"Kak Irene..."
Irene menoleh dan tersenyum lebar, "Jisoo....."
Jisoo membalas tersenyum dan memeluk Irene, "Kangen tahu, ga.."
Irene terkekeh, "Kalau kangen kenapa ga ke rumah?"
Jisoo menghela napas, "Aku sekarang udah turun lapangan dan mendadak dapet tugas banyak banget."
"Haha.. namanya juga jadi mahasiswi. Oh iya, sendiri aja?" tanya Irene.
Jisoo menggelengkan kepalanya dan berkata, "Engga lah, kak. Si Taeyong lagi ngobrol sama kak Sehun, tuh."
Irene menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Jisoo. Sehun dan Taeyong tertawa bersama, bahkan mereka saling mengobrol tanpa memperdulikan para gadis yang menatap mereka dengan tatapan memuja.
"Taeyong masih di godain para cewek?" tanya Irene.
Jisoo menghela napas, "Yang deketin dia banyakkkkkkkkkk~ banget kak!! Parah!"
"Banyak yang nge-chat dia, ya?" tebak Irene.
Jisoo menganggukan kepalanya dan berkata, "Iya, engga dari line, dari dm ig, sampai-sampai bisa pula lewat whatsapp dan aplikasi yang lain. Suka heran sama mereka."
"Siapa yang paling ngedeketin dia?" tanya Irene.
"Somi. Halla. Mina. Sana. Yerin. Lupa kak, cantik-cantik pokoknya." Jisoo menghela napas, "dan mereka juga dari fakultas lain pun ada."
Irene tertawa mendengar keluhan dari Jisoo.
"Tapi, enakan kak Sehun. Orang-orang ga berani deketin kak Sehun, karena kak Irene cantiknya kelewatan. Lah, aku? Taeyong kayak anime, akunya cuman 4D doang, dan itu cuman sifat aja." Jisoo menggerutu kesal.
"Tapi, 'kan Taeyong cinta dan sayangnya sama kamu, aja." Irene menenangkan.
"Hehe. Iya juga sih, kak."
Irene tersenyum, tapi ia sadar saat melihat raut wajah Jisoo yang berubah sedih.
"Kenapa, Jisoo?" tanya Irene lembut.
"Kemarin yang mau ngehancurin hubungan aku sama Taeyong si Yerin, kak. Sekarang, si Halla yang juga temen kecil si Taeyong," curhat Jisoo.
"Halla? Lee Halla yang masih kelas 3 SMA itu?"
Jisoo menganggukan kepalanya dan berkata, "Iya, kak."
"Terus?" kata Irene.
"Dia bilang, dia yang bakalan jadi istri Taeyong."
Irene tertawa, "Astagfirullah.."
"Mereka bakalan nikah dan kalau Taeyong ga mau, dia bakalan minta tolong sama orang tuanya untuk ngadain perjodohan antara mereka berdua."
"ASTAGFIRULLAH, SI HALLA KAYAK GITU?!" pekik Irene.
Jisoo menganggukan kepalanya, "Iya, kak. Tapi, Taeyong masa bodoh."
Irene mengangguk, "Alhamdulillah, baguslah."
"Kakak kok ga takut?" tanya Jisoo.
Irene menatap Jisoo heran, "Takut, kenapa?"
"Misalnya si Halla yang jadi sepupu ipar kakak?" ujar Jisoo.
Irene tertawa, "Ngapain takut? Halla bukan gadis gila yang maniak cinta. Dia itu cuman cinta monyet aja sama Taeyong. Taeyong pun ga ngeladenin dia, karena tahu kalau cinta dia itu masih bocah. Taeyong tu cintanya sama kamu, engga sama si Halla."
Jisoo menganggukan kepalanya, "Makasih ya, kak.."
"Sama-sama," Irene menatap Jisoo, "tapi, Jisoo.."
"Kenapa, kak?"
"Kalau kamu bukan jodohnya Taeyong, kakak tetap ngedoain supaya dan bagaimanapun caranya biar kamu tetap jadi jodohnya Taeyong, kok." Irene tersenyum.
"Iiiihh, kak Irene!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
destiny ❝✔❞ - irene sehun
Historia CortaSebuah takdir yang mempertemukan Sehun dan Irene. © chanchan_cdp 22 Desember 2017 - START 10 November 2018 - END #27 in hunrene #26 in hunrene #68 in exovelvet