“Apa!”
“Lu ga usah sok budeg deh curut”
“Ta..tapi buat apaan itu nomor telepon atau id linenya Reyna?”, tanya Alvin bingung
“Bacot banget sih lu! Yaudah kalo lu gamau kasih ke gue, terpaksa gue harus ngelakuin hal ini....”, Juan menggantungkan perkataannya lalu memberi isyarat kepada kedua temannya untuk maju.
Rendy dan Tristan pun maju ke arah Alvin, mereka langsung mengunci pergerakan Alvin dan melepas paksa tas punggung yang dikenakan lelaki itu.
“Periksa isi tasnya, ada hpnya ga disitu”, perintah Juan
Tristan yang mendengar perintah Juan lantas membuka isi tas Alvin. “Yak! Kalian sudah kelewatan tau ga, lepasin gue!”, teriak Alvin sambil berusaha melepaskan dirinya dari Rendy.
“Nih”, Tristan pun menemukan hp Alvin dan langsung memberikannya kepada Juan. “Ok, good”.
Setelah hp Alvin telah berada ditangannya, tanpa berpikir panjang Juan pun langsung membuka dan mencari nama Reyna di kontak aplikasi Line Alvin.
......................................
Reyna akhirnya sampai ditempat parkir, ia segera menoleh kebelakang karna ia merasa sedari tadi tidak ada siapapun yang berada dibelakangnya. “Lah? Beneran nih si Alvin ga sama gue dari tadi? Tapi kok dia ga bilang ke gue kalo ada urusan?”, Reyna berpikir sejenak
‘Ntar ntar, apa jangan-jangan Alvin diculik lagi sama Juan. Kan tadi dia ke kelas gue, ngapain juga kan dia ke kelas gue? Astaga Reyna!’,
Ia pun segera berlari menuju kelas untuk mencari Alvin.
.........................................
“Selesai. Thank you for your kindness, bro”, ucap Juan setelah memberikan hp kepada Alvin. “Udah, lepasin dia. Kesian ni curut dari tadi meronta-ronta gajelas, haha”, ledek Juan sambil tertawa dan pergi bersama teman-temannya meninggalkan Alvin sendiri.
“YAK! KAU JUAN!”
Belum sempat mereka bertiga menjauh, terdengar suara seseorang yang berteriak. Refleks Juan berbalik menghadap orang itu.
Orang itu mendekat dan semakin mendekat. Juan yang melihatnya pun tersenyum senang dan mulai merentangkan kedua tangannya bagai ingin memeluk orang yang mendekatinya itu. Dan...
BUGH
Ternyata perkiraan Juan salah, bukannya mendapat pelukan, ia malah mendapat tinjuan dipipi kanannya. Untung dia masih bisa menjaga keseimbangannya dan juga dibantu oleh kedua temannya.
“Lu apa apaan sih hah!”, bentak Tristan sambil menatapnya tajam.
Orang yang ditatap Tristan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Reyna, tidak memperdulikan tatapan tajam dan bentakan darinya. Ia masih tetap menatap tajam ke arah Juan.
Bukannya marah atau balik meninju Reyna, Juan malah tersenyum senang sambil memegang pipinya yang baru saja ditinju itu. “Hahaha, gue anggap ini sebagai kecupan manis dari lu. Rasanya ga buruk”, ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IS IT HIM?
Teen FictionSometimes people can change From the worst one, become the best one Or From the lousy one, become the perky one #249 in somi [3 June 2018]