"Dari pada lo berdiri aja, mending lo bantuin gue bawa buku." Pinta Agatha mengambil beberapa cetak.
Alga yang sedang bersender pada rak lain berfikir, "Itu hukuman." Agatha berdecak.
"Kita kan beda kelas Ga. Lagian ini juga buku buat kelas lo!" Balasnya tak mau kalah.
"Guru aja pengertian Tha," ucap Alga masih setia bersender yang tak mendapat respon dari Agatha.
"Dia nyuruh lo bawa buku Fisika buat kelas gue, biar kita berdua bisa ketemu." Goda Alga menimbulkan suara jangkrik di antara mereka berdua.
Alga langsung menutup mulutnya, kemudian ponselnya bergetar. Pesan watsaap yang Alga biarkan.
Agatha meletakkan buku 15 paket itu di meja dekat pintu. Lalu beralih membuka ponselnya, mengirim pesan teman sekelasnya.
Agatha : Ad bantuin gue bawa buku.
Pasalnya Adi dan Agatha teman sekelas. Dan Soal Adi yang bisa bersama dengan Fajar, karena kelas XI IPA 3 dari kertas yang di acak membuat 21 murid berada di perpustakaan termasuk Agatha dan Adi, sedangkan Alta di kelas. Dan kelas XI IPA 1 , dengan guru berbeda dan jadwal yang sama semua murid di alihkan ke perpustakaan untuk belajar sendiri.
Alga berlari kecil keluar dari perpustakaan, mengundang Agatha menatap dari jauh. Lalu Agatha membawa buku paket 15 itu ke kelas, seorang diri dengan menunggu bantuan Adi.
Gulungan ingatan dua tahun lalu kembali muncul. Dimana ke tiga remaja berseragam putih biru itu masih bermain seperti hari-hari sebelumnya.
Ke tiga remaja yang memiliki perasaan pada orang yang sama. Yang Agatha tak menyangka persahabatannya hancur dengan mudah. Agatha yang selalu menjadi publik figure di sekolah menengah itu membuat salah satu dari mereka bertiga iri, ditambah Agatha yang pacaran dengan most wanted, Alga.
"Agatha." Panggil seseorang.
"Lo ke kelas IPA 1 aja, biar gue ambil bagian kelas kita." Sahut Adi yang langsung meninggalkan Agatha.
Agatha mendengus kesal mendengar kelas Alga di sebutkan. Pun kaki-kaki panjangnya menuju tempat yang Adi bicarakan.
Agatha yakin jika Alga yang menyuruhnya. Pasalnya Adi dan Alga sahabat dekat dari SMP.
Begitu sampai di depan kelas IPA 1 tidak ada Alga disana. Agatha menghembus lega. Pun ia masuk ke dalam ruangan. Alga tak ada. Mengingat Alga lari terburu-buru membuat Agatha berfikir jika Alga ada masalah yang harus ia urus.
Agatha menggeleng, kenapa ia harus memikirkan Alga. Agatha yakin ia pasti menemui mantannya di kelas IPS 2, gedung sebelah. Agatha berdecak.
Agatha menggerutu ketika dahinya berbenturan dengan benda keras, yang ia rasa seperti dada bidang seseorang. Selanjutnya, suara ledekan terdengar.
"Ciee nabrak mantan lagi."
"Gue baru tau kalo hobby Agatha nabrak mantan."
"Jaraknya anjir deket banget."
Tawa satu kelas itu langsung meledak.
"Untung Alga lebih tinggi, kalo gak kan..?"
"Anu anu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha
Teen Fiction"AWAS NABRAK MANTAN!!" Setidaknya peringatan itu yang harus Agatha waspadai ketika ia berlari atau berjalan di belokan lorong kelas. Pasalnya ia selalu menabrak Alga Afandi yang profesinya adalah mantan Agatha. "Lo ngode banget buat balikan ya Tha?"...