Prolog

9.2K 180 1
                                    

'Ingin rasanya mengakhiri semuanya, tapi bisa apa aku? Kalian semua yang bisa tersenyum bahagia sekarang ini, belum pernah merasakan kejamnya dunia. Sedangkan aku? Hanyalah seseorang yang dibuang. Cih... buat apa aku memikirkan hal gila itu lagi'
Batin seorang wanita cantik yang duduk di pojok dan melihat beberapa gadis diluar bersama sahabat sahabatnya tertawa bahagia. Iri rasanya melihat mereka bisa tertawa bahagia.

Vanessa, wanita cantik itulah yang sedang melamun hingga tak menyadari ada seseorang yang ada dihadapannya. Orang dihadapannya tersenyum licik, berpikir ingin mengageti orang didepannya yang sedang melamun.
"Hayo, kak Vanes sedang ngelamunin apa?" Kata orang itu mengageti. Vanessa yang sedang melamun pun tersentak, dan langsung melihat tajam ke orang yang sudah mengagetinya
"Apaan sih Na ngagetin aja kamu"
"Habisnya kak Vanes ngelamun terus sampe gak sadar aku disini" jawab orang yang dipanggil 'Na'. Ya dia adalah Nana, anak yang diadopsi oleh Vanessa. Umur Vanessa dan Nana sebenarnya sama hanya saja karena Vanessa tidak mau dipanggil dengan embel-embel 'nona' akhirnya Nana memanggilnya kak. Nana, anaknya pintar tapi sudah lama tak ada yang ingin mengadopsinya. Hingga akhirnya Vanessa mengadopsi Nana dan mengajari Nana bisnis, berharap agar Nana mau membantu mengurus bisnisnya. Nanapun sangat menyayangi Vanessa, Ia menganggap Vanessa kakaknya. Nana adalah salah satu orang yang tau tentang masa lalu Vanessa maka dari itulah Nana sangat pengertian dengan Vanessa yang terkadang suka seenaknya dalam mengatur perusahaan. Tapi bagi Nana semua keputusan Vanessa yang bahkan tidak bisa dipikirkan orang-orang, semua ada hasil terbaik.
"Jadi Na gimana perkembangan perusahaan?" Tanya Vanessa menyentak Nana. "Eh.. ohya perkembangan bagus kak, banyak investor yang percaya kepada kita dalam mengurus proyek" jawab Nana agak kikuk "tapi ada masalah dengan EHS kak, sepertinya ada penyalah gunaan kekuasaan maksud ku korupsi, ada juga kasus pembulyan kak" tambah Nana lagi. V'A company merupakan perusahaan yang Vanessa bangun dari nol. Sekarang sih sudah berkembang hingga memiliki anak-anak perusahaan dalam berbagai bidang. Essa High School merupakan sekolah milik V'A company, dengan arti lain sekolah milik Vanessa.
"Hmm... bagaimana bisa disekolah milikku terjadi hal yang paling kubenci?" gumam Vanessa berfikir "baiklah Na kerja mu bagus. Dan untuk masalah di EHS biar aku yang urus, daftarkan saja aku sebagai murid beasiswa"
"oke kak. Kalo gitu aku pergi dulu yak... satu jam lagi ada rapat dengan investor" jawab Nana sambil berdiri untuk kembali ke kantor. Setelah Nana pergi, Vanessa tidak segera pulang melainkan melamun sambil kembali melihat keluar. Setelah dirasa sufah cukup lama, Vanessa pun beranjak untuk kembali ke rumahnya.

*****

Terdengar suara anjing saat Vanessa masuk ke pekarangan rumahnya. Milo dan Moli, nama kedua anjing yang sudah bersamanya selama 2 tahun itupun membuat Vanessa tersenyum. Kedua anjing inilah yang selalu menemani Vanessa saat ia merasa kesepian. Tak jarang juga kedua anjing ini yang membuatnya kembali semangat untuk hidup saat Vanessa mengingat kejadian itu. Milo dan Moli, 2 anjing jenis pudel yang ia temukan dalam keadaan mengenaskan. Vanessa yang tidak tega membawa mereka pulang dan merawatnya. Tepukan di bahunya menyadarkan Vanessa dari ingatan pada masa saat ia menemukan kedua anjingnya.
"Lo ngapain kak, kok ngelamun aja?" Ucapan Nana yang berhasil menyentak Vanessa. Vanessa segera membalik badannya dan menatap tajam ke Nana. Sedangkan yang ditatap? Hanya nyengir gak jelas dan menganngkat tangannya membentuk piece.
"Ya sorry kak habisnya kak Enes ngelamun terus sih, aku panggilin dari tadi juga gak noleh noleh. Akunya kan juga kesel" sungut Nana panjang kali lebar. Vanessa? Dia udah masuk kedalem rumah karena gak mau denger ocehan Nana yang gak jelas. Nana yang sadar kalau dirinya ditinggal segera mengejar Vanessa yang sudah ada di depan pintu.
"Ih... kok aku ditinggalin sih kak" teriak Nana sambil berlari masuk

*****

~Vanessa PoV

Haii, kenalin nama gue Vanessa Adelila. Dulunya, inget ya Dulu, nama gue bukan Adelila dan gue pakek marga Serlion. Tapi itu dulu, sebelum gue diusir, difitnah, dimaki cuma gara-gara ngelakuin hal yang bahkan gue gak lakuin, miris ya? Padahal umur gue masih 8 tahun yang berarti 10 tahun lalu. Oke kita lanjut, diumur gue yang ke 18 dengan segala syukur gue udah menyandang gelar S2 dan udah bangun perusahaan terbesar di Asia,Australia dan Eropa (ini baru mau coba nembus di Amerika sih), nama perusahaan yang gue bangun adalah V'A company. Semenjak gue diusir sampai gue mandiri dan sukses ini gue juga punya keluarga, mereka adalah Nana (sekertaris, tangan kanan, dan udah gue anggep adik sendiri juga sih), terus ada bi Ratih (kepala pelayan dan juga udah gue anggep ibu gue juga, gak kek nyokap asli gue wkwk), terus ada pak Asep (pak Asep ini suami n supir gue dirumah, kalo bi Ratih tadi gue anggep ibu, kali pak Asep gue udah anggep dia ayah gue), selanjutnya ada ko Adit (dia anaknya bi Ratih sama pak Asep dan udah gue anggep kakak, sekarang kuliah semester 6 jurusan management bisnis), dan yang terakhir ada Milo sama Moli (dua anjing gue yang paling setia gak kayak doi yang bisanya cuma morotin uang gue aja). Oke itu tadi tentang keluarga angkat gue sekarang tentang sifat gue. Kata orang (lebih tepatnya si Nana) gue itu orangnya kalo sama orang baru dan orang yang belum gue percaya sikap gue tu dingin banget, cuek. Tapi kalo udah sama orang yang gue percayain gue bisa jadi manjanya minta ampun. Oya soal kenapa waktu di cafe tadi gue bilang kalo gue benci sama korupsi. Kenapa? Soalnya korupsi itu salah satu dari contoh penghianatan dan gue paling gak suka benci malah sama yang namanya penghianatan. So jangan macem-macem sama gue inget itu. Oke itu dulu aja perkenalan dari gue.

*****

~Nana PoV
Olaaa, kenalin nama gue Nathasya Aurelya. Gue adalah adik angkat dari Vanessa. Menurut gue kak Vanes itu orangnya kalo ditempat umum sama dirumah sifatnya bisa beda 180°. Kalo diluar dia itu bisa cuek, dingin, plus datar, tapi kalo udah dirumah duh manja plus jailnya tuh gak ketulungan. Tapi dibalik itu semua dia adalah orang yang paling gue sayang. Oke cukup bahas kak Vanes. Kalo umur gue, gue ma kak Vanes umurnya sih gak beda jauh, cuma 6 bulan, tapi gue tetep manggil dia kak soalnya gimanapun juga dia udah mau ngadopsi gue dari panti asuhan dan ngasih kehidupan yang amat teramat layak. Dengan dia yang gak punya keluarga dan pahitnya hidup di masa lalu dia bisa ngasih kehangatan keluarga untuk gue. Pokok gue udah beruntung banget bisa ketemu sama kak Vanes. Kalo tentang sifat gue, gak beda jauh kok sama kak Vanes. Iya gue dingin sama orang luar tapi gak sedingin kak Vanes sih. Oke cukup perkenalan gue.

*****

Haiiii!!!!
Ini cerita pertama ku. So, i hope you enjoy my story.

~P.Nao.L

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang