Aini terengah-engah menghampiri Jiya."kenapa kamu?"tanya Jiya santai melangkah.
"gila tuh anak,huh " Aini mulai merapal mantra lagi.Kali ini Jiya diam saja tak menanggapi ocehan Aini.Tatapan matanya kosong menatap ke depan.
"Mar,sekarang kog jadi kamu yang aneh?woy! Ji.." Jiya sedikit terkejut melihat Aini melambaikan tangannya di depan mukanya"emm gak papa kog Ai,eh aku pulang duluan yak.."
"lho,ini aku kan..ji.." ucapan Aini terpotong melihat Jiya begitu terburu-buru berlari.
"Hmm ada yang aneh" pikir AiniAini melanjutkan langkah sendiri.Namun baru beberapa langkah,Aini merasa ada yang menatapnya.Aini melihat nanar ke sekitar.Tubuhnya agak bergidik ngeri.Dia merasa di awasi.Tiba-tiba saja dia merasa dunia tidak aman baginya.
Sebentar lagi Aini harus melalui sebuah jalan setapak yang cukup sepi.Dia sudah menengok kanan kiri berharap akan ada barengan.Namun nihil,tak ada seorang pun yang terlihat berjalan kearah yang akan di laluinya.
Aini berjalan agak cepat berharap segera sampai di ujung jalan.Suara motor terdengar semakin mendekat.Aini sedikit lega,ada penghuni lain di jalan ini.
"Aini!"
Gadis itu menoleh dan sedikit terkejut.Ternyata Mas Bagus yang masih mengenakan seragam kerjanya.
Lelaki itu tersenyum menatap Aini.Membuat Aini salah tingkah.
"yuk,bareng sekalian daripada jalan sendiri"
Ajakan Mas Bagus langsung saja di jawab dengan anggukan Aini."Mas Bagus kerja dimana kog awal sekali pulangnya??" tanya Aini iseng
"Oh,saya kerja di kantor pemerintahan dek.ini sedang ijin pulang awal aja" jawab Mas Bagus ramah
Dan sepanjang perjalanan itu mereka ngobrol tanpa henti seolah sudah mengenal lama.Hingga tak terasa sudah sampai di depan rumah Aini
" makasih mas,,besok lagi ya!heheh" gurau Aini
"boleh tapi gak gratis ya.." tatapan Mas Bagus berubah aneh.Menurut Aini ,tatapan lelaki itu sedikit "nakal".Anehnya Aini merasa suka dengan tatapan itu.
"woy!!! Kesambet apaan kamu!hahahah"
Tiba-tiba Jiya sudah dengan santai nongkrong di sofa ruang tamu Aini.Dann...
"Jiyaaaaa!!!kamu abisin cemilan akuu?!??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa
General FictionHidup penuh kejutan,bahkan terkadang manusia tak pernah memprekdisikannya