Semenjak diantarkan oleh Fajri waktu itu,sekarang sudah hampir 3 bulan aku bekerja paruh waktu ditempat Kak Mila,kakaknya Fajri.
Dan Vano sudah dioperasi, Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar,dia sudah keluar dari rumah sakit sekarang,meskipun keadaannya belum pulih sepenuhnya, aku lega karna tidak terjadi apa-apa dengan Vano.
Selama aku bekerja ditokonya,Kak mila begitu baik,dia ramah dan tak segan-segan dia memberikan pengarahan jika ada hal yang tidak aku ketahui. Selama bekerja,aku sering pulang malam sekitar jam 8 sampai jam 9nan. Fajri yang tak tega melihat aku pulang sendirian,dia selalu mengantar jemputku setiap saat aku bekerja,dia tidak pernah mengeluh bahkan selalu memberikan semangat baru untukku. Semua berkat Fajri,tanpa dia aku tidak mungkin bisa bekerja dan membantu biaya pengobatan Vano.
*
07:30
Seperti biasa,bel sekolah sudah berbunyi dengan nyaring, banyak siswa-siswi yang berbondong-bondong berlarian menuju kelasnya masing-masing,tanda akan dimulainya jam pelajaran.
Terlihat seorang wanita berbalut hijab dengan seragam kebanggaannya mulai memasuki ruangan,dia adalah bu Maharani,wali kelasku.
Tapi tunggu,siapa seseorang yang ada dibelakangnya? Ada seorang laki-laki yang mengikuti langkah Bu Rani dari belakang,dan muka laki-laki itu sudah tidak asing.
"Selamat pagi anak-anak" sapa bu Rani.
"Pagi bu..." jawab semua murid serempak.
"Begini.. Jadi ibu memasuki kelas ini karena ada seorang murid baru yang nanti akan sekelas dengan kalian" jelas bu Rani.
"Siapa bu? Cowok apa cewek? Kalo cowok ganteng gak bu?" sahut Feby dari belakang.
Seperti biasa,anak itu memang selalu bertingkah konyol, apalagi jika berkaitan dengan murid baru dan apalagi itu adalah laki-laki,dia adalah orang yang paling pertama membantai guru dengan sederetan pertanyaan gak jelasnya itu.
"Ih Feby,apa-apaan si" terdengar suara jesika yang menegur tindakan konyol Feby tadi
Sementara mereka masih ribut dan bertanya-tanya mengenai murid baru itu, aku masih terus memperhatikan seorang laki-laki yang berdiri didepan kelas, aneh... Kenapa aku tidak asing dengan tampang laki-laki itu.
Sayangnya dia berdiri dengan posisi membelakangiku, jadi aku tidak bisa melihat wajahnya dengan begitu jelas,hanya terlihat punggungnya saja dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Dimata Fajri
Short StoryMenceritakan tentang kehidupan seorang gadis kecil yang tumbuh menjadi dewasa tanpa bimbingan seorang ayah. Semenjak kepergian ayahnya, gadis kecil itu selalu dirundung masalah,ada saja hal berat yang menimpanya, hingga keadaan itu membuat ia menjad...