Prolog

10 1 1
                                    


Inspirasi itu Kamu (30/06/17)

Pada awalnya aku tidak peduli

Mau dirimu berjalan dengan tangan

Mau dirimu melihat dengan telinga

Tiga kata untukmu: Aku tidak peduli

Tapi kenyataannya,

Tanganmu, Telingamu, Kakimu, Matamu

Sekarang jadi sangat menarik perhatianku

Entah ini berlebihan atau tidak

Tiga kata untukmu: Aku mulai peduli

Hari demi hari

Kesaksian akan pentingnya dirimu terbukti

Waktu itu hari pertama dibulan Juni

Hujan siang kisaran jam satu atau dua sampai jam tiga lewat

Aku dan Kamu duduk bersebelahan

Dengan jarak

Awalnya hanya diam

Aku diam, Kamu diam

Masih bingung memulai percakapan darimana

Tatapan malu pun entah berapa kali sudah saling kita lemparkan

Sampai akhirnya

Aku beranikan diri untuk memulai bercerita

Nyaman

Dalam

Manis

Tiga hal itu yang aku rasakan saat tengah asyik bercerita denganmu

Empat fakta kutemukan didirimu pada hari itu

Satu : Kamu pendengar yang baik

Dua : Kamu pencerita yang menarik

Tiga : Kamu membuatku menangis

Empat : ...

Dreettt dreett ...

Tiba-tiba saja handphone milik laki-laki itu bergetar. Ia raih handphone yang diletakkan diatas meja disamping ranjangnya, ada satu chat masuk. Nama yang tertera dilayar handphonenya membuat si laki-laki salah tingkah.

Aisannakhaer :

Ntar lg take off Ka. Sy siap-siap dulu. See u 2jam lg di Balikpapan ya..

Isi dari chat itu tiba-tiba saja membuat Aby mau tidak mau menyunggingkan senyum dibibirnya. Aby teringat sesuatu, hari ini adalah hari yang sangat dinantikannya. Bagaimana tidak? Setelah tiga tahun lamanya ia terpisah, akhirnya ia akan bertemu kembali dengan perempuan yang dirindukannya itu. Aby yang semenjak tadi sibuk membaca tulisan-tulisan di buku notes milik si perempuan akhirnya memilih untuk meletakkan buku notes itu. Ia pun segera bangkit dari ranjangnya bergegas mengambil handuk dan mandi. Ia benar-benar sudah tidak sabar akan bertemu dengan si perempuan. Hari ini akan menjadi hari yang bersejarah dihidup Aby.

*

Hari ini akan menjadi hari yang bersejarah dihidup Sanna. Perempuan ini sudah siap dengan tas ransel abu-abu dan tas selempang dengan warna yang senada. Dua koper miliknya sudah dari empat puluh lima menit yang lalu berada di kereta barang dan sekarang siap dimasukkan kedalam bagasi pesawat. Pemberitahuan penerbangannya sudah terdengar diseluruh ruangan Juanda airport, Surabaya. Sanna pun menyempatkan diri untuk memberi kabar kepada keluarganya dan Aby bahwa dirinya sebentar lagi akan take off. Pesawat dari maskapai Indonesia ini akan terbang selama dua jam lamanya. Bagi Sanna menunggu dua jam bukanlah persoalan, karena jika nanti pesawat sudah landing di Balikpapan semua rasa lelah dan bosannya menunggu akan terbayarkan.

"Balikpapan, I'm coming." ucap Sanna riang didalam hatinya. Sanna akan segera bertemu dengan orang-orang yang dirindukannya. Mamah, Papah, ketiga adiknya dan tentu saja Aby. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 08, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Catatan AisannaWhere stories live. Discover now