Saat itu musim gugur sudah akan berakhir.
Daun kering terangkat, melayang, berputar-putar di atas jalanan, di tiup angin yang berhembus kencang.
Dingin.
Sepi.
Jungkook mengerang, menghempaskan tubuh di ranjang. Lemas. Kepalanya semakin berdenyut dan bertambah berat.
Memeriksakan diri ke dokter lagi tak ada dalam rencananya hari ini. Mungkin juga hari-hari selanjutnya.
Istirahat. Ia hanya butuh istirahat.
Pria itu menarik selimutnya sampai diperpotongan leher. Mengambil posisi miring menghadap jendela.
Senja. Sisa cahaya matahari sore itu menerobos sela-sela ranting pohon yang meranggas.
Jungkook memejamkan mata paksa, saat matanya melihat dedaunan yang gugur.
Kilasan itu kembali menyeruak di otaknya....
°°°°°°°
Darah.
Gelap.
Pecahan kaca dimana-mana.
Sunyi. Sampai didengarnya deru mobil bersamaan dengan sirine ambulan.
Detik berikutnya terasa lambat, saat tubuh JungKook dibaringkan di atas ranjang dorong untuk segera ditangani.
'Apa yang terjadi?'
JungKook memejamkan mata, berusaha mengingat apa yang terjadi.
'Lily..., Dimana Lily...'
JungKook tak menperdulikan saat Dokter memasangkan Ambubag padanya, hal terpenting baginya saat ini adalah mencari keberadaan Lily
'Kim Lily....'
Sekitar tiga orang menangani Lily. Orang-orang itu bergerak sigap memeriksa gadis itu.
"Dokter, saya tidak menemukan denyut nadi korban." Seorang perawat memperlihatkan wajah panik saat menekan pergelangan tangan Lily yang bersimbah darah
"Apa?" Sosok yang dipanggil dokter bergerak sigap menekan pergelangan tangan, memastikan.
"Siapkan Defibrilator," putus sang dokter
"Defibrilator siap."
"190 Joule."
" Ready."
"Clear, menyingkir...."
Dua perawatan mengambil jarak, saat sepasang alat kejut jantung itu menyentuh dada, menyentak tubuh Lily.
Tak ada respon.
"200 Joule."
Lagi tak ada respon, denyut itu tak kembali
' Tidak Ly... Kumohon....'
Tangan JungKook bergerak mencoba meraih gadis itu yang tengah berjuang dengan kematiannya.
'Jangan...'
Namun tangannya tak mampu meraih sang gadis.
Dan Dokter menyerah setelah melakukan CPR selama lima menit, namun tak membuahkan hasil.
"Maaf..."
'Tidak!. Itu tidak benar'
"Kita gagal...."
'Berhenti!. Ku mohon jangan bicara lagi...'
"Korban tidak selamat."
'Cukup!!'
Gerakan tangannya membeku. Sesuatu dalam dadanya berdetak kencang--Sakit.
Air mata Jungkook luruh, menyatu bersama darah beraroma amis yang mengambang di udara dingin yang membawa pergi kehangatan gadis itu.
Lily pergi.
Benar-benar pergi.
Dan saat itu JungKook benar-benar berharap, Tuhan mengambil nyawanya saat itu juga.
°°°°°°°
'Kenapa... kenapa kau mengingkari janji mu Kim Lily?.'
°°°°°°°
TBC
Next chapter 1::JeLy note::
Hello, it's me...*nyanyi lagu Adele
Ada yang merindukan aku?atau kelanjutan LYRA?Tidak ada? Nae Ani wae wae😣😣😫😭😭.
Maaf ya....
Sebenarnya mau aku up setelah UKK tapi entah kenapa melar ngalahin karet 😭Dan untuk part ini belum chapter 1 ya masih bagian prologue. Angst nya belum dapat. Yoon Gi, JungKook,dan Lily belum tersakiti sepenuhnya*smrik evil
Di chapter selanjutnya bakal aku jelasin penyebab kematian Lily, kehidupan Jungkook, Yoon Gi sebelum dan sesudah kepergian Lily .
Dan Alurnya maju mundur ya, jadi jangan bingung.
Sebagai permintaan maaf aku bakal up semua cerita aku mulai dari You belong with me, Healing(monster) dan....
Cerita baru😘😘, cast siapa? Nanti aku beri tahu😎😎. yang jelas masih Abang-Abang BTS.
Oh ya ada satu hal, aku harap kalian jawab. Dan jujur
Kalian paham nggak sih sama cerita aku ? Kalo nggak aku bakal unpublish dan ku revisi ulang atau mungkin nggak bakal ke up lagi.
Soalnya aku ngerasa aneh dengan diksi aku, terlalu aneh kah, atau campur aduk kah. Aku nggak tahu karena aku yang nulis jadi aku harap kalian yang baca ringan hati mau memberi kritik dan saran
Dan ini masih bulan Syawal kan? Jadi JeLy mau ngucapin minal aidzin wal Faizin. Mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan JeLy
Udah itu aja ya sampai jumpa di chapter 1
see you again....
Regards
JeonLily
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyra: Fake Love
FanficLove You so bad love You make me mad fake love~ im so sick of this fake love Beautiful Cover by Llyaas