Disinilah aku sekarang, di kamar Jinni. Dan banyak sekalii barang² yang berbau kpop di kamarnya, aku melihatnya saja sampai bergidik ngeri. Bagaimana tidak, Jinni menghabiskan uangnya hanya untuk membeli ini semua? Yang benar saja.
"Kenapa cuma berdiri disitu Hyun-a, sini duduklah" titah Jinni mempersilahkanku untuk duduk di kursi kamarnya karna semenjak disuruh masuk tadi aku hanya berdiri di depan pintu kamar Jinni tercengang melihat keadaan kamarnya yang banyak sekali terdapat barang² yang berbau Chan-Oppa bersama boybandnya. Poster² boyband Chan-Oppa yang tak lain adalah EXO dan juga Poster² Chan-oppa, hand banner wajah seseorang yang tak asing bagiku, boneka² kpop, light huruf E, X, O, C, H, A, N, Y, E, O, L, album² Exo, selimutnya bergambar Chan-Oppa, bantalnya bergambar Chan-Oppa juga, dan masih ada lagi barang² yang berbau Chan-Oppa.
"Apa ini semua kau yang membelinya Jinni-ah?" tanyaku dengan sangat berhati²
"Uh? Mana?" tanya Jinni keheranan
"Itu, itu, ini Dan semua ini yang berbau kpop" kataku sambil menunjuk satu persatu benda yang ku maksud.
"Ooh, ada yang ia dan ada juga yang tidak. Sebagian besar aku hanya di belikan oleh Oppaku" jawabnya santai
"Aku kira kau menghabiskan uang hanya untuk membeli ini semua"
"Ahahaa, aniyo Hyun-a. Aku memang EXO-L, seperti yang kau lihat aku sangat menyukai Park Chanyeol-Oppa" katanya dengan wajah yang bersinar²
"E-exo-L?" tanya ku kebingungan
"Kau? Kau tak tau exo-L Hyun-a??? Hey, kau inii lahir tahun berapa huh? Exo-L saja tidak tau? Ckckck" Jinni berdecak
Aku menggelengkan kepalaku.
Aku sama sekali tidak tau, exo-L itu apa. Dari pada aku kebingungan, lebih baik aku bertanya bukan? Memangnya salah?"Exo-L itu nama yang di buat untuk para penggemar atau para fans Boyband Exo Hyun-a. Karna aku menggemari Exo, maka aku adalah Exo-L. Jangan² biar EXO saja kau tidak tau ya?" kata Jinni dengan tatapan menyelidik. Pipiku memanas, aku merasa seperti orang bodoh yang tidak tau apa², tapikan aku tau exo itu apa.
"A-aku tau. Exo itukan boyband yang baru debut beberapa tahun kemarin. I-iyakan?" kataku terbata²
"Yap, kau benar, aku kira kau tidak tau apa itu Exo. Dan apakah kau Exo-L?" tanyanya dan aku hanya menggeleng
"Emmm, lalu di EXO ada yang kau gemari? Atau kau fans?"
Aku mengangguk "he hem, Chan-Oppa" jawabku lantang dengan senyum yang merekah di sudut bibirku.
"Yaaa! Berartii kau mengikutiiku, aku juga suka Chanyeol Oppa Hyun-a" rengeknya dengan posisi yang masih di depan meja rias namun langsung menghadap ke arahku dengan memasang wajah kesalnya yang terkesan imut dan lucu dimataku terlebih lagi eyeliner yang masih belum selesai dia buatnya menjadi semakin lucu.
"Pfft, ahahaa. Aku memang sudah lama menyukai Chan-oppa. Meskipun yaa---" kataku dengan raut wajah yang yang berubah sedih
"Kenapa Hyun-a? Ada apa? Kenapa kau bersedih? Apa kah kau sudah di tolak cintanya oleh Chanyeol-oppa?" tanya Jinni yang menurutku itu sangatlah konyol.
"Ahahaa anii, sudah cepat kau selesaikan dandananmu baru kita pergi" kataku
Seharusnya aku berbicara seperti ini kepada Jinni. Jinni belum tau kalau aku ini adalah Adik Chan-Oppa. Aku tidak boleh bercerita banyak tentang Chan-oppa dan lebih memilih untuk berpura² tidak terlalu tau saja.
"Tapi Hyun-a, aku mendengar caramu memanggil Chanyeol-oppa dengan sebutan Chan-oppa. Itu terdengar seperti sudah sangat akrab di telingaku" kata Jinni yang tengah memasang softlensnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I?
Teen FictionDi Benci oleh seorang kakak itu bukan sesuatu yang mudah untuk menghadapi kehidupan sehari-harinya. Gadis ini sangat menyayangi kakaknya, tetapi entah kenapa kakaknya ini sangat membenci dia. Kakaknya sendiri adalah salah satu dari member EXO, boy...