33.

4.1K 368 16
                                    

VOMENT
VOTE COMMENT

"Pak saya bosen." ucap zee frustasi. Pasalnya ia sudah mengucapkan kata kata ini sekitar 5 kali dan sama sekali tidak di hiraukan. Bisa di bilang zee sedang di kacangin sekitar 5 kali. Memang kata kata yang terlontar sedikit ambigu. Tapi zee tau pasti guru yang sedang fokus dengan buku dan juga kacamata yang bertengger di hidung mancungnya ini paham apa yang di kata kan zee.

Sungguh, sore ini sungguh indah dengan pemandangan yang indah di luar sana. Entah mengapa suasana di taman rumah sakit sedang ramai saat ini, dengan banyaknya pasien yang sedang berjalan di sekitaran taman dan sekedar menghirup udara segar. Dan zee ingin seperti itu.

Ia sungguh bosan hanya berada di ruang rawat inapnya terus menerus dan dengan badan yang sangat susah di gerakan ini. Dan juga kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh 3 guru yang berbaik hati mengajar nya walau jadwal mereka yang sibuk.

Ia zee menyadari, dan sungguh berterimakasih dengan ke 3 gurunya ini, yang sebisa mungkin menyampaikan materi dalam matapelajaran nya maupun di luar mata pelajarannya. Syukur guru yang saat ini mengajarnya pandai dalam masalah hitung menghitung. Dan zee membenci pelajaran ini.

"Pak...." panggilnya yang seperti rengekan itu. Ia sudah frustasi. Belajar selama 2 jam membuatnya sakit kepala. Memang ini bukan mata pelajaran guru yang berada di depannya ini, tetapi ia dengan cekatan menjelaskan materi mapel ini dengan jelas.

Guru yang sedang fokus membaca buku yang tebalnya hampir menyamai kamus ini tersenyun tipis. Sungguh guru ini sungguh gemas dengan ekspresi zee yang seakan di penjara, sungguh menyedihkan.

Walau ia kelihatannya fokus dengan bukunya, sebenarnya ia tidak sedang membaca buku. Buku yang ia pegang hanya ia lihat dan tidak berniat membaca, bahkan ia sama sekali tidak membalik halaman selanjutnya.

Ia hanya fokus dengan zee yang mengerjakan tugasnya uring uringan. Ia tau maksud bosan yang di ucapkan zee. Sungguh ia tidak buta akan kode yang perempuan manapun berikan termaksud zee. Ya dia Park Chanyeol, lelaki yang memegang mapel seni ini berubah menjadi guru matematika saat ini. Karna permintaan ibunya zee yang menurutnya masih lumayan cantik itu, ia menurut
karna dengan iming iming bayaran setara guru les yang expensive. Ya pasti ia tidak menolak.

"Kerjain dulu, kalo udah selesai dan betul semua saya bolehin kamu keluar jalan jalan." ucapnya sambil menutup buku tebalnya itu dan juga melepas kaca mata nya.

Zee hampir terlonjak karena suara Cy yang menurutnya tiba tiba. Ia sungguh tidak rela meninggalkan tatapan nya dari taman yang menurunya sangat indah pada hari ini.

Dengan cekatan zee membaca soal yang di berikan oleh guru di depannya ini. Sepuluh soal dari satu jam yang lalu dan hanya baru di jawab 3 soal. Sungguh zee yang sangat pintar. (Itu namanya b...)

Ia bekerja dengan sungguh sungguh. Sampai peluh menghiasi keningnya entah ini jawaban yang benar atau salah yang penting ia selesai dalam waktu kurang dari 30 menit mengerjakan.

"Udah saya kerjain." ucap zee sambil mendorong hasil kerjanya tepat di depan cy. Dengan senyum manis ia mencoba membujuk cy agar mau mengantarkannya dan juga membolehkan dia agar bisa keluar dari ruang rawat inap yang sungguh membuatnya muak.

Dari awal ia kemari, ia sama sekali belum pernah keluar dari ruangan nya ini, kecuali saat ia scan tulang yang rutin di lakukan. Dan semoga saja orang yang berada di depannya ini berbaik hati memboleh kannya keluar, dan sekalian menemaninya.

Cy yang melihat senyum manis zee sempat terkejut, ya baru kali ini ia melihat zee senyum semanis ini walau ia tau senyuman ini ia lontarkan terpaksa. Tapi tetap saja Cy tak menyangkal betapa manisnya wajah zee saat tersenyum seperti ini.

Cy mengela nafas. Sungguh jawaban yang di berikan zee hanya setengah yang benar, dan ia menghabiskan hampir satu jam dengan memandang halaman rumah sakit.

Cy tersenyum. "Yaudah ayok keluar."

Zee senang bukan main... Ahhh akhirnyaa ia bisa mencium udara segar kota seoul saat ini. Ia melirik jam, jam setengah 4.

Zee terlonjak saat Cy menggendongnya menuju ke bangsalnya. Cy ingin meminta izi pada dokter yang merawat anak didiknya ini.

"Tunggu gue minta izin dulu."ucap Cy yang sudah kembali menjadi informal. Sungguh zee berdecak kagum melihat siap cy yang seakan sungguh konsisten. Saat ia mengajar ia menggunakan saya-kamu tapi saat seperti ini dia pake lo-gue dan zee hanya mengikutinya.

Cy kembali dengan menggulung kemeja putihnya sampai siku. Sedangkan zee menatap cy dengan pandangan berbinar.

Cy yang melihat itu tersenyum dan secara reflek mengacak rambut pendek zee. Zee sempat terkejut tapi ia kembali sandar dan tidak mempermasalahkannya.

"Dokter bilang lo harus pake jaket. Lo ada jaket kan?" ucap Cy yang masih sedikit canggung.

"Mmmm nggak tau juga sih, kayaknya sih nggak ada." ucap zee yang masih berpikir. Ahh apakah harapannya tak terjadi hanya karena jaket?.

Cy meraih jaket nya yang berada di sofa, ia pun memberikan jaketnya pada zee. Ia sempat melihat wajahnya yang muram karna ia tak membawa jaket.

"Nih pake punya gue aja."ucap cy sambil memberikan jaket hitam miliknya. Zee kembali memandang cy berbinar. Cy hanya terkekeh melihat sikap zee yang seperti anak kecil saat ini. Sungguh menggemaskan.

"Ihh gue bisa sendiri, jan di gendong, di tuntun aja, kek biasa." ucap zee setengah kesal karna cy yang bersiap menggendongnya menuju kekursi roda yang masih dalam perjalanan.

"Dokter juga bilang supaya lo nggak usah banyak jalan di tuntun gitu.. Soalnya belum saatnya lo belajar jalan." elak Cy.

"Ihh emang gue bayi.." kesal zee. Cy hanya terkekeh ia pun dengan pelan meraih tubuh kecil zee. Zee awalnya sedikit meringis saat cy mengangkatnya tapi itu tak berlangsung lama. Zee pun mengalungkan tangannya di leher guru seni nya ini.

Mereka sempat bertatapan sebelum zee mengalihkan pandangannya menuju pintu, di sana ada perawat wanita yang mengantarkan kursi roda milik zee. Keadaan tiba tiba saja canggung.

Gila pikir zee. Kenapa jantung yang selama ini berjalan normal sekarang menjadi tak normal seperti ini?? Ia merasa tatapan Cy adalah tatapan yang pernah ia rasa. Tapi entah lah.

Gue rasa gue mulai suka sama dia-??

######
Yg ngomong suka itu siapa yah???? Akan kah Zee atau Cy atau juga seseorang????

Sumpah, tapi gue ini sekarang kek susah mikir. Soalnya karna bulan puasa jadi nggak ada inspirasi. Jadi gue nulis ini juga sedikit sedikit, kalo nggak gue nulis pas udah buka atau nggak pas begadang.

 Duda ✔ PCY (Trio Bangsat) [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang