Velandra Victoria POV
Aku sudah bertanya pada adikku mengenai si penulis surat itu.
Bukan hanya pada adikku, pada kedua temannya juga, tentu saja!
Kemarin, aku datang ke cafe Imoetz karena memang kita—aku, Dena, Kirana, dan Ana—janjian di cafe Imoetz. Tapi, hasilnya nihil. Yah, ga nihil banget lah, berhubung ketiga anak ini cukup jenius dan jalan pikir mereka tidak kuketahui.
Dan hari ini, aku mengumpulkan ketiga anak itu di rumahku.
"Jadi, kalian pikir siapa?" tanyaku.
Aku juga bertanya seperti itu dengan beberapa sampel tulisan si tersangka—Sheina dan Tiara.
"Tulisannya sih mirip Kak Tiara. Tapi setauku, kalau orang pinter sih, ga mungkin seceroboh ini dalam menyerahkan surat beginian," kata Ana.
"Ada tersangka yang lain ga?" tanya Kirana.
Aku berpikir sebentar. "Kayaknya sih ga ada," kataku sambil berpikir.
Tapi tunggu sebentar.
"Gara-gara orang yang katanya lo sayang."
Astaga. Ga mungkin kan kalau...
"Eh, ada ding!" seruku cepat. "Ria. Dia bisa jadi pelakunya!"
"Ria? Ria siapa?" tanya Dena.
"Ria. Dia temenku waktu kelas tujuh. Terus, gara-gara dia suka nikung temen-temenku, ya kujauhi dia," kataku.
"Nama panjangnya apa ya?" tanya Kirana.
"Dariani Novinata," kataku. "Namanya sih bagus. Sifatnya amit-amit banget deh!"
Aku melihat muka Ana sedikit memucat karena ucapanku—entah yang mana.
"Lo kenapa, Na?" tanya Kirana.
Ana terlihat gelagapan. "Eh, engg...ga apa-apa kok. Nothing," katanya sambil tersenyum fake.
Kubilang itu fake karena aku tau dia tidak benar-benar tersenyum.
"Ada apa, Na?" tanyaku. "Kalo ada yang kamu ketahui tapi kita ga ketahui, mending kamu bilang aja. Aku ga mau urusan ini diperpanjang karena kamu tau satu hal, tapi kamu tutup-tutupi."
Ana terdiam. Dia menatapku dengan...ehm...perasaan bersalahkah? Atau takut? Yah, aku tidak tahu. Toh, bukan aku yang punya perasaannya.
"Kenapa?" tanyaku lagi.
"Tapi, Kak," kata Ana. "Kakak jangan kasih tau ya."
"Soal apa?"
Kirana dan Dena juga terlihat penasaran. "Kita udah tau soal ini belum?" tanya Dena.
"Kalian juga belum tau," kata Ana sambil menunduk.
Kirana segera menatap Ana dengan sorotan mata yang tajam, tidak kalah tajam dibanding denganku ketika sedang menatap Ria atau para cowok. "Soal apa?"
"Gue punya kakak," kata Ana.
Aku mengernyit heran. "Terus, apa hubungannya?" tanyaku ga connect.
KAMU SEDANG MEMBACA
{#MGF1} My Girl Friend My Soulmate--Completed
Novela JuvenilCover by : @tehucupae Rank 204 #kisahremaja (28/8/18) Rank 162 #anaksekolah (28/8/18) Rank 14 #pengkhianat (28/8/18) Ini bukan soal Velandra Victoria dengan Viktor Alexander. Ini bukan masalah cinta saja. Ini juga masalah pertemanan dan persahabatan...