xvii

809 258 69
                                    

"yein terakhiran aja, ya?" ucap donghyun yang daritadi hanya menonton donghan dan dahyun menghabisi seungkwan.

"kenapa?" tanya donghan, kemudian menatapi kembarannya itu dengan heran.

"ya.. engga papa" sahut donghyun asal. "udah ya? udah mati juga tuh"

"iya, udah hehe" sahut dahyun sembari mengelap tangan penuh darahnya ke baju donghan.

"lah baju gue!!"










































moonbin meringkuk ketakutan dibawah meja guru diruang konseling.

disamping badannya ada balok kayu. sebelumnya moonbin sudah berniat untuk melawan, namun setelah mendengar teriakan kesakitan seungkwan.. moonbin jadi mengurungkan niatnya itu.

krieet..

pintu terbuka diiringi suara tawa dahyun, moonbin menahan nafasnya.

"moonbiin" teriak dahyun. "ish gue tau lo disini, ayo keluar"

sementara dahyun dan donghan sibuk mempermainkan moonbin, di depan pinta donghyun sibuk dengan ponselnya.

"MOONBIN KELUAR GA BANGSAT!" teriak donghan, sembari memukul meja tepat moonbin bersembunyi dengan balok kayu yang tidak sengaja ia temukan di belakang pintu.

nafas moonbin terengah - engah, ia menutup kedua telinganya rapat. sampai akhirnya pemuda itu dikagetkan dengan wajah dahyun yang tiba - tiba mengintipnya.

"baaa, ketemu~"




















































line!

donghyun:
lari lewat pintu belakang sekolah
donghyun:
disana engga ada cctv jadinya aman, cepetan lari ya.
donghyun:
lari sejauh yang lo bisa

donghyun:lari sejauh yang lo bisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hide and seek, 1998. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang