"Kyaaaaaa"
Naruto memejamkan matanya. Dan gedubrak, dia tersungkur kelantai dengan tidak elitnya, untung gak ada yang lewat, kalau ada malulah dia.
Dia, segera bangun dan memegangi hidungnya yang sakit, akibat terbentur lantai.
Ia, menggerutu pelan sambil memegangi hidungnya, tak lama ia sampai ke ruangannya, tapu satu ruangan pada natap aneh ke arahnya.
"Naruto kau kenapa,? "Tanya rekan rekan satu ruangannya.
"Apanya yang kenapa,? " ucap Naruto, malah balik nanya.
"Kau mimisan, "seru mereka secara bersamaan.
Naruto, memegangi hidungnya dan terlihat darah merah kental di lengan kanannya.
'Ini pasti gara gara jatuh tadi' batin Naruto.
"Naruto kau tidak apa apakan,? " Tanya Sakura Khawatir.
"Aku tak apa apa, aku pergi ke kamar mandi dulu. "Ucap Naruto, sambil berjalan keluar menuju kamar mandi.
Naruto menyeka darah di hidungnya, dan menyumbatnya dengan tisu, sehingga dia terlihat konyol.
Hari -hari berlalu dengan cepatnya, Itachi datang lagi ke kantor dengan seorang gadis cantik dan anggun bermarga Hyuga setelah kecelakaan itu.
Mereka terlihat mesra, sehingga desas desus gosip tentang hubungan mereka tersebar di kantor. Yang mau tak mau, meninggalkan luka pada hati kecil Naruto.
Dia, yang Notabenya
Sekertaris Itachi, hanya dapat melihat dan mendengarkan percakapan mereka berdua yang begitu mesra, dan Naruto menyimpulkan kalau mereka berdua sangatlah serasi.Naruto terus melamun, sampai tak sadar Itachi menatapnya dalam diam.
"Uzumaki, tolong kerjakan beberapa file ini, dan besok bawa kembali kesini. Kau boleh pulang sekarang. "
'Dia mengusirku '
"Baik pak" jawab Naruto, dan Itachi pergi meninggalkannya dengan wajah flatnya.
"Sial,kenapa dada ini sesak. "Ucap Naruto, lalu ia bergegas merapikan barang barangnya, dan segera pulang.
Ketika, di parkiran hujan salju turun dengan lebatnya .
"Udah mau musim dingin ya. "Naruto tersenyum pedih, tiba -tiba ada seorang pria berambut merah dan melindungi kepala Naruto, dengan payungnya.
"Tidak baik, seorang gadis jelek seperti mu, kena salju di hari pertama, bisa bisa tambah jelek."
Dahi Naruto berkedut, ketika melihat satu lagi laki- laki menyebalkan berdiri di sampingnya.
"Sasori, "
"Hahaha kau masih mengingatku rupanya. "
"Siapa, yang tak mengingatmu , wajahmu jelek begitu". Ucap Naruto ..
"Aku memang selalu jelek di matamu. Pulang bareng yuk aku anterin. "Ujar Sasori, tak lama datang Itachi dan Hinata lalu Sasuke, mereka bertiga melihat ke arah Naruto, yang tengah bersama makhluk berambut merah.
Tak lama Sakura dan Ino datang, dan memanggil Naruto.
"Nar, pulang bareng yuk, "
"Oh boleh"ucap Naruto, dia berjalan melewati ke empat manusia itu, dan berjalan ke arah Sakura dan ino.
"Hei bro"sapa Sasori, sambil menepuk bahu Itachi, lalu ia berlari ke arah Sakura.
"Hei premem kapas, aku di suruh kaa-chan untuk menjemput mu, ajak ino dan Naru"
"Asik gratis "teriak Ino gaje.
"Gratis enak ya, eh Naruto di depan ya. Kalian berdua di belakang"
"Huuuuh mau pdkt "
Itachi, hanya menatap dalam diam, ketika gadis itu tengah tertawa ringan dengan sahabatnya, terlepas darinya yamg selalu membuat gadis itu mendung.
"Itachi -kun, "ucap Hinata dengan lembut.
"Aku tidak apa-apa Hinata, ayo pulang. "
Sedangkan Sasuke, dia hanya menatap Naruto datar, sedatar jalan tol.
Naruto, hanya guling - gulingan di atas ranjang, tiba- tiba memorinya mengingat kejadian beberapa hari ini, kejadian yang bikin moodnya turun drastis.
"Ya tuhan, apa mungkin aku masih menyukainya, enggak. Pokoknya aku harus cari cowok lain, agar bisa move on dari dia, "
Sementara Itu, di kediaman Uchiha . putra sulung Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto itu tengah menatap sebuah album yang sudah usang, tapi terawat, lembar demi lembar pria itu menatap foto itu satu persatu.
Tangannya terhenti, saat ia melihat Foto dirinya, dengan seorang gadis gendut yang mewarnai masa - masa SMA nya.
Kenangan itu, terlintas jelas di otaknya .
"Meskipun kamu gendut, tapi bagiku kau yang tercantik"
"Aku tidak baper Itachi - nii, " Ucap gadis itu, dengan semburat merah di pipinya.
"Benarkah, terus yang di pipimu itu apa, "
Naruto hanya pergi begitu saja meninggalkan Itachi yang tertawa geli."Sudah lama sekali, tapi kenangan itu masih ada, '' monolog Itachi, pada foto seorang gadis manis di tangannya.
Dulu dia tak berniat melepaskan Naruto, tapi ia tidak tahu gara- gara taruhan konyol itu nasib percintaanya itu jadi menyebalkan dab membuatnya terombang-ambing seperti saat ini, sampai harus membuat sandiwara hilang ingatan dan pura-pura dijodohkan dengan gadis tunangan orang lain serta sepupu dari pihak ibunya Hyuga Hinata.
Itachi, mengusap poto gadis di hadapannya.
"Maaf aku yang salah, tapi mau sampai kapan kau menghukum ku, "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Second (end)
RomanceNaruto, tak menyangka. Jika kepindahan nya, ke kantor pusat. Mempertemukan nya, dengan mantan pacar, yang ia benci , dan ternyata eh ternyata dia juga merangkap diri sebagai bos nya.