Beep....beep....beep.....beep.....
gelap adalah yang dilihat Kakashi saat ini. ia hanya bisa mendengar sayup – sayup suara mesin di sampingnya. Perlahan, ia berusaha membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah dinding berwarna putih, yang kedua adalah selang infus di samping kanannya..
.
Ada rasa hangat menjalar di lengan kirinya. Dengan perlahan, ia menoleh ke arah kiri. Ia mendapati seorang gadis bersurai pink tertidur di smapingnya. Gadis itu tampak berantakan, dengan rambutnya yang acak – acakan. Haruno Sakura, yang sudah menunggu Kakashi sadar semenjak ia dibawa ke rumah sakit.
.
.
Kakashi tersenyum melihat anak muridnya ini. perasaan hangat muncul dalam hati Kakashi ketika merasakan embusan hangat nafas Sakura. dengan hati – hati, Kakashi menggerakkan tangan kirinya, ia menggeser helaian rambut Sakura yang menutupi wajahnya. Dapat ia lihat dengan jelas, wajah damai Sakura. tangan Kakashi beralih mengelus pipi lembut Sakura. senyuman pun terlukis di wajah Kakashi.
'syukurlah dia tidak apa – apa....'
.
.
Merasa ada sesuatu menyentuhnya, Sakura perlahan membuka matanya. Tatapannya terfokus kepada tatapan Kakashi yang juga menatapnya balik. Waktu seakan berhenti ketika Sakura melihat bola mata hitam abu – abu milik Kakashi. Sentuhan Kakashi masih dapat ia rasakan, seakan ia tidak mau sentuhan itu berakhir.
' sentuhan Sensei sangat lembut dan...hangat...'
.
.
" ah...Sensei...kau sudah bangun..." kata Sakura berusaha mengalihkan pikirannya tadi. Kakashi yang tadi masih menyentuh pipi Sakura segera menarik tangannya menjauh dari pipi Sakura.
" ahh...yaaa....kau, kenapa tidur di sini??" tanya Kakashi yang berusaha menenangkan detak jantungnya yang berpacu cepat.
" ahh aku ketiduran di sini..." kata sakura sambil tertawa kikuk.
" jadi berapa lama aku di sini??" belum sempat Sakura menjawab pertanyaan Kakashi, terdengar pintu ruangan digeser dan memunculkan sosok Rin yang lengkap dengan baju dokternya.
.
.
" kau di sini sudah dua hari....." kata Rin dengan wajah datarnya.
" ahhh...kurasa aku akan keluar sebentar Sensei..." kata Sakura yang merasakan aura Rin yang....ingin membunuh Kakashi karena sudah membuatnya khawatir.
'habislah aku....' pikir Kakashi dalam hati." ah begitu yaa...." respon Kakashi.
" kau tidak sadar selama dua hari!!dan itu adalah responmnu???!!" tanya Rin sedikit menaikkan nada suaranya.
" tapi sekarang aku sudah bangun...dan aku baik – baik saja.." jawab Kakashi.
" tulang rusuk mengalami retak akibat benturan. Banyak luka gores dan lebam di tubuhmu, dan yanng paling parah itu lebam di wajah. Kau bahkan belum bisa membuka mata kirimu karena masih bengkak. Luka tusuk di perutmu nyaris terkena infeksi. Dan kau beruntung pisau itu tidak terkena organ vitalmu!!dan sekarang kau bilang dirimu baik – baik saja???" jelas Rin panjang lebar.
"setidaknya aku masih bisa bernafas...." jawab Kakashi lagi.
Rin pun menghelan nafasnya. Kali ini ia menatap Kakashi dengan tatapan lembut " kau tau kami sangat mengkhawatirkanmu, Bakashi....bahkan Sakura pun selalu di sampingmu sejak kemarin...."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Math Teacher (Kakasaku)
Fanfiction" kau yang tiba -tiba hadir dalam hidupku... memberi warna dalam setiap hariku... dan kau mengingatkanku pada perasaan yang sudah lama hilang dalam diriku..." ~Hatake Kakashi~ " Kau orang yang jutek, keras kepala, menyebalkan... kau orang yang hanya...