Detective Jung, Saranghaeyo! | Jaeyong ✓

9 회

"Aku tak suka melihatmu terluka, terlebih ketika melihatmu diselamatkan oleh orang lain"

ㅡ Jung Jaehyun ㅡ

"Aaaaaaaaaaakkkkhhh!!"

Darah segar mengalir dari lengan kanan pria mungil yang masih berjongkok didepan supermarket. Tatapannya kosong melihat sosok berhoodie hitam itu lari meninggalkannya setelah menggoreskan pisau tajam hingga menimbulkan sayatan yang cukup parah pada lengan Taeyong yang hanya berbalut Tshirt lengan pendek berwarna putih.

"Taeyong-ah!!"

Ten yang melihat keadaan temannya Taeyong langsung berlari dan menghampiri pria mungil yang sudah mengeluarkan banyak darah itu, sedangkan Doyoung yang melihat pergerakan dari pria misterius yang mencelakai Taeyong berlari untuk mengejar dan menangkapnya.

***

"Detektif Jung, kau menunggu dari arah berlawanan. Aku dan Detektif Kang akan menghampiri pria itu terlebih dahulu, kau paham?"

"Siap Capt!" ucap Jaehyun sebelum mengendap endap menuju tempat yang di instruksikan oleh ketua tim Seo Johnny.

Tim investigasi Johnny dan kawan kawan saat ini tengah berhasil menemukan pusat penyelundupan senjata ilegal, dimana pemerintah pun andil dalam proses pemeriksaan sehingga kasus yang mereka hadapi saat ini sangatlah penting.

Drrtttt...

Yongie is Calling...

Getaran ponsel dari sang detektif muda membuat perhatiannya yang semula terfokus menatap nyalang ke target yang akan ia tangkap teralihkan pada layar persegi itu, ia seketika tersentak melihat adik kesayangannya menghubunginya.

"Yongie? Hyung sedang di-"

"Hyung, hiks! Aku ingin pulang."

Dua bola mata coklat itu melebar, jantungnya bagai diserang ribuan peluru dari pistol yang berada ditangannya sendiri. Firasat Jaehyun sangat buruk ketika mendengar adiknya diseberang sana menangis. "Taeyongie, kau dimana?!" ucap si detektif muda panik. Setelah mendengar ucapan Taeyong, detektif muda itu mematikan sambungan telefon dan kembali menatap target yang sudah ada didepan matanya.

"Taeyong-ah, maafkan hyung."

***

"Berhenti kau brengsek!!"

Doyoung sudah mulai kehabisan nafas karena mengejar pria berhoodie hitam yang membuat Taeyong celaka. Meskipun makhluk mungil itu kadang menyebalkan dimata Doyoung karena perbedaan pendapat sering menghampiri keduanya, namun pria bergigi kelinci itu tak bisa berbohong jika ia juga merasa nyaman saat bersama Taeyong, juga Ten.

Bughhh!!

Bughhh!!

"Berhentilah mengikutiku bocah, ini bukan urusanmu."

"Ini jelas urusanku sialan! Kau melukai temanku arghh!"

Doyoung mengerang kesakitan ketika sosok itu tiba-tiba berhenti dan memberikan hantaman yang keras pada perut dan wajahnya, ia pun memberikan perlawanan namun sosok berhoodie serta bermasker hitam itu sangat brutal hingga Doyoung kewalahan dan akhirnya tumbang. Bahkan ketika pria bergigi kelinci itu mulai tersungkur ke tanah, ia masih memberikan tendangan tendangan keras pada perut Doyoung sebelum berlalu meninggalkan mahasiswa kedokteran tersebut yang sudah mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Cih, aku mendapatkanmu tuan." Doyoung berusaha bangkit dan berjalan meninggalkan tempat yang lumayan sepi itu sembari mengetikkan sesuatu di ponselnya.