Tittle : All his
Cast : Min Yoongi / Park Jimin
Kinda failure kuroshitsuji!au.
.
Special for Jimsnoona
.
.
Happy Reading!
.
.
.Min Yoongi menjadi saksi ketika keluarganya dibantai pada tahun seribu sembilan ratus dua puluh enam. Sistem monarki yang sudah berakar selama enam ratus tahun diputuskan pada kala itu. Dinasti terakhir keluarganya dibabat habis. Kekaisaran Jepang mengambil alih pemerintahan dan Kaisar Sunjong dijadikan sandera dalam istana Changdeok. Saat itu, si sembilan tahun Min Yoongi menangis hebat kala Ibunya menyeretnya menuju kereta kuda ditengah kekacauan yang terjadi. Ibunya mengusap wajah Yoongi, membisikkan kata-kata penenang, dengan paksa memasukkan tubuh mungilnya ke dalam pengapnya ruangan kereta kuda yang kecil, lalu derap kaki kuda yan cepat menjadi penemannya kala ia berteriak sembari menggerbak pintu keretanya yang terus melaju. Di depan matanya, ia melihat istana tempat ia tinggal habis dilalap api.
Ia mendengar para pangeran tertinggi di dinastinya terbagi; terbelah menjadi dua kubu. Sebagian bergabung dengan pasukan Jepang, dan sebagian membela kemerdekaan Korea. Namun, Min Yoongi beserta beberapa penerus dinasti diasingkan, berpencar di pelosok dunia untuk bersembunyi. Ia terdampar di sebuah kerjaan Inggris yang bermartabat tinggi, mereka menyebutnya keluarga Howsworth. Salah satu keluarga kerajaan Inggris yang memiliki sebuah Highest Palace yang bertempat di pusat jantung kota Norflok.
Min Yoongi diberi gelar Viscount diumurnya yang ke sebelas tahun, dididik dengan baik dengan tata karma setinggi langit. Ia menempati kamar di daerah sayap kanan istana yang besar. Sebuah kamar dengan langit-langit tinggi, lukisan tinggi membingkai dinding serta jendela yang menghadap langsung ke taman istana yang asri.
“Aku tidak mengerti kenapa Howsworth menunjuk seorang anak kecil untuk bernegoisasi denganku,” Earl di hadapannya nampak penuh kuasa. Wajahnya berkerut tidak senang. Tatapan matanya tajam, jarinya mencengkram cangkir di genggaman dengan kaku. “Howsworth sudah menjalani kerjasama denganku selama hampir sepuluh tahun. Perusahaan asal Tunisia yang berdiri di pesisir Winchester itu meresahkan. Dia mengambil alih hasil pabrikku hanya dalam enam bulan. Masyarakat kini lebih memilih mereka dibandingkan pabrikku. Surat kuasa kemarin jatuh di depan mejaku, berkata aku harus angkat kaki dari pabrikku; milikku, yang kubangun dari aku kecil, kini dengan seenaknya perusahaan Tunisia itu hendak mengambilnya dari diriku.” Suaranya meninggi. “Aku butuh sebuah alasan dari keluarga Howsworth.”
Yoongi menghembuskan nafas jengah, menyandarkan pipinya pada kepalan tangannya lalu menatap lelaki di hadapannya dengan pasti. “Aku yang memerintahkannya,” ucapannya lugas. Dingin. Tak bernyawa. “Aku meminta Duke Howard untuk menandatangani surat kuasa sehingga pabrikmu akan pindah tangan untuk musim panen tahun depan.”
“Apa-apaan,” geram lelaki di hadapannya. Jarinya mengkerut marah. “Kau pikir kau siapa dengan seenaknya bisa mengambil begitu saja pabrik milikku?” keningnya berkerut. Bibirnya rapat penuh kuasa. “Kau hanya seorang bocah kecil keturunan negeri sampah yang datang ke negriku lalu mengambil kuasa akannya. Kau pikir kau berguna di Keluarga Howsworth, heh? Jangan berani-beraninya bertingkah kau orang penting di sini, bocah kecil.” Gerit giginya kasar ketika ia mengucapkan sumpah serapah. “Aku lahir di negeri ini dan tahu benar seluk-beluknya di telapak tanganku. Lalu kau? Kau! kau bukan siapa-siapa di sini. Kurang ajar sekali kau mengambil alih pabrikku tanpa alasan yang jelas! Kau ingin mati?!”
Tatapan Yoongi masih dingin. Ia berkedip malas. Bibirnya menyanjungkan senyuman tipis. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, memiringkan kepalanya dengan aura mencekam yang mencekik.
“Hargen sudah diambang kebangkrutan, Earl Hoston.” Ucap Yoongi tenang, ia memainkan jarinya begitu nyaman, tidak takut sama sekali dengan tatapan membunuh lelaki yang lebih besar di hadapannya. “Dalam dua tahun terakhir kau tidak mampu membayar pegawaimu, bulan lalu aliran listrik dimatikan, lalu minggu depan sewa tanahmu akan habis. Kau menjual Istanamu di Bukit Primrose, begitupun rumah singgahmu di Woolwich. Semua usahamu untuk menutupi biaya produksi dan menekan barang persediaan di pabrikmu itu tidak berefek apapun untuk usahamu. Milikmu sudah hancur. Aku membantumu di sini.” Yoongi dengan angkuh menyilangkan kakinya. “Sebelum kau benar-benar hancur berkeping-keping, aku sebagai Viscount yang ditunjuk Howsworth tidak bisa melihat pabrikmu hancur begitu saja tanpa usahaku. Dengan begitu, aku menunjuk Halfah, perusahaan Tunisia yang sangat kau benci itu untuk menyelamarkan usahamu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
All His
FanfictionMin Yoongi adalah milik Jimin malam ini. Milik Jimin esok hari. Dan, milik Jimin selamanya. MINYOON. BTS FICT.