3 [17+]

3K 318 21
                                    

M a t e

Taehyung menerjangku, menekuk bagian belakang leher kuat. Tak membiarkan aku untuk melepas ciuman kami, detik berikutnya adalah berhembusnya semerbak bau amis serta manis yang keluar dari tubuhku, namun milik taehyung lebih mendominasi, membuat pening dan air liur berjatuhan. Jika aku dalam masa heat, maka taehyung dalam masa rutnya, sungguh klise.

Dimana saat masa itu datang, gairah bercintaku maupun taehyung sama-sama kuat, dorongan untuk segera memiliki pasangan, saling mengikat lalu memiliki keturunan. Aku tidak tahu, jika aroma diriku akan membuat pemuda kim mengeluarkan feremon kuat yang memabukkan, seperti akal serta pikiran menjadi tidak berguna, hanya nafsu yang mengendalikan.

"Ugh...kau terlalu mengeluarkan feremon yang membuatku pusing...haahhh..."

Ia menatapku nyalang, entah kemana perginya sosok polos yang baru saja bertingkah gugup dengan semburat merah menyala. Aku percaya bahwa semua alpha adalah sama, hanya menginginkan kepuasan dalam meneruskan garis keturunan mereka. Membuat nafsu menguasai tubuh, tapi apa boleh buat, saat seorang omega seperti yang lemah dan hampir tidak pernah bertemu alpha, akan sulit  mengendalikan diri.

"Hah?!"

Alpha ini, taehyung menerjangku sampai terduduk di kasur. Ia mengoyak gaun putih tulangku, kembali mencium dengan gerakan memaksa penuh tuntutan. Berusaha menyusupkan lidahnya untuk bersatu dengan lidahku, bermain saling menyerang, merenggut dengan decapan basah. Aroma seorang alpha ini, aroma yang begitu khas.

Tanpa kusadari, taehyung mengigit bibir bawahku, menerobos masuk begitu saja. Menyalurkan silva milikknya, aku berusaha untuk menelan dengan tidak memuntahkan cairan bening ini, karena kupikir itu sungguh menjijkan, tapi tidak seburuk itu ternyata. Ia tersenyum, inilah yang aku benci dari kaum alpha.

Mereka terlalu sombong, mereka melupakan apa yang dikatakan. Aku membenci kaum seperti ini, mereka membedakan tanpa hati nurani, kanapa dewi uvrea harus membagi kami? Jika alasannya untuk saling berpasang-pasangan, maka dunia sudah melanggar janjinya, karena sekarang hanya ada diskriminasi kaum.

Ciuman taehyung turun pada bagian leher, tangannya tak luput untuk mengerayangiku, mencari spot untuk memberi tanda kebiruan, boleh...asal tidak dengan sebuah tanda kepemilikan, aku benci itu. Seperkian detik taehyung melepas semua pakaiannya, tergesa menerjangku kembali. Ia dalam masa tidak bisa mengendalikan diri, ini yang aku benci, begitu membenci semua alpha.

M a t e

-Normal Pov-

Lisa mencengkram kuat bahu terbuka pemuda didepannya, menyalurkan betapa nikmat perlakuan kim kepadanya, sentuhan halus yang membuat remang lalu seakan melayang, terbuai karena ciuman mematikan. Tangan sang pemuda menarik kuat gaun yang dikenakan omega yang ditindihnya, aroma itu kembali beradu, membaur lalu menjadi satu sama lain, menciptakan aroma lainnya.

Hasrat yang begitu meluap, tak kuasa untuk ditahan. Dalam satu kali tarikan, kini gadis itu sudah tidak mengenakan apapun, hanya hiasan tangan dan mahkota yang membuatnya seperti ratu yang kehilangan tahta, berdiri karena tidak memliki alasan, terbuang dari kerajaan, menjadi benalu di masyarakat.

"Aaargghh.. aku tidak bisa menahannya, aromamu...hhh kenapa begitu memabukkan."

Gadis itu menyetujui perkataan si pemuda, sama-sama tidak bisa menahan diri, karena begitu pula dengan dirinya, menginginkan lebih, sentuhan demi sentuhan. Pada masa In Heat, para alpha cinderung lebih ganas. Mereka menginginkan para omega segera memiliki benih para alpha lalu menandainya dengan bau khas milik mereka, agar di kemudian hari tidak terjadi perebutan mate.

M a t e [Lisa+Taehyung] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang