Gue bangun dari tidur siang gue, ga rasa juga ternyata udah sore aja. Tapi saat gue bangun, kepala gue perih seperti biasanya. Seperti biasa gue mencari obat yang biasanya gue minum kalo sakit kepala. Sambil mencari, sakitnya makin menjadi-jadi. Gue baru inget ternyata obat gue abis. Kalo ga secepatnya gue minumin, gak lama lagi gue mimisan. so gue langsung pergi ke kamar abang Gerald.
" Kak Gerald... Loh..??? kok ada elo sih di sini? ngapain lo disini" kata gue ketus. " Kak Gerald... ngapain liatin gue kaya lo ngeliat setan gitu? Lo juga ngapain lo liatin gue kaya gitu? " tanya gue heran.
Mimik wajah Gerald berubah pias dan panik. Ia langsung menghampiri gue.
" Vel.. lo ga minun obat lo ya? darah lo... sumpah banyak banngett baju lo kena darahh..... Ayoo kita ke rumah sakit, mimisan lo parah... masa lo ga nyadar siii..." Kata Gerald panik sambil membersihkan darah yang ada di hidung gue.
"Gausah ke rumah sakit kak... gue gapapa, gue cuma pusing biasa.. please beliin gue oob--..."
bruk...
"Veliiciaa....." teriak Gerald.
****Velicia pingsan dengan lumuran darah yang keluar dari hidungnya. Melihat hal itu, Atlanta juga ikut panik, karna cewek yang selama ini di pandang tidak mau tahu memiliki sebuah penyakit parah yang tidak pernah di duga.
" Bang.. gue ikut ke rumah sakit." Kata Atlanta.
****
Atlanta POV
Sesampainya gue di rumah sakit, Velicia langsung masuk ICU, separah itukah penyakitnya? gue ikut ngerasa iba dengan keadaan Gerald sekarang. Tanpa keluarga dan harus mengurus adiknya sendirian.Gue ikut menunggu kabar Velicia siuman. Sambil menunggu, gue membuka grup chat temen-temen gue.
" Apaan sii orang-orang ini ngespam gatau waktu " Gerutu Atlanta.
" Tlan.. " panggil Gerald
" ehh lo, kenapa bang.. " tanya gue
" Emm.. Lo sibuk gak abis ini? " tanya Gerald.
" ngga, kenapa emang? " tanya gue.
" gue mau ketemu temen ngerjain skripsi bentar, lo bisa jagain Velicia gak? dia ntar lagi di bawa ke kamar inap. " Kata Gerald.
" ohh oke deh bang.. bisa aja.. " kata gue.
" makasii ya bro! gue gak lama kok " kata Gerald meyakinkan.Setelah Gerald berlalu pergi, gue mencoba melihat ke arah ICU lewat pintu kaca. Terlihat gadis yang selama ini berwajah dingin kini hanya bisa terbaring lemas. Tanpa sadar seorang dokter udah berdiri di samping gue.
" Anda keluarga dari Velicia? " Tanya dokter.
" oh...oh iyaa dokter, ada apa? " Tanya gue.
" Kami akan memindahkan Velicia ke kamar inap, karena kondisinya sudah mulai stabil. "
Gue ikuti ranjang velicia ke kamar inapnya. Sampai dikamar inap Velicia, gue duduk di sofa dan kembali mengecek smartphone.
" missed call sebanyak ini? napa ni pada, hade.. "
" halo.. "
" halo, woii tlantt, loo lupa ya ada janji sama temen lo? lo dimana sekarang ? " tanya sang penelpon di seberang sana." ehh.. sorry, gue lupa, tadi gue di rumah Bang Gerald, tiba2 adiknya pingsan jadi gue di rs sekarang, gue gatau balik kapan, bang gerald masi keluar. " Jelas Gue.
" pasti adik Bang Gerald cewek ya.. pantes aja lo betah nungguin biasanya mah kadal dingin gini mana mau" katanya.
" Sotoyy lo, udah ah kl kalian mau nginep di kamar gue bole aja, bunda lagi ke bandung sekalian lo jagain rumah gue. Tapi jangan berantakan! " omel gue.
Tanpa sadar gue ketiduran di sofa kamar inap.
*****
HAII GUYSS!!!!
GIMANAA CERITA PARTT INI?? GREGET BELOM ??? HEHEHEHE...
BTW AKU SENGAJA BUAT PART AGAK NGEGANTUNG BIAR KALIAN PARA PEMBACA NGERASA PENASARAN..PENASARAN GAK KELANJUTANNYA?
TUNGGU PART SELANJUTNYAA YAAA!!!
JANGAN LUPAAA KASIIII BINTANGGG VOTENYAA DONGG SAMA FOLLOW JUGAAA ACC INI YAAAP!!SO, KALAU ADA SARAN YANG PENGEN DISAMPAIKAN LANGSUNG KOMEN AJA DI SETIAP PART!!
HAPPY READINGG GUYS❤🤗
salam hangat
matchamouse:)
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETEARS
Teen FictionDunia remaja. Penuh dengan perasaan senang, sendu, pedih, hingga sakit hati pun bermunculan seiring berjalannya waktu. Remaja itu labil. Ini kisah antara dua remaja yang sedang jatuh cinta. Mereka memiliki persamaan sifat namun sebuah perbedaan ar...