(38);last goodbye (end)

1.5K 131 27
                                    

~At 12~

Samuel pov

Malam ini berbeda dari malam tahun baru lainnya.dimana kita hanya diam,membiarkan hembusan angin menjadi tanda kehidupan.

Malam ini aku bersyukur jika bisa melihatnya seperti seharusnya.Ia masih sama seperti awal pertama bertemu.sanyumannya masih merekah di bibir plump nya yang kini mulai kebiruan.matanya yang besar masih menatapku walaupun kini mulai menyipit akibat tangisannya.tangannya masih menggenggam keras pagar pembatas balkon sebagai pelampiasan sesuatu yang ia tahan.

Tatapannya sama seperti pertama kami bertemu.ia bukan lah orang yang suka melihat titik fokus kebanyakan orang di tahun baru.ia akan menatapku,dan aku selalu bertanya,walaupun tahu bahwa dia akan menjawab pertanyaan seperti tahun-tahun yang lalu.

"Kenapa gak liat kembang apinya?"tanyaku ketika melihat tatapan dari matanya.

"Gw ngabisin tahun baru sama lu,bukan sama kembang api" jawabnya yang selalu sama.

Dia bukanlah orang yang mudah berubah

"Lu tau apa yang gw takutin?"tanyanya memulai lagi percakapan.

"Sadako?"jawabku membuat humor.

"Ngeliat lu berubah"jawabnya.okelah,lagi pula seberapa lama pun aku tidak akan berubah sampai kapanpun kan?

Tapi pada akhirnya,janji itu kuingkar sendiri.mungkin itu alasan kenapa sekarang ia mulai menatap langit malam,dari pada aku disampingnya.dia menatap langit itu lekat.kembang api yang dulu tidak pernah ia fokuskan, sekarang menjadi titik fokus nya.

Tidak,ia tidak ingin melihat langit ataupun kembang api.ia ingin membelah langit.melihat bagaimana surga itu terbentuk.dan tentu memohon agar seseorang kembali.

Dia tidak tahu,bahwa aku disini memperhatikannya.aku tidak berada disana melainkan masih berada disisinya.Aku menyesal karena sudah mengingkari janji yang kubuat sendiri.menyesal karena ia tidak lagi menatapku sebagai mana semestinya.

Aku mulai menggenggam tangannya.hangat tubuhnya tidak lagi terasa dipermukaan telapak tangan ku.menandakan bahwa aku sudah berubah sepenuhnya.

Tangisannya mulai pecah.terduduk dibalkon dengan kaki yang ia tekuk.memeluk lututnya,memberinya kekuatan pada dirinya sendiri.dress tidur yang tipis itu tidak lagi berpengaruh padanya.biasanya ia akan marah jika setitik dingin menyentuh kulitnya.tapi mungkin sekarang ia tidak peduli lagi.

Aku tidak bisa memeluk tubuh rapuhnya untuk sekarang ini.menyalahkan diri sendiri juga bukanlah waktu yang tepat.setidaknya memberi kesempatan untuk melihat nya terakhir kali bisa ku syukuri sampai saat ini.

Dia tidak pernah serapuh ini.yang ia selalu katakan disaat-saat sulitnya adalah ia pasti bisa melakukannya.apapun yang menjadi kendalanya,ia tidak membiarkan seseorang melihat air matanya.tapi mungkin malam ini ada pengecualian.

Kubiarkan tangisannya menjadi penghantar tidurnya.tubuhnya mulai putih pucat pasi.bibirnya membiru.dan nafasnya kembali tersegal.

Aku beruntung sebelum pergi sudah mengatakan bahwa aku akan memberikan kehidupan padanya.setidaknya,ia bisa mengingatku dengan cara seperti itu.dan ia bisa ceria kembali.bukan dia yang terus-menerus memakai infusan dilengannya atau tabung oksigen yang menjalar kehidungnya.aku ingin masa remajanya kembali seperti seharusnya.mengejar semua pelajaran yang ia tinggalkan,mengejar mimpi dan cita-cita nya,menggapai segala impian yang ada pada dirinya.aku ingin semua itu terjadi.

Aku meminta maaf pada dirinya untuk tidak ada ketika ia membutuhkan.tidak bisa menghapus air mata yang tercipta karena sebuah kesalahanku sendiri.dan membuatnya menjadi perempuan yang lemah dihadapan orang lain seperti hal nya sekarang.

Dan waktuku tidak lama dari sekarang.aku menatapnya seraya memotret sebuah karya tuhan yang indah,yang pernah ada dan hidup di dalam kehidupan singkat ku.aku mengingat semua kenangan manis dan pahit ketika bersamanya.wajahnya yang indah ketika tersenyum,dan bibirnya yang manis ketika ku kecup.

Sekarang waktunya ku pergi.meninggalkan dia untuk selamanya.membiarkan ia hidup secaya semestinya meski tidak ada aku disampingnya.dan kuharap,dia bisa hidup lebih panjang dari pada Tuhan menentukan hidupku sekarang


Pukul 24:00 ,hari terakhir di bulan Desember.

Dimana aku mengatakan selamat tinggal untuk terakhir kalinya.


~At 12~


"Hara,pihak rumah sakit menemukan donor paru-paru untukmu"


Fin.

At 12 ~KIM SAMUEL~ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang