Kim Sae Ron POV
"Aku pulaaaaaaaaaaaaaaaaang." Teriakku saat memasuki pintu rumah, aku berjalan menuju ruang pribadiku yaitu kamarku sendiri, aku menatap sebuah tulisan hitam diatas kertas yang menempel didepan pintu kamarku. Kemudian semuanya menjadi gelap, aku berbalik kebelakang. Sebuah tangan menggapai bahuku, aku terlonjak kaget saat melihat pemilik tangan itu.
"Siapa?" tanya seseorang di ujung sana. Suara itu,aku kenal suara itu, dia adalah sahabatku HyeYeon.
"Aku? Harusnya aku bertanya itu padamu, kau HyeYeonkan? Sedang apa disana?" tanyaku heran.
"Sae Ron, kau kah disana? " tanya HyeYeon lagi,
"Iya, "
"Tolong kembalikan tangan kananku." Pintanya sembari meringis seperti kesakitan. Aku menoleh ke kanan, dan benar saja sepotong tangan sedang mencengkram lengan kananku, aku semakin kaget melihat HyeYeon berada di dekatku sedangkan tadi kami seperti sangat jauh antara jarak 100m ,
"Apa?! Kau kenapa HyeYeon?" Aku berlari menghampiri HyeYeon yang tiba- tiba saja jatuh terkapar. Darah mengalir begitu deras di lengan kanannya.
"Siapa yang melakukan ini padamu? Apa yang terjadi padamu?" Tanyaku ketakutan, kini HyeYeon menatapku dengan tajam penuh kemarahan terhadapku, aku tak tahu apa maksudnya.
"HyeYeon..." Aku memanggilnya lagi
"Ini semua karena dirimu! Kau penyebabnya!" Pekik HyeYeon membuat aku shock. Aku menatapnya heran dan benar benar bingung.
"Apa maksudmu?"Aku mendekatinya, namun baru beberapa langkah, HyeYeon menghilang begitu saja, aku tertegun sesaat.Sungguh ini benar benar membingungkan, aku sungguh tak mengerti maksud kejadian saat ini. Aku berpikir sejenak namun aku lagi lagi di kagetkan dengan sesuatu yang muncul dari belakang menyentuh bahu kiriku hingga membuat aku harus berbalik kebelakang untuk melihat sesuau tersebut.
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkhhh!"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
" Awh..." Aku meringis kesakitan, rasanya tubuhku sakit semua dan baru aku sadari ternyata aku jatuh dari kasur. Aku langsung bangun dan duduk dipinggir kasurku, berpikir tentang mimpi buruk yang baru saja aku alami. Mimpi itu seperti nyata dan apa ini akan terjadi di kehidupn nyataku lagi?
Sebelumnya aku pernah mengalami mimpi buruk ini dan hal itu sungguh terjadi di dunia nyataku, tapi aku yakin ini bukan salahku, aku tidak tahu apaapa tentang kejadian orang orang yang mengalami hal buruk yang ku ketahui lebih dulu.
Baiklah, dari pada aku memikirkan peristiwa yang bisa membuat aku gila, lebih baik aku berangkat kuKrystalh.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Ah, syukurlah sejauh ini tidak ada tanda tanda yang bisa membuat mimpi itu menjadi nyata, semua stabil seperti biasa, aku bisa bernapas lega sekarang. Kini aku memasuki ruang kelas dan duduk di sebuah kursi di barisan kedua. Sekarang pukul 6.30 pagi, kelas di mulai pukul 8.00. Seperti biasa aku memang suka datang lebih awal agar aku bisa mendownload lagu lagu TVXQ, pastinya dong, kan aku pecinta Kim Jaejoong . Kekekekekk.
Sudah pukul 7.25 kenapa sahabat sahabatku yang lain belum datang?! Och tidak! Jangan bilang mereka membolos tanpa mengajak aku. Aish...! Dasar!
"Sae Ron..." panggil seseorang memasuki ruang kelas mendekatiku, aku memandangnya smbari tersenyum.
"HyeYeon,mana yang lain?!" Tanyaku kepada orang yang baru datang tadi yang tak lain adalah HyeYeon, gadis yang tadi malam aku mimpikan.ckckck
"Mereka sedang di copy center" jawabnya mengambil posisi duduk di sebelahku. Aku mengangguk pelan. Beberapa detik kemudian HyeYeon mengeluarkan PC miliknya, aku tahu dia pasti hendak membuka facebooknya. Dia memang ratu online. Ckckck
"Ya! Aku aku tau pikiranmu itu !" Katanya menatapku sinis, aku nyengir gx jelas.
" Ternyata kita sehati yah, hehe" Balasku bercanda, berhasil membuatnya tertawa kecil.
"Sae, aku bosan nih di rumah terus. Gimana kalau kita karaoke'an?" Ajak nya antusias.
"Ehm, boleh juga." Aku mnyetujuinya.
"Selepas kuKrystalh yah." Lanjut HyeYeon. Aku mengangguk.
"Guys.... Namjoon bilang, hari ini dosen enggak masuk. Kita free hari ini. Horeeeeeee!" teriak seorang gadis memasuki ruangan, seketika ruangan itu menjadi ribut.
"Yes! Yes! Let's go Guys!" Ajak HyeYeon.
"Eh, tunggu. Memangnya kita mau kemana?" Tanya So Hyun bingung.
"Karaoke. Hehe" jawab HyeYeon.
"Oh. Ok " jawab So Hyun tanpa bantahan.Di perjalanan
"Jangan ngebut ngebut Sae!" Teriak HyeYeon di belakangku.
"Haha. Ini Enggak ngebut kali." Jawabku sembari berteriak berusaha memfokuskan pandanganku kejalan.
"Hati hati.!" Teriak Yoo Jung dari belakang.
"Kita taruhan, yang sampai duluan bebas dari biaya apa pun selama disana." Tantang Sae Ron kepada teman – temannya.
"Ok, siapa takut?!" jawab HyeYeon menerima tantangan dariku, ia melajukan motornya dan berhasil mendahului aku.
"Ya! Kau curang!" Seru ku berusaha menyusul HyeYeon
"Aish... mereka itu!" Gumam So Hyun sebal kepada keduanya.
HyeYeon dan Sae Ron berusaha saling mendahului, tanpa disadari sebuah mobil hendak menikung secara perlahan, HyeYeon tengah melaju dengan cepat, ia melihat mobil itu dan berusaha menarik rem motornya namun tak berhasil. Motor yang ia tumpangi menabrak bagian sebelah kanan mobil yg hendak menikung itu.
"aaaaaaaaaaaaakkkhhhhh!" Teriak teman temannya. Membuat Sae Ron seketika mengerem motornya, wajahnya pucat dan tubuhnya bergetar ketakutan. So Hyun dan teman temannya yang lain segera menepikan motor mereka dan berlari menghampiri HyeYeon.
disana mereka shock melihat HyeYeon tergeletak dilantai dengan darah yang mengucur dari lengan kanannya membasahi jalanan, bau anyir darahnya mengalir menusuk hidung. Kepala HyeYeon berlumuran darah dan lengan kanannya putus.
"HyeYeoniiiiiiii....!" Teriak So Hyun memeluk tubuh HyeYeon yang tak bernyawa, ia menangis dan begitu merasa takut. Krystal dan Ji Yeon saling berpelukan, beberapa detik kemudian terdengar mobil polisi yang datang. Seketika jalanan menjadi ramai dan sebuah ambulance pun telah berada di lokasi itu. Aku masih terdiam di atas motorku, masih berusaha mencerna semua kejadian ini. Benarkah?! Apa ini nyata?! Tanyaku dalam hati. Aku masih shock dan tak mampu melihat nya dari dekat.
"Yoo Jung...!" Pekik seorang pria dari belakang, aku tau itu pasti Min Jae, kekasih Yoo Jung. Dia pasti mengkhawatirkan Yoo Jung.
"Yoo Jung, kau tidak apa apa kan?!" Tanya Min Jae panik, ia meraih lengan Yoo Jung yang terlihat sangat shock, seketika Yoo Jung memeluknya dan menangis di pelukan Min Jae.
"Sudah, tenanglah." KataMin Jae sembari mengelus punggung Yoo Jung- menenangkan kekasihnya itu.
"HyeYeon, diaaa..." Kata Yoo Jung tak kuasa melanjutkan kata katanya dan menangis lagi.
kini HyeYeon di bawa oleh mobil itu bersama So Hyun,Krystal dan Ji Yeon. Aku masih terdiam di sana, tanpa ku sadari Yoo Jung danMin Jae menghampiriku.
"Sae Ron..." Panggil Min Jae menepuk bahuku, aku pun tersadar.
"Eoh?! Ini nyata?! Benarkah?!" Aku bertanya pada mereka berdua. Tanpa aku sadar air mataku mengalir, tubuhku masih bergetar dan aku terkulai lemas di aspal. Ku putuskan untuk pergi dari sana dan mengikuti ambulance yang membawa HyeYeon.
"Aku antar kau pulang." Min Jae mengajak Yoo Jung. Yoo Jung hanya mengangguk, ia tak mampu lagi untuk bicara sekarang karena masih terkejut dengan kejadian yang tadi ia alami.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Di rumah sakit, kamarjenazah.
terdengar isak tangis orang orang di dalam sana, aku tak berani masuk kesana,aku pastikan itu suara tangisan keluarga HyeYeon. Sementara Ji Yeon,So Hyun danKrystal menangis di depan ruangan itu. Aku menangis tanpa suara sembari berjalanmendekati sahabat sahabatku.
"Ini hanya mimpi buruk." Kataku lirih pada mereka., membuat mereka memandangkutak mengerti.
"Iya, mimpi buruk yang kau buat sendiri! Kenapa kau seperti ini Sae Ron?!" Krystalmeninggikan suaranya, aku bingung melihat raut wajah Krystal yang menatapkupenuh amarah.
"Aku..."
"Kau yang menyebabkan ini terjadi! Jikakau ingin mati! Matilah sendiri! Jangan mengajak orang lain! Aish...! kau benarbenar membuat aku hampir gila! Lihat! gara gara dirimu HyeYeonmeninggal!" Bentak Krystal membuat aku takut. Dia menyalahkan aku atas semuaini. Tapi ia benar ini memang salah ku.
"Krystal, kenapa kau bicara seperti itu?! Sudah. Jangan menyalahkan dia. Kitasemua merasa takut dan ini bukan sepenuhnya kesalahan Sae Ron." Ji Yeonmenenangkan Krystal.
"Tidak! Semua salahnya! Dia membuat HyeYeon pergi!" Kata Krystal lagi, ianampak benar benar emosi hingga dia tega melontarkan kata kata kasar padaku.Aku hanya diam, karena aku merasa itu memang salahku.
to be continue
YOU ARE READING
Dream Or Curse
Hayran KurguSebuah Mimpi menjadi nyata, memisahkan dirinya dengan orang orang terkasih. Ini kisah Kim Sae Ron bersama Sahabat sahabatnya.