Dadu dan Tamu
[Dadu]
Dadunya terguling dengan menunjukkan angka dua.
Kami berlima, melihat ke arah Luki, itu berarti dia yang harus membuka pintu ‘tamu’ dan melihat siapa yang baru saja menggedor pintu.
Luki tersenyum senang. Faktanya dia malah terlihat suka kalau dia menjadi yang terpilih.
Saat Luki membuka pintu. Seorang berjas segera menyelamati Luki. Dia berkata Luki baru saja memenangkan undian bernilai ratusan ribu.
Sepertinya kami akan makan ditraktir oleh Luki hari ini.
[Dadu]
Dadunya terguling dengan menunjukkan angka lima.
Kami berlima, melihat ke arah Sadie, itu berarti dia yang harus membuka pintu ‘tamu’ dan melihat siapa yang baru saja menggedor pintu.
Sadie merengek tidak mau melakukannya. Dia berguling dan menangis di tempat karena dia terpilih.
Kami semua menenangkannya dan mencoba memberikan alasan untk membuka pintu. Akhirnya dia mau.
Saat sadie membuka pintu, orang tua kami datang menyerbu menjewer kami satu persatu dan menarik kami pulang.
[Dadu]
Dadunya terguling dengan menunjukkan angka satu.
Kami berlima, melihat ke arah Mara, itu berarti dia yang harus membuka pintu ‘tamu’ dan melihat siapa yang baru saja menggedor pintu.
Mara tidak terima dengan putaran dadu itu, dia berteriak kesal mengamuk. Dia menuduh seseorang mencurangi dadu. Bagaimanapun angka dadu itu adalah hasilnya. Mara harus menerimanya.
Saat Mara membuka pintu, seorang kakek-kakek membawa tongkat bisbol dan berteriak tentang kami yang terlalu berisik dan mengganggu tidurnya. Ia hendak memberikan kami pelajaran.
[Dadu]
Dadunya terguling dengan menunjukkan angka tiga.
Kami berlima, melihat ke arah Joi, itu berarti dia yang harus membuka pintu ‘tamu’ dan melihat siapa yang baru saja menggedor pintu.
Joi segera bangkit dan melangkah ringan ke arah pintu sembari bersiul.
Saat Joi membuka pintunya, Orang tuanya datang dan membawakan kue ulang tahunnya, juga bersama orangtuanya seorang badut datang meramaikan pesta.
[Dadu]
Dadunya terguling dengan menunjukkan angka empat.
Kami berlima, melihat ke arah Razzy, itu berarti dia yang harus membuka pintu ‘tamu’ dan melihat siapa yang baru saja menggedor pintu.
Razzy mengulet dulu sebelum ia bangun dari duduknya. Dan mencoba untuk berlama –lama.
Bahkan saat berjalan Razzy mencoba untuk menyeret kakinya.
Saat ia membuka pintunya seorang pemuda datang menanyakan alamat. Lalu pemuda itu langsung pergi.
[Dadu]
Dadunya terguling dengan menunjukkan angka Enam.
Sial itu berarti aku. Ah aku lebih baik mati daripada harus mengikuti permainan konyol seperti ini.
Semuanya melihat kepadaku, mereka memaksaku. Joi bahkan merayuku.
“Bukalah pintunya Dedy”
Mereka tidak berguna. Mengapa membuat kesepakatan ini. aku tidak akan mengikuti kesepakatan mereka lagi selamanya
Yang kulihat saat membuka pintunya adalah orang yang membawa pisau dengan darah di seluruh tubuhnya. Itu yang kuingat terakhir.