4

104 24 7
                                    

"yakin nih gak ikut ?" tanya adlan yang pengen keluar beli gorengan.

"pegel kaki gue kak. berasa gue yang punya acara," tolak adila sambil memijat betisnya.

adlan mengangguk lalu pergi.

sudah dua hari baik adila maupun adlan izin tidak masuk sekolah. mereka sedang berada di bandung untuk acara nikahan keluarganya.

adila jadi pagar ayu yang nganter mempelai wanita ke pelaminan, trus tiap ada tamu berdiri. tapi karena tamu undangannya ada terus, ya para pagar ayu berdiri terus juga. mana yang namanya acara nikahan itu lama.

sekarang adila lagi gegoleran main game di kamar sepupunya.

line !!

LINE

somay mengubah nama grup menjadi dila kapan balik ?

fauzan
gud jab

jinsol
jangan lupa oleh2
cogan bandung aja 1

rahmat
PIUUUU.. DIL, TADI KETOS NYARIIN

guanlin
sosoan english fauzan

ecie pada kangen ama gua
ya terus kalo kak farhan nyari kenapa ? -_-

kyla
dil, pap kak adlan dong (͡° ͜ʖ ͡°)

ryujin
^2 h3h3

aditya
dilaaaaaa

somay
^3
dil, masa nih ya

hadir aditya
kak adlan lagi keluar cuy
apa som?

aditya
sekre bacot? tugasnya gua tambahin.

somay
ketua macam apa lu asu.
gajadi dil. lain kali aja gua kasih tau

jinsol
nemu cogan gak dil di bandung ?

fauzan
sirik aja lu tembok guanlin
sider = jomblo

yowis somay
banyak anjir, sol.

andira
DILAA GUA KANGEN ANJER

guanlin
dil, kita sekelompok tugas kimia btw

sider kan lu ? wkwk andira
gak baca, gua pake lem :) guanlin

reza
widih rame

kyla
kayak roomchat lu, za.
isinya rame kontak cewek

aditya
ngukuk
HAHAHAHA

fauzan
mampusin jangan ? WKWKWK

savage.

jinsol
jadi pengen ngegebet cowok bandung gua tuh :(
deep banget ya, za wkwk

reza
terserah anjeng
gua disudutin

rahmat
qerja lembur baghai quda
sampai lupa 'orang tua
read by 33

rahmat
sue :)
read by 33

adila tersenyum membaca chat dari teman temannya. terutama saat rahmat join chat, semuanya pada ngeread doang.

"dila packing ya. besok habis sholat shubuh kita pulang," ujar papa yang tiba tiba nongol di pintu.

"iya, pa."

dila melempar asal ponselnya ke kasur dan mulai mengemasi barang barangnya.













01.46

angka itu terpampang jelas di sudut layar ponsel dila. sepertinya malam ini insomnia menyerangnya. teman temannya juga sudah tidur semua. tidak ada yang bisa dila lakukan selain terus menggeliat mencari posisi ternyaman agar bisa tidur.

namun usaha itu tidak membuahkan hasil. senyaman apapun, tetap saja ia tidak bisa tidur.

'drrrtt..'
'drrrtt..'
'drrttt..'

ponsel dila yang berada di nakas begetar menandakan adanya panggilan masuk.

hell. siapa yang menelponnya sepagi ini ?

adila menjawab panggilan tersebut tanpa melihat id pemanggilnya. biasanya sih, somi douma yang dengan tidak tau waktunya menelpon adila.

"halo. kenapa, som ?"

"dila," jawab suara di seberang sana.

adila mengerutkan keningnya dan menatap layar ponselnya.

aditya.

pantas saja suaranya berbeda. tapi ngapain adit nelpon jam segini ?

"kok nelpon, dit ?" tanya dila.

"emang gak boleh ya ?"

kalau denger suaranya adit sekarang sih, udah kayak orang gak makan 3 hari. lemes cuy.

"bukan gitu. tapi sekarang udah hampir jam 2 pagi, dit."

adit terkekeh, "harusnya gua yang nanya. kok belum tidur ? sekarang udah hampir jam 2 pagi, dil," ujar adit mengikuti nada bicara dila.

dila merotasikan matanya meskipun adit gak bisa liat sebenernya.

"dila," panggil adit.

"apa ?"

hening. adit tak bersuara. dila pun sama. namun mereka sama sama tak mau memutuskan sambungan teleponnya.

"dil, gua kangen masa." kata adit.

"ck, jangan buat gua matiin teleponnya sekarang, dit." decih adila. adit mulai ngelantur soalnya.

lagi lagi aditya terkekeh.

"haha. gua serius," ujar adit.

adila terdiam. matanya terus menerawang langit langit kamar yang gelap.

"padahal kan ya lu gak masuk 2 hari doang." sambung adit lagi.

adila mengangkat sudut bibirnya mendengar penuturan adit.

"habis sholat shubuh gua balik kok"

bukankah terdengar seperti adila memberi sebuah kepastian pada adit yang sedang merindu ?

di kamarnya, diam diam adit tersenyum.

"bagus deh kalau gitu. hati hati ntar pulangnya. btw salam sama bang adlan," kata adit.

"iyaa"

"eh dila. tapi gua beneran kangen loh, dil"

"haduh iya, dit. iyaa"

"hhh..."

adit menghela napas panjang. kemudian ia bergumam kecil,






















"dil, i miss you more than you think. boleh kan ?"

tapi percayalah. adilah azzahra masih bisa mendengar gumaman kecil yang terdengar seperti bisikan di telinganya dari seorang aditya jeongin.

vicino ⸙ I.NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang