identity

442 101 49
                                    

"Itu, karna".

"ada yang melindungi Nichan diantara kawanan Junhui".

"" Siapa??".



"entahlah, aku tidak sempat mendapat jawaban dari Jun ketika aku menanyakannya".

"aku akan menemui Junhui dan menanyakannya secara langsung".

~Insam Island ~

You PoV

Malam ini, bulan tak menampakkan cahayanya. Hanya ada bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Aku menghela nafas panjang. Memandangi puri klan Joan dengan rasa gelisah.

Kudengar dari Seokmin, Joshua sudah sadar dari beberapa jam yang lalu. Jika boleh jujur sebenarnya aku sangat ingin menjenguknya. Aku ingin tau keadaannya. Tapi, seperti Puri klan Domain dan Noir, puri klan Joan juga tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang.

Tentu aku masih waras untuk tidak menerobos kesana seperti halnya aku memaksa masuk ke puri-nya Jeonghan wangja waktu itu. Bisa-bisa selir Jisoo menelanku hidup-hidup jika aku juga nekat masuk ke purinya perdana menteri. Melihat dua orang seperti Lady Jisoo dan perdana menteri Sehun saja sudah membuatku merinding.

"Eoh".

Aku terlonjak kaget ketika pintu gerbang puri itu dibuka dari dalam. Cepat-cepat aku berlari menuju semak-semak terdekat untuk bersembunyi. Aku tidak ingin ada orang yang melihatku berdiri didepan pintu gerbang kediaman perdana menteri Sehun.

Pupil mataku menyipit berusaha mengamati betul-betul dua gadis yang baru keluar dari kediaman perdana menteri.

Sana dan Momo.

Awalnya aku tak berniat mencuri dengar pembicaraan mereka. Tapi menimbang topik yang mereka bicarakan membuatku tertarik dan penasaran.

" Kau yakin ingin menyanggupi permintaan Nyonya Jisoo??".

"Tentu saja, ini kesempatanku untuk bisa mengambil hati keluarganya Joshua. Setidaknya biar aku bisa mendapat restu dari Perdana menteri dan bibinya Shua".

"Kau enak, aku? Kau kira dengan hanya menggali informasi mengenai identitas anak itu bisa membuatku bersanding dengan Mingyu wangja?? Kau tau dia itu pribadi yang sulit didekati".

Kerutan didahiku muncul. Aku sangat penasaran dengan maksud perbincangan mereka.

Apa yang diinginkan Nyonya Jisoo dari Sana dan Momo.

Identitas siapa yang ingin mereka cari??.

Rasa keingin tahuanku yang sangat kuat membimbingku untuk mengikuti kemana perginya Sana dan Momo. Diam-diam aku membuntuti mereka dari belakang dan berakhir pada sebuah bangunan dimana kami menyebutnya sebagai 'Perpustakaan Istana'.

Sana dan Momo saling pandang sebelum masuk kedalam tempat itu. Membuatku memicingkan mata karna curiga.

"Apa kita harus mencari tahu malam ini juga?".

"Tentu. Lebih cepat lebih baik. Aku tak ingin membuat bibinya Joshua menunggu".

Ah, mereka benar-benar membuatku mati penasaran. Dengan nekat aku berusaha mendekati pintu masuk perpustakaan setelah Sana dan Momo masuk kedalamnya. Setidaknya aku harus bisa menguping pembicaraan mereka dari luar.

"Gottcha!! Aku menemukan bukunya".

" jinja?? Ya Momo-ya, cepat buka".

"Um".

INSAM ISLAND [ BTS | Seventeen | Exo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang