32

2.7K 272 108
                                    

Assalamualaikum sebelum baca ceritanya, baca ini bentar yah hehe.
Jangan di skip!
Sorry maksa..
Jadi gini, author minta maaf banget ya udah nganggurin tulisan ini seminggu lebih. Atau hampir dua minggu? Ah intinya author minta maaf.

Author lagi sibuk nih, biasa bulan Ramadhan apalagi udah dekat lebaran, uh kalo anak cewek bakalan tau nih sibuk ala ala persiapan lebaran gimana. Ya walaupun author tau kesibukan kita berbeda. Intinya?  MAAPPP 💜💜

KUY DI BACA~

jangan lupa ucap basmallah.

.
.
.

✏✏✏

Seminggu kemudian.

Farah. 

Wanita itu kini sedang duduk tepat disebelah Abyan yang malah sibuk bermain gitar, disebuah bangku yang cukup panjang ditaman rumah Keluarga Gibran.

Yap, seminggu lagi adalah acara akad nikah sekaligus resepsi Huda dan Asy. Semua persiapan dilakukan sedari awal agar tak ada kekurangan di hari 'H' nanti.

Begitupun calon pengantin wanita maupun laki-laki. Yang kini tengah sibuk memilih spot foto instagramable untuk para tamu nanti.

Semua acara dilakukan dirumah Embun, tepat di halaman belakang rumahnya yang luas dan Indah. Itu semua juga karena permintaan dari Embun sendiri yang tak mau menikah di gedung.

Farah yang melihat Kakak nya dan Asy tengah sibuk menentukan spot foto yang bagus untuk para tamu, hanya tersenyum.

"Banyak di dunia ini mungkin termasuk kita, yang mengorbankan kebahagiaan sendiri demi kebahagiaan orang lain. Padahal..." ucap wanita itu, Farah. Namun terhenti saat Abyan yang disamping nya juga ikut berhenti memainkan gitar.

Abyan membenarkan posisi duduknya, "Terkadang menjadi korban adalah pilihan terbaik agar tak ada korban lain," jawab Abyan sambil menatap lurus ke arah kolam ikan.

Farah menoleh dan menatap Abyan. Untuk pertama kalinya, hilanglah sisi gengsi dari diri Farah. Air matanya jatuh.

"Tapi yang jadi korban bukan cuma satu orang Abyan," ucap Farah. Bahu nya bergetar.

"Kamu ngerasa sakit ya ? Tapi ini semua juga karena kamu yang mulai. Saya hanya jadi followers kalian yang bahkan nggak bisa unfollow," jawab Abyan sambil menunjukkan senyum sinisnya.

Mendengar perkataan Abyan, Farah semakin menjadi-jadi.  Air mata sudah mengalir dengan deras tepat di pipi mulus Farah.

"Abyan maafin aku," lirih Farah.

"Kamu nggak perlu minta maaf Farah, setelah mereka menikah. Kita nggak perlu menikah juga. Jadi kita nggak perlu pura-pura menjadi pasangan yang bahagia kayak yang selama ini kita lakukan," ucap Abyan. Membuat Farah terkejut.

Abyan langsung meneruskan kata-kata nya, "Kita itu hanya pura-pura. Pura-pura bahagia untuk orang yang kita Cinta,"

"Tapi percuma juga, kalau Kak Huda dan Asy menikah. Aku juga tetap nggak bisa sama Amir," jawab Farah sambil menunduk, berusaha agar air matanya tak kembali keluar.

"Itu karena perjuangan kamu nihil. Kamu mengalah demi kakak kamu biar dia bahagia tapi dalam misi membahagiakan kakak kamu, kamu malah melibatkan saya. Dan akhirnya saya juga nggak bisa berkutik. Tapi saya yakin, kamu atau pun saya masih punya kesempatan. Kesempatan untuk berjuang sekali lagi," jelas Abyan dengan tatapan lurus yang semakin tajam.

ASYSENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang