Happy reading.
Sorry for typos
Myungsoo menjalankan mobilnya untuk menuju alamat yang diberikan Soojung padanya. Katanya alamat itu adalah tempat Sooji berkerja pria itu masih belum tahu apa pekerjaan Sooji saat ini dan kata Soojung lagi pekerjaan Sooji sedikit melelahkan tapi ketika Musim libur tiba maka Sooji akan libur juga.
Mobil Myungsoo berhenti didepan sebuah gedung yang bertulisan First education school Seoul. Gedung besar berwarna putih itu terlihat sepi mungkin karena ini masih jam satu lewat limat puluh menit dan biasanya anak-anak TK pulang jam dua siang.
Ya, Sooji berkerja sebagai guru TK saat ini. Cukup merepotkan dan juga menyusahkan bagi Soojung, dan Myungsoo tidak keberatan akan hal itu. Apapun pekerjaan Sooji ia akan menyayangi Sooji sepenuh hatinya.
Tak lama bel berbunyi dan setelahnya anak-anak kecil itu keluar dari ruang kelas mereka. Myungsoo sedikit tersenyum karena melihat senyum bahagia mereka, dunia anak-anak itu sangat menyenangkan bukan?
Dan wanita yang Myungsoo tunggu akhirnya keluar juga. Wanita itu memakai jumpsuit putih dengan blazer berwarna hitam. Sepertinya warna gelap adalah warna kesukaan Sooji. Terakhir ia bertemu dengan wanita cantik itu juga memakai pakaian gelap berwarna biru malam.
"Myungsoo-ssi?" Tegur Sooji ketika ia sadar bahwa Myungsoo ada didepan gedung tempatnya berkerja.
"Sooji-ssi. Selamat Siang." Sapa Myungsoo sedikit kikuk.
"Apa yang kau lakukan disini? Kau ingin mendaftarkan siapa?"
"Tidak. Aku tidak ingin mendaftarkan siapa-siapa. Aku hanya ingin menjemputmu. Bolehkah?" Jawab Myungsoo to the point.
"Menjemputku? Aku tidak..."
"Aku tidak boleh menjemputmu?" Tanya Myungsoo memotong ucapan Sooji.
"Tidak hanya saja..."
"Ayo pulang bersamaku Sooji-ssi." Lagi Myungsoo memotong ucapan Sooji membuat Sooji memutar bola matanya. Baru saja ingin mendekatinya dan Sooji sudah mulai bosan dengan Myungsoo.
"Baiklah. Aku mengambil tas kerjaku dulu." Myungsoo mengangguk dengan semangat.
Myungsoo tengah berbicara pada asistennya saat ini. Mereka berdua sudah berada di dalam mobil dan Sooji tidak tahu kemana Myungsoo membawanya. Sooji menatap Myungsoo yang terlihat sedang marah kepada lawan bicaranya yang Sooji tidak tahu siapakah manusia malang yang terkena omelan Myungsoo.
"Urus surat pemunduranmu Son Naeun-ssi. Kau tidak berguna!" Omel Myungsoo sembari mengakhiri sambungan teleponnya secara sepihak.
Myungsoo menoleh kearah Sooji yang tengah menatapnya dengan tatapan heran dan juga sedikit.. takut. Oh boy Myungsoo tidak ingin membuatmu takut. Pekik Myungsoo yang hanya ia keluarkan didalam hatinya saja.
"Itu tadi sous chefku. Dia memang tidak jelas dan suka mengangguku. Maaf, aku terlihat mengerikan didepanmu." Jelas Myungsoo singkat lalu mengalihkan pandangannya kearah depan.
"Sous chef? Kau seorang chef?" Tanya Sooji pelan hingga terdengar seperti bisikan.
"Iya. Aku seorang chef. Kenapa? Kau tidak pernah bertemu chef sebelumnya?" Jawab Myungsoo lalu menghentikan mobilnya karena lampu lalu lintas berubah menjadi merah.
"Tidak. Minhyuk seorang chef. Tapi aku tidak tahu kalau seorang chef suka marah dan membentak begitu."
"Ahh.. itu kebiasaanku. Aku adalah seorang chef yang harus memasakkan semuanya dengan lezat agar pelangganku senang. Jadi jika aku tidak tegas kepada mereka maka pekerjaanku bisa merugikan pihak Hotel."
"Kau bekerja dihotel?" Myungsoo mengangguk pelan lalu menjalankan mobilnya.
"Aku berkerja di Four Seasons Hotel." Sooji langsung menatap Myungsoo dengan tatapan tak percaya.
Hotel yang dikatakan Myungsoo itu adalah hotel yang mewah yang menyediakan beberapa fasilitas seperti salon, spa, pijat, lapangan Golf mini, kedai Kopi, sauna, tempat gym terbesar yang pernah ia tahui, kolam renang dewasa dan untuk anak anak juga jacuzzi, oh jangan lupakan makanan yang disediakan oleh pihak hotel tersebut sangat enak tidak mengecewakan menurut Sooji. Tempatnya sangat bagus dan terlihat elegant siapapun pasti ingin berfoto dan memasukan fotonya ke SNS atau Instagram kalian.
"Sudah berapa lama kau berkerja disana?" Tanya Sooji langsung
"Empat tahun dengan tahun ini. Kenapa? Kau pernah pergi kesana?" Sooji mengangguk pelan
"Aku pernah kesana menghadiri seminar yang diadakan oleh kantor dinas pendidikan."
"Ah awal tahun barukan kalau tidak salah?" Sooji mengangguk lagi.
"Bagaimana? Apa masakannya enak?"
"Aku lupa bagaimana rasanya." Jawab Sooji sambil terkekeh pelan.
"Nanti jika aku sudah mendapatkan Sous Chef yang baru aku akan memasakkanmu makanan." Janji Myungsoo.
*
Soojung keluar dari gedung tinggi saat ini wanita berambut sebahu itu memasuki mobil SUV putih kesayangannya dan mengambil handsfreenya untuk menghubungi Sooji namun temannya itu tidak juga menjawab.
"Ah! Kemana Bae Sooji berada sebenarnya? Kenapa dia tidak mengangkat ponselnya disaat penting begini?" Dumel Soojung sambil melemparkan handsfreenya kearah pintu disebelah kanannya dan sepertinya handsfree malang itu sudah hancur.
"Bae Sooji kau dimana?"
Namun tiba-tiba ia teringat bahwa hari ini Myungsoo menjemput Sooji pulang. Dan sialnya handsfree itu sudah hancur sekarang.
"Maafkan aku pak polisi." Ucap Soojung lalu mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Myungsoo.
"Kau dimana?" Tanya Soojung langsung ketika sambungan telah terhubung pada Myungsoo.
"..."
"Antar Sooji ke apartmentku."
"...."
"Sooji tahu alamat apartmentku Kim Myungsoo! Cepat ini penting." Pekik Soojung kesal lalu memutuskan sambungannya.
"Dasar Kim Myungsoo tidak berguna." Ucap Soojung lalu membawa mobilnya kearah gedung apartmentnya.
*
Sooji masuk kedalam apartment Soojung, dan wanita itu terlihat duduk di meja makan sambil menangis.
"Ada apa denganmu?" Tanya Sooji setelah menaruh tasnya di meja coffee yang berada didekat dengan meja makan.
"Minhyuk... hiks...." Sooji mengerutkan keningnya dan menunggu sambungan kata dari Soojung.
"Minhyuk... hiks... dia..." Soojung menelan air liurnya lalu melanjutkan ucapannya dengan berat hati "berpacaran dengan Sooyeon."
Sooji langsung membulatkan matanya. Bagaimana bisa Minhyuk berpacaran dengan kakaknya Soojung? Bukankah itu keterlaluan.
"Apa?" Ucap Sooji terkejut dan suara tangisan Soojung semakin terdengar. Dengan Keras.
"Sooji-ah.." Sooji hanya bisa memeluk sahabatnya itu. Tidak ada gunanya mengatakan sabar kepada Soojung karena Sooji tahu apa yang dirasakan Soojung saat ini.
"Menangislah. Aku disini menemanimu."
Tbc
Maaf jika mulai nggak nyambung . Sekarang udah berada didalam fase mood nulis . semoga mood nulisnya baik terus .
HAPPY ALMOST WEEKEND GUYS !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Guy
FanfictionGentelment in Love First series : Pretty Boy (elship_l) Second series : Tough Man (carswell_cress) And last series : Sweet Guy (emilyanindya) Pria romantis? Siapa yang tidak suka dengan pria idaman seperti itu. Yakinlah, berjuta-juta wanita memasuka...