14 : Tertuduh atau Ketahuan.

907 120 6
                                    

Belakangan ini Jungkook melihat Eunha lebih ceria dari biasanya karena hubungannya dengan Seulgi semakin akrab.

Saat ini adalah istirahat makan siang dan sudah dua puluh menit ini Eunha sama sekali tidak mengajak Jungkook bicara akibat menggosipi tentang ketampanannya Eunwoo sampai betapa mulusnya kaki Suga.

"Jungkook?" Eunha memanggil.

"Ya!" Secepat kilat Jungkook menyaut dengan wajah semangatnya. Ini pertama kali Eunha memanggilnya.

"Kita ke toilet bentar, ya."

Secepat kilat juga Jungkook mengubah ekspresinya menjadi murung. "Iya ...."

Eunha pun meninggalkan Jungkook.

"Sepi ya, bro!" Chanyeol yang duduk di samping Jungkook menepuk bahu pria itu. "Tenang, bro. Gue tau perasaan lo. Karena Seulgi gue juga lagi sibuk-sibuknya ngegosip." Wajah Chanyeol berubah jadi disedih-sedihkan.

"Berisik lo!" Jungkook menepis tangan Chanyeol.

>>><<<

Pulang sekolah akhirnya tiba. Barulah Eunha berpisah dari Seulgi. Seulgi akan menuju parkiran sepeda motor bersama Chanyeol sedangkan Jungkook dan Eunha akan pergi ke parkiran mobil. Dan wajah Jungkook sudah terlihat sangat masam.

"Kok murung aja sih, Kook?" tanya Eunha karena sejak tadi diajak bicara, Jungkook hanya menjawab seadanya saja.

"Kenapa baru sekarang lo ajak ngomong gue? Perasaan dari tadi lo ngacangin gue mulu!" Jungkook terlihat sangat kesal.

Eunha mengekeh. "Abisnya gosip Eunwoo oppa ganteng banyak yang belum gue tau sih. Lo jangan baperan napa." Eunha mendorong Jungkook dengan tubuhnya.

"Sepenting itu rupanya Eunwoo di mata lo?"

"Iyalah! Eunwoo, Eunha. Kita berdua bisa jadi Eun couple! Yeay!!" Eunha bertepuk tangan ria.

Jungkook geleng-geleng kepala.

"Kalo lo udah jadi boyband, lo harus tetap ramah kayak Eunwoo ya, Kook. Jangan sombong-sombong. Jangan kegatelan juga lo deketin penggemar. Yang terpenting, awas lo kalo lupain gue!" Eunha memberi telunjuk di depan mata Jungkook.

"Nggak mungkinlah gue lupain lo! Gini ya, mau jadi raja sekalipun gue udah siapin posisi buat lo."

"Apaan?"

"Selir."

"Kampret!"

Tawa Jungkook pecah. Eunha mencubit perut Jungkook berkali-kali.

"Udah, Na, udah. Ampun!" Jungkook mencoba menangkap tangan Eunha. Eunha menghentikan aksinya berganti menatap Jungkook kesal. "Elah, cemberut gitu. Bercanda gue." Jungkook langsung memeluk Eunha. "Kalo gue jadi raja, lo ratunya lah!"

"Serius lo?" Mata Eunha langsung berbinar.

"Iya." Jungkook melepas pelukannya. "Makan malam di restoran Namjoon hyung, yuk. Bentaran lagi tuh anak bakalan ke luar negeri buat cabang baru restorannya."

"Wah, sunbaenim kereen. Ayo kesana."

>>><<<

Selama menuju ke parkiran sepeda motor, kecemberutan Chanyeol sepertinya diabaikan oleh Seulgi. Gadis itu santai saja berjalan mendahului Chanyeol sambil bersenandung. Saking kesalnya, Chanyeol menendang rerumputan tinggi yang ada di dekatnya. Saat Seulgi menoleh ke arah Chanyeol, pria itu hanya tersenyum.

"Kemarin mukul nyamuk, sekarang nendang rumput. Lo nggak pernah sayang sama ciptaan Tuhan ya, Chan?" jelas dan tanya Seulgi saat menghentikan langkahnya.

Zona Aman [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang