📌 Agustus, 2017
*****
"Perasaan ini tumbuh sedikit demi sedikit.
Sama halnya dengan rasa nyaman,
sehingga aku sulit untuk mengendalikan perasaanku sendiri."@laellania29
*****
Ilma POV
Tubuh terasa lemas dan sakit setelah mengikuti kegiatan camping kemarin, hanya istirahat satu hari dan hari Senin harus masuk seperti biasa lagi. Ditambah sekarang mendadak ulangan harian pelajaran sejarah, semuanya cuma bisa pasrah mengikuti ulangan.
Aku dan teman perempuanku di kelas sedikit demi sedikit mulai akrab, kita menceritakan tentang segala hal. Perempuan itu kalo ngobrol ga akan jauh membicarakan laki-laki yang di suka, aku hanya diam mendengarkan kalo pun cerita aku menceritakan tentang siapa.
Istirahat kedua sudah berbunyi kita semua keluar kelas, seperti biasa aku harus mengantri bergantian sholat dzuhur dan sebelum ke kelas kita mampir ke kantin.
Aku kembali ke kelas duduk kembali di bangku, tiba-tiba teman sebangku aku pengen cerita tentang seseorang yang dia suka. Waktu SMP aku satu sekolah sama dia, tapi tidak begitu akrab dan sekarang malah satu kelas. Julian namanya, yang satu bulan lalu dia menitip beli peralatan sekolah ke Deris.
"Ilma, aku pengen cerita nih" ucapnya dengan semangat tapi suara terdengar berbisik-bisik
"Mau cerita apa?" sahutku sambil menengok ke arahnya
"Ilma aku lagi dekat sama seseorang, aku udah lama kenal dia, eh sekarang malah satu sekolah"
"Oh sekolah disini juga, masuk jurusan apa ?" tanyaku
"Jurusan TAV, sebenarnya aku suka sama dia. Dia perhatian gitu pokoknya, dekat juga sudah lumayan lama. Kalo dia ngajak jadian gimana Ma?" tanyanya terlihat sedikit bingung
"Ya kalo kalian emang saling suka dan nyaman terserah mau pacaran atau ngga juga" jawabku aku
"Iya deh aku bakal pikirkan lagi, kalo kamu sekarang lagi deket sama siapa?"
"Hahaha ya kalo dekat sih ada, tapi buat nyimpan perasaan aku masih belum bisa, aku takut kecewa lagi"
"Hmm iya iya, emang siapa orang yang lagi dekat sama kamu?"
"Nanti juga kamu akan tau sendiri siapa orangnya."
Bel masuk berbunyi, kita harus melanjutkan pelajaran Matematika. Guru pun masuk, kelas yang tadinya berisik oleh candaan, sekarang menjadi sepi hanya terdengar suara guru yang menjelaskan materi. Semua teman-teman fokus terhadap penjelasan yang di sampaikan oleh guru, selesai penjelasan aku mengerjakan latihan yang di berikan guru tadi.
Jam pulang terlewat sebelum pulang aku dan beberapa teman lainnya sholat ashar terlebih dulu, suasana sekolah mulai sepi hanya ada beberapa siswa yang masih berkeliaran di koridor sekolah. Di depan masjid aku melihat dia lagi membuka sepatunya, aku pun langsung membuka sepatu dan masuk ke tempat wudhu perempuan. Selesai wudhu aku naik ke lantai dua melaksanakan sholat ashar berjamaah, hati masih berdetak cepat hanya karena tidak sengaja bertemu mata dengannya.
*****
Author
Selesai sholat ashar Ilma dan beberapa teman lainnya mulai berpisah untuk pulang, Ilma berjalan ke gerbang sekolah sendiri berharap sodaranya masih menunggu disana. Dengan khasnya berjalan menunduk namun tatapan tetap melihat ke depan, dan mengabaikan yang ada di sekitar dia. Tubuh tingginya sangat mudah di temukan orang lain, dia melihat keluar gerbang menghampiri sodaranya yang udah nunggu untuk pulang bersama.
Sodaranya bernama Alzah Zaidan, bertubuh tinggi, kulit putih, memiliki lingkar mata yang hitam, itulah khas dari keluarganya, sama seperti orang-orang Timur Tengah. Alzah sangat pemalu, sedikit berbicara, Ilma dan Alzah tumbuh bersama dari kecil jadi tidak aneh kalo sekarang terlihat akrab dan memiliki sifat sikap yang hampir sama diantara keduanya.
Ilma tampak menikmati suasana sore hari matahari menyoroti ke arah matanya, sudut bibirnya terangkat saat mengingat tatapan tadi. Semu merah di wajah putihnya, pipinya pun mulai memanas padahal angin sore menerpa kearahnya.
Turun dari motor Ilma berjalan memasuki gang rumahnya, hanya beberapa meter berjalan dan langsung sampai. Di lingkungan rumahnya tampak sepi, sangat jarang sekali ada orang berkumpul, tapi suasana sepi udah jadi kenyamanan Ilma. Pintu rumah terkunci, tampak sepi dan sedikit menggelap di dalam rumahnya, sepertinya ibu dan ayah Ilma tidak ada di rumah. Mengambil kunci di tempat biasa mereka simpan, Ilma langsung masuk menyimpan sepatu dan tasnya, tubuhnya terlihat sangat lelah wajahnya pun mulai kusam karena seharian beraktivitas diluar rumah.
Ilma : iya iyaa
Ilma : udah nyampe rumah?
Deris : udah ko ini baru nyampe
Ilma : oh yaudah bersih-bersih aja dulu
Deris : iya kamu juga
Ilma kembali menyimpan hpnya di atas kursi, langsung berlalu meninggalkan ruang tv dan beranjak ke meja makan terlebih dulu. Jam menunjukkan pukul 17.00 WIB, dia langsung membersihkan diri dari keringat yang menempel di tubuhku, tak butuh waktu lama di dalam kamar mandi dan berganti pakaian. Ilma langsung mengambil hp dan masuk ke kamar menyelimuti diri, sangat dingin sekali sore ini.
Dunia mulai menggelap dia bersiap-siap berwudhu dan sholat maghrib, ibu dan ayahnya pun udah datang dari tadi. Sesekali membuka whatsapp membalas pesan dari Deris, senyuman tanpa sengaja sering tercetak di bibir mungil Ilma.
Deris : lagi ngapain?
Ilma : lagi tiduran aja😂
ps : ini pertama kali Deris bertanya "lagi ngapain?" ke Ilma, Ilma sendiri ga percaya jika yang membalas itu Deris
Deris : emangnya ga ada tugas?
Ilma : udah selesai sih tugasnya, jadi lagi nyantai aja
Deris : yaudah aku ngerjain dulu tugas ya😊
Ilma : iya sana kerjain
Deris : belajar kamu juga😂
Ilma : iya iya
Deris : dah yaa😌
Ilma tidak membalas chat Deris, kalo terus membalas Deris tidak akan berhenti itulah yang udah jadi kebiasaan mereka. Ilma hanya membaca novel sampai-sampai satu jam kemudian matanya mulai mengantuk dan meneruskan ceritanya di dalam mimpi.
Alhamdulillah, selesai :)
Semoga suka part 8 ini, jangan cuma baca dong tapi kasih vote juga😌. Tunggu part selanjutnya bagaimana kisah Deris dan Ilma di part-part berikutnya.
Follow, vote and comment ya, selamat membaca ✨🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Luka
RomantizmAda seorang wanita yang menjatuhkan hatinya kepada salah seorang lelaki yang membuat hati wanita itu enggan meninggalkannya, walaupun tersakiti, dan berujung terkhianati. Hanya saja wanita itu bertahan untuk mendapatkan sebuah keajaiban yang datang...