1.🎡-Angkuh

402 69 7
                                    

🎡Apa cowok ganteng, rata ratanya mukanya judes?🎡

Jam dikamar Athifa seketika berdering bahwa menandakan sudah waktunya ia bangun dan bergegas ke arah toilet tapi sayang nya Athifa malah mematikan jam nya dan melanjutkan mimpinya yang sempat ditunda karna dering jam waker berwarna biru pastel yang dipajang di nakas sebelah ranjang nya.

Setelah 25 menit berlalu, Athifa menerjap-nerjapkan matanya dua kali, dengan mata yang masih menahan rasa kantuk Athifa berjalan tergopoh-gopoh menuju pintu toilet.

Setelah 15 menit ia bergulat dengan air akhirnya ia keluar, Athifa mengeringkan tubuhnya dengan handuk berwarna biru tua miliknya dan dilanjut memakai seragam putih abu.

Athifa memasukan buku buku ke dalam tas berwarna putih miliknya dengan santai, setelah itu ia meraih jam tangan berwarna biru laut dan memasangkan nya dipergelangan tangannya.

Mata Athifa terbelalak saat melihat arloji di tangan nya sudah menunjukkan 06:45. Dengan buru buru Athifa menuruni tangga membiarkan rambut nya yang terurai bergerak ke kanan dan ke kiri.

Mampus gue, udah bentar lagi jam tujuh lagi.

"BUNDA YANG CANTIKNYA MELEBIHI CEWEK DI DRAKOR YANG TADI MALEM KITA NONTON, ATHIFA MAKAN DIKANTIN SEKOLAH AJA YA, ATHIFA UDAH TELAT BANGET SOALNYA" teriak Athifa seraya menghampiri ibunya yang berada didapur dan melanjutkannya ke arah pintu utama yang membawa Athifa keluar dari rumah bernuansa putih ini.

🎡🎡🎡

"Semoga gerbang nya macet sampai gue dateng" racau Athifa saat berada di atas motor ber-helm hijau itu. Athifa harus menaiki ojek online karena pak Muklis yang menjadi supir pribadi keluarga Athifa tiba-tiba tak bisa masuk.

Wah curiga gue, pak Muklis sengaja nggak masuk biar gue rajin berdoa, tebak Athifa.

Athifa berlari secepat mungkin agar bisa mencapai gerbang yang akan membuat Athifa masuk, dengan susah payah akhirnya Athifa masuk bertepatan dengan bel masuk dibunyikan.

Athifa terus berlari sepanjang koridor sekolah sampai akhirnya ia tertabrak dada bidang milik seseorang berbadan tinggi, kulit nya putih, bola matanya... itu yang membuat Athifa lumayan terpaku, bola mata yang berwarna coklat hazelnut itu entah sangat nyaman untuk dilihat Athifa.

Stop, sekarang saatnya Athifa mengeluarkan rangkaian kata-kata indah untuk cowok di hadapan nya ini.

"Lo tuh kalo jalan pake mata dong" omel Athifa seraya merapihkan dasi seragam nya.

"Jalan pake kaki" balas cowok itu datar, dan sukses membuat Athifa bungkam sesaat.

Bagus, skakmat kan gue, rutuk Athifa

"Jalan kan harus pake mata juga" bela Athifa cepat, ia tidak ingin kalah debat dengan cowok di hadapannya.

Cowok itu memandang Athifa tak minat,

"Boleh gue tau, sejak kapan jalan pake mata? Kasih tau gue siapa yang bikin teori kayak gitu"

Terus aja skakmat nih mulut, rutuk Athifa lagi

Athifa bungkam, sudahlah Athifa mengaku sudah kalah jika debat ini terus dilanjutkan.

"Makanya, udah tau nggak bisa debat, keliatan tampang lo maksa banget" ujar cowok itu meremehkan lalu pergi menjauh dari Athifa.

Athifa - s e l e s a i -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang