue yang namanya tau urusan murid yang menyeleweng aturan sekolah" jawab alicia yang sudah tersulut emosi.
"Cukup jalanin tugas lo, bukan harus tau semua urusan orang lain". Ketus cowok itu menatap Alicia tajam dan beranjak pergi meninggalkan tempat itu.
Malvin abiandra pratama, sejenak ia berpikir seperti pernah mendengar nama itu. Tapi dimana?
Selesai mengerjakan tugas yang di berikan bu Eka, Alicia langsung bergegas masuk ke kelas untuk melanjutkan pelajaran. Berhubung jam bu Eka sudah selesai dan guru yang akan mengajar selanjutnya berhalangan masuk, ini adalah saat-saat terbahagia yaitu freeclass.
"Dateng-dateng kusut amat muke lo kayak badut sulap" Ucap vina yang menjadi salah satu sahabat Alicia. "Eaaa osis kita akhirnya kena hukum juga, rasain lo! Galak amat sih" sambung Karin.
"Bacot lo bedua" Alicia membanting tas nya sembarang dan duduk seraya mendengus kesal. "Ngapa lo al? Cerita gih".
Vina dan Karin adalah sahabat Alicia dari 5 tahun yang lalu, jadi tak heran mereka berdua hafal tingkah laku Alicia.
"Hfffhhh, gue tadi ketemu cowok di belakang gudang. Awalnya sih gue nanya ke dia, kenapa tuh cowok gak masuk kelas padahal udah jam masuk kelas" Alicia mulai bercerita dengan hati yang dongkol karena pagi ini mood nya sudah rusak akibat hukuman dari bu Eka.
"Emang siapa sih al?" tanya Vina. "Hmmm siapa ya namanya? Melvin Kalo nggak salah" jawabnya seraya menumpu dagu dengan tangannya di atas meja.
"What?? Melvin Abiandra Pratama?" Seru karin heboh. Vina yang mendengar seruan heboh sahabatnya langsung menjitak kepala karin yang alay bin lebay.
"Heboh amat lu gondang". Karin hanya mencibir Vina yang tingkah lakunya sebelas dua belas sama Alicia "galak".
"Iya bener itu namanya, emang kenapa dia? Lo kenal rin? " Jawab Alicia bingung.
"Ya iyalahh! Siapa yang ga tau dia coba?! Cowo famous se antero Sekolah yang dinginnya minta ampun + cucu pemilik sekolah" Alicia yang mendengar hal itu membelalakan matanya bersamaan dengan Vina. Bukan karena dia famous, tapi karena ia adalah cucu pemilik sekolah.
Berarti tadi gue marahin cucu pemilik sekolah ya? Eh tapikan gue ini bener, batin Alicia.
"Tapi gue gak takut dia pemilik sekolah atau bukan, selama gue bener untuk apa gue takut? Yekan" Jawab Alicia dengan raut wajah yang di buat buat.
"Tapi gue ngerasa pernah ngeliat dia, tapi dimana?"
################################
Eaaa udah lama gak ke lapak ini, jadi kangen eheh. Tbh nih ya gw mau curhat dikit, imajinasi gue tiba" hilang gitu aja huaaaa :(
Gue minta doanya yah, moga aja ini otak mau berjalan lagi wkwkwk
Jangan lupa vomment nya yahhh readers ku tercintahhh!! Prolognya pendek aja dulu hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE
Teen FictionQueena Alicia Morice, cewek dari Osis ketertiban yang selalu menjunjung tinggi keadilan di sekolahnya. Tidak sedikit laki-laki yang jatuh hati padanya. Namun gadis itu selalu menutup hatinya yang tidak pernah memiliki pengalaman berhubungan. Tapi...