Chapter 4 - She's My Rival?

973 38 0
                                    

          Akhirnya aku sampai di rumah. Aku harus makan siang dengan ayah dan ibuku. Tetapi, aku masih tidak berselera makan. Akhirnya aku meninggalkan meja makan dan langsung masuk ke kamar. Aku mengingat-ingat pembicaraan siswi-siswi di kantin tadi. Siapa tahu aku dapat mengetahui siapa cewek yang dimaksud mereka.

"1. Mereka bilang cewek itu selalu pake pita yang sama - Sama kayak cewek yang selalu duduk di bawah pohon.

2. Ray bilang dia adiknya Zavier, cowok paling terkenal yang usianya dua tahun lebih tua dariku, tapi dia pangeran Kerajaan Salju dan cewek-cewek itu bilang kalo dia itu putri.

3. Ayah pernah menghalangiku untuk berteman dengannya karena kerajaan kami saling bermusuhan - Kerajaan kami memang bermusuhan dengan kerajaan Salju. Para siswi itu juga bilang kalo kerajaannya "gelap gulita". Kerajaan Salju memang gelap gulita kan?"

          Oh iya! Aku lupa ada tugas farmasi. Secepat mungkin aku menyelesaikannya. Aku memang tergolong siswa berprestasi di kelas. Tetapi, aku paling tidak bisa saat pelajaran Physical Education. Itu adalah pelajaran menggunakan senjata. Aku tidak bisa memakai senjata, apalagi pedang. Jadi, terkadang aku hanya memakai pisau kecil. Tetapi, aku masih bisa memakai panah. Oh iya, teringat jika bulan depan akan ada ujian kenaikan kelas. Saat ujian itu, nilai kami akan ditempel di mading sekolah dan diurutkan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Biasanya, aku lumayan sering mendapatkan peringkat 1. Kebanyakan yang mendapat nilai tinggi adalah para siswa. Jarang sekali ada siswi yang mendapat nilai tinggi. Sebenarnya ada satu orang, tapi aku lupa namanya dan aku tidak kenal dia.

          Tak terasa sudah sore. Tiba-tiba, ibu masuk ke kamarku. Ibuku memang paling peduli padaku. Mungkin karena ayah terlalu sibuk dengan tugas kerajaannya. Tapi, aku tetap menyayangi mereka berdua.

"Arthur, tadi kamu kenapa gak makan? Mama tau kok kamu di sekolah tadi gak makan, trus di rumah juga gak makan. Kenapa? Kamu ada masalah?" Tanya ibuku.

"Gak papa sih, ma. Aku gak papa kok." Lagi-lagi aku menjawab singkat.

"Yakin nih gak ada apa apa? Kok kamu kayak ada yang dipikirin deh." Ibuku memang paling memahami aku.

"Emm... Ma, sebenernya napa sih kita kepisah dari Kerajaan Salju? Kayaknya mereka baik-baik aja tuh?"Aku mulai bertanya ke mama. Aku tau mama lebih penyabar dibanding papa.

"Kenapa kamu nanyain itu, dear? Coba aja denger namanya. Salju kalo ketemu api, cair. Api ketemu salju, padam. Jadi bisa dibilang itu uda kayak tradisi." Jelas mama.

"Trus kalo aku bertemen sama orang dari Kerajaan Salju boleh gak?"

"Mendingan sih jangan ya, Arthur. Soalnya, nanti kalo kamu uda gede kamu harus menganggap dia musuhmu. Mendingan biasain dari sekarang aja." Jawaban mama membuatku sedikit kecewa.

"Emm.... Yaudah deh ma. Trus, hari ini Mrs. Pattie bikin kue gak ma? Aku laper nih." Aku mencoba tidak membicarakan hal itu lagi. Soal Mrs. Pattie, dia koki istana yang paling dekat denganku. Jadi, dia tahu betul makanan atau kue apa yang aku suka.

"Mama juga gak tau deh. Coba aja kamu tanya dia langsung. Siapa tau dia juga kangen sama kamu." Canda mama.

          Yah, singkatnya, sejak mendengar penjelasan mama, aku mulai kembali ke aktivitasku biasanya. Aku menghilangkan kebiasaan melamunku. Tapi, aku punya kebiasaan baru. Aku mencari buku di perpustakaan istana. Buku itu berjudul "The Kingdom of Snow". Ya, aku sering mencari tahu tentang Kerajaan Salju dari sana. Mulai dari pola hidup penduduknya, hewan-hewan sihir mereka, sampai pola hidup para bangsawan di sana. Mungkin itu terus mengingatkanku pada anak perempuan yang kulihat di bawah pohon sekolah. Aku melihatnya setiap hari, tapi aku tidak pernah menyapanya, bahkan berbicara dengannya.

          Soal kakaknya, aku tidak terlalu banyak mencari tahu. Namanya Zavier Robert Adams. Dia cukup populer di sekolah. Ya.... dia kan pinter, cakep. Dia kelas Junior jurusan senjata, namun ia masih belajar sihir di istana. Oh ya, Kerajaan Salju juga terkenal akan kemampuan sihir mereka yang sangat kuat. Beberapa orang bahkan menguasai sihir cahaya, kegelapan, angin, tanah, namun tidak ada yang dapat menggunakan sihir api. Biasanya mereka adalah para bangsawan. Back to the topic, aku baru tau kalau kak Zavier itu punya adik. Mereka cukup mirip sih, warna rambut mereka sama. Tapi, kenapa mereka berbeda jauh ya?

          Sudah, cukup memikirkan hal itu. Sebentar lagi ujian kenaikan kelas! Aku harus belajar supaya bisa mendapatkan peringkat kelas. Setelah itu, tahun depan aku akan naik ke kelas 6. Artinya, tahun depan aku lulus dari jenjang Primary dan menempuh jenjang Junior. Di jenjang Junior itu, ada dua jurusan. Jurusan Sihir mengajarkan semua tentang sihir, jurusan Senjata mengajarkan semua tentang senjata. Kami juga akan dipisah sesuai kerajaan. Ada 6 kerajaan di dunia, masing-masing berdasarkan nama sihir yang dikuasai mereka. Ada Kerajaan Api, Salju, Angin, Tanah, Cahaya, dan Kegelapan. Semua kerajaan hidup damai, kecuali Kerajaan Api dengan Kerajaan Salju.

         Aku masih tidak mengerti kenapa Kerajaan Api bermusuhan dengan Kerajaan Salju. Aku ingin berteman dengan putri kerajaan Salju, tapi..... ayah tidak akan menyukainya. Aku tidak tega melihat dia selalu sendiri dan terlihat sebagai korban "bully". Aku ingin menolongnya, tapi, akankah aku dianggap menolong sainganku?

The Princess and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang