-3

49 5 4
                                    



" kau tampak lelah peter ".

" tumpukan tugas ini seperti ingin membunuhku ". Sahutku kepadanya.

Masa SMA ini tampak berat bagiku. Tugas macam sampah yang ada di dunia ini, makin hari makin banyak. Bukan hanya itu, guru-guru yang mengajar juga tampak seperti musuh bagiku. Untung saja ada teman-teman yang konyolnya tak kenal ruang waktu dan juga si jahil ini.

Aku bersekolah di salah satu SMA yang kata orang-orang itu adalah sekolah favorit. kedua orang tuaku pun termakan perkataan tersebut. feuh

Namun, dalam kenyataanya sekolahku ini sangat berbeda dari brosur-brosur yang ada di tampilan blog. It'S fAKE. Mungkin sekolahku ini bagus, tetapi akunya saja yang bermasalah. ya... namanya murid kan? but its okay, keep fighting. a en je a ye gak tuh.

Malam ini adalah dead line ku untuk mengumpulkan tugas Antropologi. Itu sebabnya aku panggil Aletta ke rumah ku. Si Jahil satu ini sangat apik di bidang Antropologi. Tetapi, berbagai macam syarat ku harus jalani untuk mendapatkan bantuannya ini. Ya... salah satunya harus menyediakan 2 bungkus mie instan dan 3 gelas sirup jeruk sebagai jejampe katanya.

*tau jejampe kan? kalau gak tahu search aja disini https://www.google.com/.

" ini mah gampang atuh pet, gimana sih".

" iya iya, yang pinter mah beda".

Saat kami sedang mengerjakan tugas ini, datanglah dari muka pintu ayahku. Ayahku adalah seorang ahli biologi di salah satu universitas ternama di kota tempat tinggalku ini. Memang beda sama anak nya yang tak sanggup untuk bisa seperti ayahnya. 

Ayah ku terkadang juga suka melakukan suatu riset, baik di kampusnya maupun di tempat bernama 'evas'.

Tentang 'evas' sendiri aku tak tahu banyak. Evas yang ku tahu hanyalah sebuah tempat seperti gubuk modern yang tak cukup luas, dimana di tempat tersebut ayah ku bersama teman-temannya suka berkumpul. Dan hanya sekali aku pernah ke tempat tersebut.

Ayah yang terduduk di samping kami pun bercerita. Ia menemukan spesies baru di sekitar garis pantai barat. Namun, ia tak tahu tipe dan jenis apa mahkluk tersebut. Ia berkata juga bahwa makhluk tersebut semakin lama semakin mendekat ke daerah permukaan.

" mungkin itu kecebong kali, hahaha ", Canda Aletta.

" biar itu kecebong paling kamu takut ", balas ayah ku.

Setelah itu ayah ku beranjak bangun dan pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Kami pun melanjutkan tugas kami, tugas ku sih sebenernya.

" tetapi, kalo itu emang bener ada gimanaa ya?" ucap Aletta panik.

" ya, emang kenapa".

" nanti kalau ganas gimana, nanti kalau suka makan orang....." .

brukk

" iya dia suka makan orang apalagi yang bawel kayak kamu, dah bantuin dulu nih!".

15 menit berlalu akhirnya tugas ku selesai, lalu saatnya ku mengantarkan Aletta pulang. Malam terasa sunyi dan dingin. Perjalanan lumayan panjang membuat diriku sedikit mengantuk, untuk menghilang kan kantuk ku ini, aku memilih untuk mengajak Aletta mengobrol.

" Let, laper gak kamu" tanyaku

" kenapa, mau neraktir aku?".

" ngapain amat, nanya doang".

" Mau modus kamu ya? Udah bilang aja kamu suka sama aku" pede Aletta.

" dih...tipe aku mah, gak kayak kamu".

" liat aja nanti, baru 2 bulan kita bareng, kalau mau nembak aku, harus make coklat, kalau enggak aku tolak".

" pede bat si, makanya jan kebanyakan nonton drama, gini kan jadinya, feuhh ".

di sela perjalanan Aletta tampak memainkan gadgetnya. Aku sedikit kesel sih, padahal ada orang di depannya yang deket, tetapi masih sibuk dengan teman yang jauh. 

Tak lama kemudian kami pun sampai di depan rumah Aletta. Sebelum pulang, seperti biasa aku pamit terlebih dahulu kepada ibunya. Memang baru 2 bulan kenal, aku dan Aletta bahkan ibunya sudah akrab. Setelah pamit, aku pun pulang.

" hati-hati ye".

" tumben ? " jawabku.

" ya nanti gak ada yang ngaterin aku pulang gratis lagi, ahahaha ", sambungnya.

dalam perjalanan pulang aku masih saja memikirkan tentang tugas ku. Namun, berita bahwa ayahku menemukan makhluk baru tersebut membuat sifat kepo muncul. Aku berpikir bahwa itu akan menjadi biota laut yang indah mungkin atau akan menjadi ancaman bagi ekosistem. 

alah, sok banget aku, mana tau dengan biologi-biologi seperti  itu.



Light of HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang