Minjoo

827 102 6
                                    

Bersama Jimin yang sedang bertengkar dengan Angelina.

Namjoon sunbae datang menghampiri kami dan melihat matan istrinya bersama kekasihnya. Seketika raut wajah Namjoon sunbae berubah menjadi marah.

"Apa yang kau lakukan! Minjoo hanya miliku! Tak ada satupun orang yang dapat mengambilnya dariku!." Teriak Namjoon sunbae.

"Kau tak dapat menjaga anakmu! Dia menangis saat kau memarahinya di depan sekolah kemarin!" Bentak Angelina membela diri.

"Kau! Kau selalu mengikuti Minjoo! Aku tak terima!" Teriak Namjoon sunbae yang sangat marah.

"Aku hanya ingin menemui anakku dan saat itu dia menangis karena kau marahi!" Bela Angelina karena ia tahu bahwa ia tak bersalah.

Aku tak menyangka keributan ini harus di depan sekolah Minjoo dan dilihat oleh banyak temannya. Minjoo hanya menangis.

"O..Oppa, M..Minjoo mau ke rumah nenek saja." Kata kata Minjoo itu didengar oleh Namjoon sunbae dan Angelina.

"Biar mama saja yang mengantar ya Minjoo?" Tanya Angelina menawarkan tumpangan.

"Tidak! Minjoo akan kuantar." Kata Namjoon sunbae dengan tatapan marah pada Angelina.

"Minjoo tidak ingin bersama mama atau papa. Minjoo ingin pulang bersama Jimin hyung." Kata Minjoo sambil memelukku erat.

"Jimin! Kau sudah mengambil Minjoo! Dia sekarang tak mau bersamaku lagi!" Teriak Namjoob sunbae tiba tiba marah padaku. Tanpa pikir panjang Namjoon sunbae menamparku.

"O..Oppa tidak apa apa?" Tanya Minjoo yang melihatku ditampar oleh ayahnya sendiri.

"A..aku tak apa Minjoo. Kau pulang bersama papa saja ya?" Jawabku sambil menahan air mata.

"Tidak! Aku tidak ingin bersama papa. Aku ingin ke rumah nenek bersama oppa." Pinta Minjoo.

"Ba..baiklah Minjoo. Kita akan naik kereta. Tidak apa apa kan?" Tanyaku dengan senyum palsu yang kubuat.

"Tidak apa apa." Jawab Minjoo sambil tersenyum.

Aku pergi dari sana bersama Minjoo meninggalkan ayah dan ibunya. Aku naik kereta bersama Minjoo dan pergi ke rumah neneknya. Sesampainya di rumah nenenknya Minjoo, neneknya bertanya padaku.

"Jimin, mengapa Minjoo minta kesini?" Tanya Ibu Namjoon sunbae.

Aku pun menjelaskan pada Ibu Namjoon sunbae tentang perlakuannya pada Angelina, Jimin, dan anaknya.

"Hah.. Maaf nak Jimin, anakku begitu. Aku tak menyangka dia sangat berubah, bahkan ia menamparmu." Kata Ibu Namjoon sunbae minta maaf kepadaku.

"Tak apa.. Nyonya." Kataku bingung harus memanggil ibu Namjoon sunbae dengan apa.

"Panggil saja ibu, Jimin. Kau seperti anakku sendiri yang selalu merawat cucuku." Kata Ibu Namjoon sunbae dengan senyuman tulus.

"Ba..baik ibu." Kataku dengan agak malu.

"Oppaaa! Oppa menginap ya di sini. Minjoo takut tidur sendirian." Tiba tiba Minjoo datang dan duduk di pangkuanku.

"Minjoo, biarkan Jimin hyung beristirahat di rumahnya." Kata Ibu.

"Tak apa ibu, aku bisa menemani Minjoo." Kataku sambil tersenyum.

"Bagaimana dengan orang tuamu?" Kata Ibu.

"Me..mereka sudah.. tiada." Kataku dengan agak menunduk.

"Ma..maafkan aku Jimin. Aku tak tahu." Kata ibu.

"Tak apa ibu, aku sudah bersyukur bisa mengenal orang sebaik ibu dan anak semanis Minjoo." Kataku dengan senyuman.

"Oppa! 사랑하세요 !" Kata Minjoo dengan menunjukkan senyuman tulusnya. Aku hanya tersenyum melihat Minjoo mengatakan itu padaku. Dalam hatiku aku ingin sekali memiliki anak seperti dia.

Bersambung...

Terbit setiap Jumat

The Immortal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang