Terbongkar

7 0 0
                                    

Aini termangu di sudut kamarnya,rasa rindunya kepada Jiya semakin tak tertahankan
Airmata mengalir deras dari sudut-sudut mata indahnya

Grekkk....

Pintu kamar terbuka,Aini terkejut melihat kedatangan seseorang yang begitu tiba-tiba

"jiya!!!"

Mereka berdua pun berpelukan erat.Aini menangis tak mau melepaskan pelukan itu.sungguh dia begitu takut kehilangan sahabat tercintanya ini.

Perlahan Jiya melepaskan pelukan Aini.Tangannya mengusap airmata Aini yang tak mau berhenti mengalir.

"Maafkan aku Jiya,selama ini aku jahat sama kamu" ucap Aini di sela tangisnya

Jiya tersenyum dan memberi isyarat untuk berhenti menangis.
Jiya melangkah pergi dan Aini mencoba menghentikan langkahnya

"Jiya,please jangan tinggalin aku..Jiya!!!"

"Owh!" Aini memegang kepalanya yang terasa pusing.Dirinya belum sepenuhnya sadar.Namun dia tau tempat ini bukan kamarnya.Ruangan berdinding cat putih.Dengan korden hijau berbunga-bunga

"Hey,kamu sudah bangun?" suara itu begitu dia kenal

"Mas Bagus,aku sekarang dimana?dimana Jiya?"

"Kamu tenang saja,kamu di tempat yang aman Ai..."

Bagus mendekatkan wajahnya ke wajah Aini yang masih lemah.Nafasnya memburu seakan singa yang akan menerkam mangsanya.

"Mas,pliss kamu jangan apa-apain aku"

Aini mulai menangis saat tangan Bagus mencoba membuka kaos hitam yang dia pakai.

"Kamu menginginkannya juga kan sayang?"

Aini benar-benar tak berdaya menghadapi cengkraman tangan kekar Bagus.

Perlahan namun pasti Bagus mulai menggerayangi tubuh lemah Aini.Aini berusaha berontak,namun semakin kuat Aini melawan semakin kuat Bagus merengkuh Aini.

"Aku kan sudah bilang akan membantu menumbuhkan payudaramu sayang"

Aini terkejut,ternyata ucapan Bagus saat itu serius.Tapi sudah terlambat.Tangan Bagus lincah melepas satu persatu pakaian yang di kenakan Aini.

Tubuh Aini mengejang saat tiba-tiba jari-jari Bagus mulai memainkan puting susunya yang baru saja tumbuh.Dia merasakan bagian sensitifnya basah,Bagus semakin menggila.Mulutnya mulai menciumi bibir Aini,turun ke leher dan menghisap payudara mungil Aini.

Aini begitu kesal karena tanpa sadar dia menikmati apa yang Bagus lakukan.Dia pun membiarkan apa yang kekasihnya itu lakukan..

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang