Welcome to part 8 teman temaan!
Jangan lupa vommentnya yaa..
Kia pov
Lelaki itu membawaku ke sebuah tempat yang aku harap diriku tidak akan pernah lagi menginjakkan kaki di tempat seperti ini. Rooftop. Ya, di mana dulu pernah menjadi tempat tercurahnya kehangatan sebuah keluarga sekaligus menjadi saksi kematian dari seseorang yang sangat aku cintai. Mama.
Bogor, 15 Maret 2014
Seberkas cahaya matahari yang masuk dari celah jendela kamar yang sedikit terbuka membuatku terbangun dari tidur nyenyakku. Samar-samar terlihat sebuah tulisan di atas notes kecil berwarna kuning yang telah tertempel di pintu lemariku. Aku penasaran dengan tulisan tangan rapi itu. Aku segera beranjak dari tempat tidur kesayanganku dan melangkah gontai menuju lemari berwarna pink tersebut.
"Selamat ulang tahun ke 14, sayang! Mama sama papa punya sesuatu yang spesial untuk kamu.
Sampai jumpa di tempat biasanya jam 7 malam :)
Salam sayang, Mama Angel & Papa Lee."
Membaca tulisan tersebut, kedua sudut bibirku terangkat membentuk senyuman bahagia. Aku tahu itu bukan tulisan mama, itu hanyalah pesan dari mama yang disampaikan kepada Bi Ani dan Bi Ani menuliskannya di notes tersebut.
Senangnya punya kedua orangtua yang manis seperti papa dan mama. Walaupun mereka disibukkan dengan pekerjaan mereka yang memiliki jadwal padat, mereka masih bisa menyisihkan waktu untuk aku, anak semata wayang mereka.
Aku meletakkan notes tersebut dan memutuskan untuk segera membersihkan diri.
Tidak membutuhkan waktu lama, aku telah selesai membersihkan diri.
Udara Bogor pada pagi hari memang sangat menyejukkan. Kini aku tengah berdiri di balkon apartemen milik papa. Kedua tanganku bertumpu pada besi pembatas balkon. Aku memejamkan kedua mataku dan menikmati hembusan angin yang menerpa wajahku. Rambut panjang yang kubiarkan terurai pun tersapu lembut oleh semilir angin. Membuatnya sedikit berantakan.
Hari ini hari Sabtu, jadi aku tidak berangkat ke sekolah. Berbeda dengan ke dua orang tuaku yang hari ini sedang berada di Jakarta untuk mengurusi bisnisnya. Petang ini mereka baru akan sampai di Bogor.
Sejak hampir 2 tahun lalu, papa membuka bisnisnya di Jakarta. Mama yang saat ini berposisi sebagai sekretaris papa pun mau tidak mau harus rela meninggalkanku sendiri di sini. Apabila kedua orangtuaku pulang, kami suka menghabiskan waktu di rooftop. Berbincang-bincang sambil menikmati suasana malam kota Bogor.
***
Jam dinding di kamarku telah menunjukkan pukul 7 malam. Aku telah bersiap dengan baju pemberian Bibi Elisa beberapa waktu lalu. Aku tidak sabar mengetahui sesuatu spesial dari mama dan papa, tentu saja aku juga sudah tidak sabar ingin bertemu dengan orangtuaku. Ya, setelah mereka sampai, mereka langsung menuju rooftop dan tidak mampir ke apartemen kami.
Kedua kakiku telah berada di ambang pintu rooftop yang terbuka. Sungguh aku sudah tidak sabar untuk melihat wajah mama dan papa setelah kurang lebih 6 bulan tidak bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Dare
Teen FictionKiara Lee, seorang siswi SMA yang kini tengah menjabat sebagai wakil ketua OSIS SMA Kertanegara. Anak semata wayang dari CEO hotel tersohor di Jakarta, Chandra Lee. Tampil biasa saja dan berusaha untuk tidak mencolok adalah kehidupan sehari-harinya...